26

Wake Up! Wakaf, Melihat Bukti Kekuatan Wakaf di RS AKA Medika Dompet Dhuafa – Dalam setiap perjalanan,pasti ada sebuah pelajaran yang dapat kita petik. Dan pelajaran ini tidak akan pernah dipelajari dari sebuah buku. Inilah yang namanya sebuah pengalaman. Dan tentunya lewat pengalaman kita pun jadi lebih dapat merasakan apa yang ada disekitar. Karena pengalaman bukanlah sebuah teori belaka. Tapi ia adalah sebuah realita. Alhamdulillah pada hari Rabu, 23 Oktober 2019 kemarin aku dan beberapa rekan blogger berkesempatan merasakan sebuah pengalaman berharga, yaitu berkunjung dan melihat langsung RS AKA Medika Sribhawono, yang merupakan salah satu aset wakaf Dompet Dhuafa di Lampung Timur.

Perjalanan Menuju RS AKA Medika Sribhawono

RS AKA Medika berlokasi di Jl. Ir. Sutami, Sribhawono, Bandar Sribhawono, Lampung timur. Pagi itu kami berangkat bersama dari Bandarlampung menggunakan transportasi milik Dompet Dhuafa sekitar pukul 08:30 WIB. Dan kami pun tiba sekitar pukul 10:00 WIB. Nuansa hijau langsung menyambut pandangan mata saat kendaraan yang kami naiki memasuki area rumah sakit.



Setelah turun dari kendaraan, kami langsung diajak menuju ruang aula rumah sakit. Di sepanjang perjalanan menuju aula, ada pemandangan hangat yang kurasakan. Senyuman dan tatapan ramah orang-orang di area rumah sakit, baik dari pegawai maupun para keluarga pasien, mengiringi setiap langkah kaki kami menuju ruang aula. “MasyaAllah, mungkin inilah salah satu hasil binaan wakaf”. Pikirku saat itu.

Sekilas Tentang Dompet Dhuafa


Dompet Dhuafa merupakan sebuah lembaga filantropi Islam, yang bersumber dari dana Zakat, Infak, Sedekah, dan wakaf (ZISWAF), dan dana halal lainnya yang dimanfaatkan untuk pemberdayaan kaum dhuafa, melalui berbagai program yang menjadi concern Dompet Dhuafa. Misalnya seperti bidang pendidikan, pengembangan sosial, ekonomi, dan kesehatan. Lembaga ini tidak hanya menjadi penampung dana umat. Tetapi juga menajalankan misi dan visi untuk memberdayakan umat. Dana yang terkumpul dikelola agar mampu menjadi aset bermanfaat bagi kemaslahatan umat, terutama untuk para kaum dhuafa.

Waqf Productive Sharing Session and Visit

Acara yang mengundang media dan blogger ini merupakan bagian dari sosialisasi program Dompet Dhuafa yang bertajuk “Wake Up! Wakaf”. Acara ini juga dihadiri langsung oleh GM Mobilisasi Wakaf Dompet Dhuafa, Bobby P. Manulang, Manajer Operasional RS AKA Medika, dr. Agustiono, dan penerima manfaat wakaf di RS AKA Medika, bapak Abdul Aziz. Dan pada kesempatan ini kami mendapatkan penjelasan lengkap mengenai program wakaf produktif Dompet Dhuafa, yang diaplikasikan di RS AKA Medika Sribhawono.

Dok. Pribadi
Pada sesi sharing pertama, dr. Agustiono mengisahkan tentang sejarah rumah sakit tersebut. Pada awalnya rumah sakit tersebut dimiliki oleh tiga dokter, yaitu dr. Afnizal, dr. Kiswandi, dan dr. Aman. Ketiga nama dokter inilah yang namanya menjadi akronim nama rumah sakit. Kemudian rumah sakit ini diwakafkan ke Dompet Dhuafa pada tahun 2016. Dan baru beroperasi untuk melayani masyarakat umum dan pasien Dompet Dhuafa pada tahun 2017.

