0


Tidur termasuk kebutuhan biologis alami tubuh yang wajib terpenuhi. Ini merupakan satu dari sekian cara bagi tubuh, menarik diri sejenak dalam jangka waktu tertentu, untuk beristirahat dari rutinitas yang menyibukkan anggota tubuh (internal maupun eksternal) dengan segudang aktivitas. Kegiatan tidur ini akan dimanfaatkan tubuh untuk me-recharge tenaga yang telah terkuras selama beraktivitas. Selain itu, dengan tidur maka kita memberikan kesempatan pada tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, membuang racun, serta menormalkan kembali sistem metabolisme tubuh.

Tidur memang sangat baik bagi kesehatan. Apalagi jika bisa memenuhi kebutuhan tidur yang dianjurkan. Bahkan perkara tidur ini juga merupakan salah satu anugrah yang Allah berikan pada makhluk-Nya. Namun meskipun tidur itu wujud nikmat hidup, bukan berarti kita bisa bebas menidurkan diri. Artinya ada warning-warning dimana tidur justru akan memimbulkan hal tidak bermanfaat atau tidak baik bagi kondisi tubuh itu sendiri, baik jasmani maupun rohani. 

Bulan ini adalah bulan suci Ramadhan, dimana segala aktivitas dan ibadah orang berpuasa akan diganjar pahala kebaikan. Oleh karenanya banyak yang berusaha survive menjalankan ibadah puasa hingga maghrib bersuara. Dan tidur dianggap bagian dari ibadah, sebagaimana bunyi sebuah ungkapan yang sudah tidak asing, "Tidurnya orang berpuasa adalah ibadah." Karenanya banyak yang memanfaatkan durasi waktu puasa yang dimulai sejak fajar ini, untuk tidur jika tak ada aktivitas lain. Tetapi perlu dipahami tidur seperti apa yang dinilai ibadah? Apakah tidur seharian hingga sore tiba? Atau tidur untuk menghindari godaan puasa jika terjaga? 

Dalam beberapa referensi dijelaskan bahwa, tidur ibadah adalah tidur yang dimaksudkan untuk menghindari diri dari godaan, yang ditakutkan akan merusak amalan puasa. Dan tidur ini pun tidak dianjurkan berlebihan. Jadi bukan tidur yang disebabkan karena tidak betah menunggu waktu berbuka, atau karena malas beraktivitas, sampai-sampai baru terjaga ketika menjelang sore atau mendekati maghrib. Inilah yang harus kita waspadai. Jangan sampai tidur justru melenakan kita dari kegiatan lain yang wajib ditunaikan. Misalnya saat memasuki waktu sholat.
Selama Ramadhan tentunya akan memgurangi jam tidur yang biasa dijalani. Karena ada saat dimana kita harus bangun untuk sahur dengan segala persiapannya. Hal ini tentu akan membuat kita tidak bisa memaksimalkan jam tidur. Alhasil tak jarang yang terkulai lemas setelah menyantap hidangan sahur. Dan pada akhirnya memilih tidur setelah menunaikan sholat subuh. Padahal kita sebagai Muslim pastinya sangat paham bahwa tidur sesudah subuh itu kurang baik. 

"Angin saat fajar memiliki rahasia untuk memberitahu Anda jangan kembali tidur." (Jalaluddin Rumi)

Larangan ini bukan tanpa alasan. Karena tidur setelah subuh berpotensi membuat kita bermalas-malasan. Tubuh jadi kurang segar karena tidak berkesempatan menghirup udara pagi yang masih segar. Selain itu tidur setelah subuh memungkinkan kita telat terjaga. Dan perlu kita pahami juga bahwa pintu rezeki itu terbuka lebar di pagi hari. 

"Seseorang itu sukses jika ia bangun di pagi hari dan pergi tidur di malam hari. Dan diantara keduanya dia mengerjakan apa yang memang dia ingin kerjakan." (Bob Dylan)

#RWCODOP2018
#OneDayOnePost
#Ramadhan2018
#Day9

Posting Komentar

 
Top