Seiring dengan berjalannya waktu dan upaya perbaikan yang terus-menerus, pelayanan di rumah sakit ini pun jadi semakin lebih baik. Berbagai fasilitas penunjang pun telah tersedia. Bahkan di rumah sakit ini juga telah tersedia fasilitas Hemodialisa (cuci darah), bagi pasien gagal ginjal. Sehingga nantinya warga Lampung Timur dan sekitarnya tidak perlu lagi jauh-jauh ke Bandarlampung, ketika akan melakukan cuci darah. Kita doakan saja semoga fasilitas ini bisa segera digunakan dalam waktu dekat.



“Kami hadir untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya mereka yang tidak mampu. Dengan adanya donasi dari donator ke Dompet Dhuafa, maka akan semakin banyak masyarakat dhuafa yang merasakan manfaatnya.” Kata dr. Agustiono

Di sesi sharing yang kedua, Bobby P. Manulang menjelaskan tentang program wakaf produktif dari Dompet Dhuafa, serta tentang Wake Up! Wakaf. Menurutnya saat ini kebanyakan masyarakata hanya mengenal wakaf itu identik dengan 3M (masjid, makam, dan madrasah). Dan banyak yang beranggapan bahwa wakaf hanya diperuntukkan bagi mereka yang banyak hartanya. Bahwa wakaf itu harus dalam jumlah yang besar. Mindset yang seperti inilah yang membuat orang belum mau berwakaf. Padahal berwakaf tidaklah harus kaya atau harus dalam bilangan besar.

Masyarakat masih merasa bahwa wakaf ditunaikan saat sudah punya tanah luas, harta melimpah, dan wakaf harus dalam jutaan (bilangan besar). Dan mindset tentang wakaf ini makin diperparah dengan sikap menunda-nunda wakaf. Istilahnya nanti sajalah berwakaf. Kalau sekarang cukup sedekah saja dulu. Rp2000 atau Rp10.000 sudah cukup. Ya, inilah pola pikir kebanyakan masyarakat saat ini. Karena apa? Karena rendahnya tingkat pemahaman tentang wakaf itu sendiri.


Nah saat ini Dompet Dhuafa sedang concern untuk menyasar target wakaf di kalangan milenial (anak muda). Karena selain jumlah yang cukup banyak, milenial juaga diyakini punya jiwa kemanusiaan yang sensitif. Sehingga hatinya mudah tergerak untuk berkontribusi. Untuk itulah acara ini digelar dengan maksud untuk memberikan literasi tentang wakaf ke masyarakat, khususnya para milenial melalui kekuatan akses media digital. Sehingga diharapkan nantinya informasi tentang wakaf dan manfaatnya bisa tersebar cepat dan luas.

Wake Up! Wakaf, Gerakan Sejuta Wakif

Dompet Dhuafa punya daya collecting sampai nasional. Sehingga mampu mengumpulkan dana dalam jumlah besar meskipun dengan nominal sedikit. Untuk itu hadirlah gerakan Sejuta Wakif, yaitu sebuah gerakan yang diluncurkan oleh Dompet Dhuafa, guna memaksimalkan potensi nilai wakaf yang begitu besar di Indonesia. Karena jika mampu dioptimalkan, maka wakaf ini bisa menjadi dana yang menunjang pembangunan serta pertumbuhan ekonomi bangsa. Berikut video tentang Wake up! Wakaf.



Dalam acara ini pak Bobby menganalogikan, “Ibaratnya kita menjual mobil mercedes dan avanza, mobil mercedes dijual pasti mahal. Tapi unitnya kan terbatas. Sedang avanza, kita bisa jual dalam jumlah lebih banyak, meski dengan  nilai lebih kecil. Dan yang terpenting avanza bisa kontinyu.”

Dengan Gerakan Sejuta wakif ini, Dompet Dhuafa ingin nantinya secara nasional punya satu juta orang yang benar-benar berwakaf. Targetnya tidak perlu dalam jumlah besar. Cukup Rp10.000 per bulan. Jika target ini bisa dicapai, maka dalam satu bulan akan terkumpul dana sebesar Rp10.000.000.000. Dan jika yang 1 juta itu istiqomah selama 3 bulan saja, maka bisa buat bangun rumah sakit seperti AKA Medika beserta alat kesehatan dan untuk biaya operasional selama satu tahun. Karena saat ini typical rumah sakit yang dikelola Dompet Dhuafa adalah Rp30 Milyar.


Bisa dibayangkan jika dalam satu tahun gerakan ini berjalan, maka akan ada 4 rumah sakit yang dibangun. MasyaAllah begitu besar dampak kebermanfaatan dana wakaf. Meski sedikit jika dikumpulkan secara nasional, maka jumlahnya mampu menjadi solusi alternatif pembangunan dan permasalahan bangsa.

Bagi para milenial, tentu Rp10.000 tidaklah berat. Bahkan mungkin jumlah itu jauh lebih kecil dari nominal yang dikeluarkan untuk sekadar minum kopi di mall. Jadi kaum milenial pun bisa berwakaf mulai dari nominal terkecil bersama Dompet Dhuafa. Karena Allah pun tidak menghitung dari jumlah yang kita wakafkan, tapi nilai dari manfatnya. 


Selain itu, berwakaf sejak dini bisa melatih  para milenial untuk sadar wakaf dan merasakan indahnya berwakaf. Sehingga saat  dewasa dan telah punya penghasilan sendiri, maka akan tetap istiqomah berwakaf. Karena apa? Karena milenial telah paham tentang makna wakaf secara kaffah, bahwa wakaf adalah salah satu dari 3 elemen ibadah yang amalannya selalu setia mengikuti. Ia aset ibadah yang amalannya tidak akan pernah putus.

Dalam acara ini, saya pun kembali diingatkan bahwa sejatinya hanya ada tiga amalan ibadah yang akan mengikuti kita hingga alam kubur. Dan hanya ada satu dari ketiga amalan itu yang paling setia pada kita, yaitu wakaf. Mengapa? Karena wakaf adalah aset amalan jariyah yang amalannya akan terus mengalir dan bertumbuh. Ilmu yang bermanfaat memang sangat berguna jika niatnya lillahi ta’ala. Tetapi amalan ini bisa saja gugur jika niat telah ternodai. Kemudian doa anak yang soleh, bisa saja suatu saat sang anak lupa mendoakan, karena telah disibukkan dengan kehidupannya saat telah berkeluarga. Namun tidak halnya dengan wakaf.  

Inilah urgensi dari kesadaran untuk berwakaf. Bukankah kita semua ingin meraih kehidupan yang terbaik tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat? Lantas apa yang menghalangi kita untuk menunda berwakaf. Terlebih wakaf tidak harus dengan bilangan yang bombastis. Bahkan dengan modal Rp10.000 saja kita sudah bisa berwakaf dan meraih manfaat tanpa henti. Sebagai milenial, tentunya juga ingin berkontribusi untuk pembangunan bangsa, bukan?

“Kamu sekali-kali tidak sampai pada kebajikan (yang sempurna) seblum kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu cintai.” (Q.S Al-Imron:92)

Pemanfaatan Dana Wakaf Secara Produktif

Dana wakaf kini tidak hanya dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan tempat ibadah atau lahan makam saja. Tetapi dana wakaf itu kini juga digunakan untuk kebermanfaatan yang kekinian, yaitu yang disesuaikan dengan apa yang menjadi kebutuhan di masyarakat. Sehingga sifatnya lebih kepada wakaf produktif. 

Source: dompetdhuafa.org editted by me

Saat ini umat sedang butuh pemberdayaan ekonomi; butuh akses layanan kesehatan paripurna; dan akses pendidikan yang baik. Jadi, seperti halnya yang dilakukan Dompet Dhuafa,  tidak ada salahnya jika wakaf hari ini mulai menyasar objek-objek wakaf produktif (anak muda), dengan memanfaatkan segmen digital, untuk mengembangkan literasi tentang wakaf. 

Mengapa milenial yang menjadi target utama? Karena dengan pemahaman literasi wakaf yang diberikan sejak dini, akan menumbuhkan kesadaran yang kontinyu pada diri seseorang. Selain itu, anak muda punya efek untuk mengajak teman-temannya melakukan hal yang sama. sehingga dampaknya akan lebih luas lagi.

Salah satu pemanfaatan dana wakaf yang dikelola Dompet Dhuafa adalah, dengan hadirnya Rumah Sakit AKA Medika Sribhawono di bawah naungan Dompet Dhuafa. Berdasarkan penuturan pak Bobby, rumah sakit ini dibangun dari hasil wakaf produktif. MasyaAllah dengan hanya menyisihkan nominal yang tidak seberapa, tetapi sudah bisa membangun sebuah rumah sakit. Ya, itulah kekuatan wakaf.. Meski kecil, namun jika dikumpulkan, maka akan menjadi jumlah yang fantastis.

4 Pilar Objek Wakaf Dompet Dhuafa

Pilar Pendidikan, saat ini Dompet dhuafa telah memiliki 3 sekolah binaan, yaitu Smart Ekselensia parung (sekolah gratis), Smart ekselensi Cibinong, dan Sekolah As-Syukro (TK dan SMA). Dua sekolah terakhir adalah berbayar. mengapa berbayar? Karena Ini adalah sebagai bentuk profesionalisme Dompet Dhuafa dalam mengelola sekolah, yang mempunyai daya saing dengan sekolah lainnya. Meskipun berbayar, sekolah ini tetap memberikan kuota 30% untuk siswa dhuafa.

Dalam kesempatan ini pak Bobby mengisahkan tentang dua orang siswa dhuafa bernama Jefriadi dan Fajar, anak dari TKI di Malaysia. Mereka harus rela berpisah dari orangtua, demi menggapai impiannya dengan menempuh pendidikan di Smart Ekselensia. Dan bahkan mereka telah menjadi lulusan terbaik sebagai hasil dari ketekunannya. Selengkapnya bisa dilihat melalui https://www.youtube.com/watch?v=mXl04Lm0twE

Pilar Ekonomi, Dompet Dhuafa sampai saat ini telah memberdayakan masyarakat melalui pengelolaan bersifat komersial, seperti peternakan dan pertanian. Telah ada pabrik ekstrak buah nanaas, produksi bawang goreng, produk rakyat berupa gula semut, kopi kemloko, dan banyak lainnya,yang sistem pengelolaannya didukung oleh Dompet Dhuafa.

Beberapa produk hasil pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Dompet Dhuafa.
Pilar Kesehatan, telah ada setidaknya 7 rumah sakit yang dibangun, salah satunya RS AKA Medika Sribhawono yang kukunjungi bersama rekan blogger dan tim Dompet Dhuafa.  Rumah sakit ini telah melayani tidak hanya pasien umum. Tetapi juga pasien dhuafa yang memang teridentifikasi tidak mampu serta butuh bantuan. Namun untuk menerima manfaat wakaf sebagai pasien dhuafa, perlu dipastikan jika pasien memang benar-benar tidak mampu, melalui prosedur yang telah ditetapkan.


“Sebagian besar pasien mengalami kendala terkait transportasi, karena untuk pengobatan biasanya sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Tetapi jika pasien tidak punya bantuan kesehatan apapun, maka pembiayaan seluruhnya akan ditanggung Dompet Dhuafa." Ujar pak Rahmat sebagai Humas RS AKA Medika. MasyaAllah.

Dan dalam kesempatan kunjungan ini saya mendengar langsung pengalaman seorang keluarga pasien yang menerima manfaat penuh dari Dompet Dhuafa, yaitu bapak Abdul Aziz. Istri dari pak Abdul Aziz menderita tumor otak sejak bulan Juni 2018. Dan sejak bulan Juni 2018-Mei 2019, istri Pak Aziz melakukan pengobatan di RSCM, setelah sebelumnya dirawat di RS AKA Medika. Seluruh biaya ditanggung oleh Dompet Dhuafa. Bahkan pak Aziz pun diberikan uang saku setiap bulannya sebesar Rp1632.000. Selama pengobatan pun, pak Aziz terus didampingi pihak Dompet Dhuafa.



Saat itu terlihat jelas rasa syukur dari raut wajah pak Aziz atas bantuan cuma-cuma di tengah kesulitan yang menghimpitnya. Meskipun pada akhirnya sang istri tercinta menghembuskan napas terakhirnya.

Lantas apakah hanya pasien Muslim saja yang mendapat manfaat? Mengingat Dompet Dhuafa adalah organisasi filantropi berbasis Islam. Tentu tidak. Karena Dompet Dhuafa melayani demi kemanusiaan bukan karena agamanya. Hal ini terbukti dengan beberapa kasus yang ditangani Dompet Dhuafa. Salah satunya adalah kasus Elizabeth, seorang warga korban banjir bandang di Papua, dimana elizabeth adalah seorang Nasrani. Saat itu Elizabeth ditemukan dengan kondisi tengkoraknya retak. Kemudian ditolong Dompet Dhuafa dengan pelayanan yang sama seperti pasien Dompet Dhuafa lainnya. MasyaAllah. Sekali lagi saya dibuat terpukau dengan semua ini.


Pilar sosial ibadah, pembangunan masjid dilakukan secara produktif, yaitu dengan menumbuhkan nilai ekonomi di sekitar masjid. Caranya yaitu dengan mendirikan kios-kios bersifat komersil di area sekitar masjid.

RS AKA Medika Sribhawono, Rumah Sakit Berbasis Wakaf Dompet Dhuafa

Dalam kunjungan ini saya dan rekan-rekan blogger berkesempatan juga untuk melihat secara langsung, wujud manfaat dari wakaf produktif Dompet Dhuafa. Kamipun diajak berkeliling rumah sakit dengan dipandu oleh ibu Wahyu Agustina dan drg. Dhio yang menjelaskan secara detail setiap fasilitas dan ruangan di rumah sakit AKA Medika Sribhawono. 

Rumah sakit ini terdiri dari dua lantai, dengan dilengkapi fasilitas yang lengkap. Terdapat 80 bed rawat inap (kelas 1,2,3), ruang vip, ruangan poliklinik, ruang praktik umum, IGD, ruang isolasi, USG, kamar bedah dan tindakan, kantor, apotek yang bekerja sama dengan Kimia Farma, ruang radiologi dan laboratorium, dan fasilitas HD. Di rumah sakit ini ada 10 dokter umum dan 11 orang dokter spesialis.

Dok. Pribadi
Fasilitas yang dimiliki RS AKA Medika terus ditinjau dan dilengkapi guna memaksimalkan pelayanan bagi pasien. Dalam sesi hospital tour kemarin, dapat kulihat bahwa beberapa ruangan adalah merupakan wakaf dari beberapa donator Dompet Dhuafa. Hal ini terpampang pada setiap papan nama ruangan tersebut.

Dari perjalanan tour di rumah sakit inilah aku dapat merasakan langsung kekuatan wakaf itu. Rasanya benar-benar terpukau denga apa yang kusaksikan selama berkeliling dan mendapatkan penjelasan dari ibu Wahyu dan drg. Dhio. Akupun juga merasa sangat tertampar dengan ini semua. "Apa yang telah kulakukan untuk investasi akhirat?" "Kuhabiskan untuk apa selama ini uang yang merupakan rezeki dari Allah?" Ahhhh…rasanya benar-benar malu. 

Andai sebelumnya aku paham bahwa wakaf tidak perlu menunggu kaya. Bahwa wakaf tidak harus dalam jumlah yang bombastis. Bahwa wakaf begitu mudah dan mampu menjadi solusi akar permasalahan di negara ini. Alhamdulillah melalui acara ini akhirnya muncul kesadaran akan betapa pentingnya wakaf  dan dampaknya bagi kemaslahatan umat. Bahwa berapapun harta yang kumiliki bisa diwakafkan dengan begitu mudahnya lewat program Wake up! Wakaf Dompet Dhuafa. 

Aku telah melihat, merasakan langsung, dan percaya bahwa wakaf punya kekuatan dahsyat untuk kemaslahatan umat. Wakaf tidak hanya terkait dengan aset tidak bergerak. Tetapi wakaf saat ini juga bisa diwujudkan dalam bentuk objek yang lebih produktif, sesuai dengan kebutuhan saat ini. Hal ini seperti yang kini dilakukan Dompet Dhuafa melalui program-programnya.


Pengelolaan dana wakaf untuk kemaslahatan umat yang dilakukan Dompet Dhuafa, adalah wujud betapa lembaga filantropi ini begitu peduli dengan berbagai permasalahan bangsa, yang tak kunjung terselesaikan. Bahwa betapa Dompet Dhuafa melalui program-programnya berusaha memberikan solusi alternatif bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Karena kemajuan bangsa ini bukan hanya bertumpu pada tanggung jawab pemerintah semata, tetapi kita semua yang menghuni bumi pertiwi.

Dengan tumbuhnya kesadaran berwakaf, semoga kelak kita tidak akan lagi melihat saudara kita yang sulit mendapatkan layanan kesehatan yang layak, tidak akan ada lagi adik-adik kita yang putus sekolah, dan tidak ada lagi yang kekurangan. Dan yang terpenting, wakaf akan menjadi teman setia kita kelak saat di alam kubur. Karena ia adalah aset amal jariyyah yang takkan pernah gugur manfaatnya.

So, tunggu apalagi. Mari berwakaf bersama Dompet Dhuafa. Manfaatkan dan sukseskan program sejuta wakaf dengan nominal mulai Rp10.000 yang tengah digalakkan Dompet Dhuafa. Terlebih wakaf saat ini telah sangat dipermudah dengan tersedianya layanan wakaf melalui media digital. Kita bisa langsung berwakaf melalui website resmi milik Dompet Dhuafa. Jadi sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak berwakaf.

Dok. Pribadi
Terima kasih kepada Dompet Dhuafa yang telah memberikan kesempatan padaku untuk melihat langsung wujud wakaf produktif RS AKA Medika. Sehingga kini aku semakin yakin untuk mulai istiqomah berwakaf. Terima kasih juga karena telah memberikan perhatian khusus kepada kaum muda untuk melek wakaf.

Mengutip pesan terakhir dari pak Bobby, “Siapa orang yang paling beruntung? Dia adalah orang yang berhenti napasnya namun tidak dengan amalnya.”

Untuk informasi lengkap tentang zakat, infak, sodaqoh, dan wakaf, bisa langsung mengunjungi situs resmi dan media sosial Dompet Dhuafa berikut:

Web: www.dompetdhuafa.org
Instagram: www.instagram.com/Dompet_Dhuafa
Twitter: www.twitter.com/Dompet_Dhuafa
FB: www.facebook.com/DompetDhuafa










Posting Komentar

  1. alhamdulillah dengan adanya Dompet Dhuafa. orang-orang yang rela betugas mengumpulkan dan menyalurkan dana kepada orang yang membutuhkan. jadinya kita tidak pelu bersusah-payah mencari mustahiq sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak alhamdulillah banget. Jadi makin mudah menggapai pahala amalan jariyyah.

      Hapus
  2. Satu tahun gerakan ini akan dibangun 4 rumah sakit??? Masya Allah, hebat sekali Dompet Dhuafa ini, semoga makin lancar dan makin berkah untuk Dompet Dhuafa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Semoga pada istiqomah berwakaf. Karena ini Wakaf ringan bareng Dompet Dhuafa untuk kemaslahatan umat.

      Hapus
  3. Wiwin | pratiwanggini.net1 November 2019 pukul 17.17

    Saya juga ingin bisa berwakaf. Pasti bahagia sekali di alam berikutnya nanti karena di dunia sudah meninggalkan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak wakaf adalah ibadah yang akan terus setia mengikuti kita. Sayang sekali kalau dilewatkan.

      Hapus
  4. Memang saat ini literasi wakaf itu penting sekali terutama bagi generasi milenial agar dana wakaf bisa berkembang menjadi produktif & lebih banyak menjangkau masyarakat luas, seperti dompet dhuafa ini program-programnya bagus sekali ya & tepat sasaran

    BalasHapus
  5. Wah, Sribawono aku tahu banget kondisi daerah sana. Jauh dari mana-mana. Waktu beberapa tahun yang lalu main ke sana sempat berpikir. Orang sini kalau ada yang sakit jauh ke kotanya. Di sini belum ada RS. Alhamdulillah ada dompet dhuafa ya Mba. Jadi ada program bagus dan tepat untuk daerah ini.

    BalasHapus
  6. Jujur, saat ada kata wakaf ingatanku langsung menuju tanah.

    Ternyata, wakaf tak sekadar tanah y

    Wakaf bs dimanfaatkan untuk program kesehatan spt ini

    BalasHapus
  7. Wah, oke banget, dengan rutin berwakaf Rp.10.000 pee bulan, bisa mengoperasikan RS, asal beramai-ramai

    BalasHapus
  8. Makasiy sharingnya mba. Jadi lebih tau tentang wakaf

    BalasHapus
  9. Ini biar makin mudah kita berinfak sadaqah dan berwaqaf ya mbak, semoga makin banyak hati yang tergerak untuk mengulurkan harta bendanya di jalan Allah. Makin banyak pula yatim dan dhuafa terbantu

    BalasHapus
  10. Kalimat di baris akhir tulisan ini jlebb banget. Ya, memang orang yg punya amal jariyah itu sungguh beruntung. Dan salah satu gambaran "tabungan" amal jariyah adalah dengan wakaf ini, ya. Jadi lebih tahu tentang Dompet Dhuafa dan rumah sakit binaannya, nih. Baarakallah :)

    BalasHapus
  11. MasyaaAllah.. Pengingat yg luar biasa... Karena harta kita yg sesungguhnya adalah harta yang kita amalkan di jalan Allah... Tabungan di yaumil akhir. Semoga program wakaf ini bisa terus berkembang dan dirasakan mamfaatnya oleh makin banyak orang

    BalasHapus
  12. Dengan Rp 10.000 bisa membantu umat manusia, dengan ikut wakaf produktif, Masya Allah

    BalasHapus
  13. Mudah banget ya mba berwakaf di zaman now. Cukup mengeluarkan dana Rp. 10.000, lagi.
    Mari yuk ah belajar berwakaf.

    BalasHapus
  14. Wakaf mulai dari 10 ribu bisa. Masya Allah, pengingat diri ini. Sedangkan ngopi aja bisa 3 sampai 5 kali lipat harganya. Salut dan sukses untuk DD atas kepedulainnya pada umat dan semoga makin banyak yang peduli dengan program wakaf seperti ini

    BalasHapus
  15. Bagi saya lembaga soasial kemanusiaan seperti dompet dhuafa yang memiliki klinik/rumah sakit ini keren banget.. baiknya kita sokong programnya, waqaf mulai 10 ribu ini insyaallah nggak memberatkan

    BalasHapus
  16. MasyaAllah dompet Dhuafa semakin melebarkan sayapnya dan semakin bisa menjadi manfaat untuk orang lain ya mbak. Bersyukur banget ada do you et Dhuafa ini. Acaranya juga berfaedah banget

    BalasHapus
  17. Alhamdulillah tercerahkan, selama ini pemahamanku wakaf itu selalu dalam jumlah besar seperti ketika temanku menawarkan wakaf sekolah dan masjid dengan membeli sertifikat sekian juta. Setelah tau, wakaf rasanya jadi mudah ya mbak

    BalasHapus
  18. jadi pengelolaan makin maksimal ya kak. apalagi di bidang kesehatan, dana wakaf jd bisa bantu banyak orang

    BalasHapus
  19. Tabarakallah dompet duafa. InsyaAllah Semoga rumah sakit yang dibangun berkah dan bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan

    BalasHapus
  20. Bisa jadi solusi untuk masyarakat yang benar benar dijalankan.

    Bisa dilakukan tiap bulan wakaf 10rb udah bisa merasakan fasilitas BPJS

    BalasHapus
  21. Dompet Dhuafa kian memudahkan bagi orang-orang yang memang sudah ounya niat mulia ya Mbak.

    BalasHapus
  22. MasyaaAllah konsep wakaf yang luar biasa. Update dan tepat sasaran bagi generasi milenial, bahkan semua lapisan. Berwakaf untuk kepentingan umat. Apalagi sampai mencakup semua bidang. Bidang kesehatan terutama, biar orang yang sakit tak ada biaya tetap dapat haknya sebagai warga negara. Yuk berwakaf, jangan jajan digedein, jleb bagiku.

    BalasHapus
  23. Masya Allah Dompet Dhuafa sudah memberi contoh yang keren ya membangun RS. Sangat diperlukan nih. Wakaf seharga 10 ribu ternyata akan sangat membantu Umat Muslim lainnya ya.

    BalasHapus

 
Top