0


Mengenal Maryam, Bunda Suci Sang Nabi - Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin telah banyak melahirkan sosok wanita tangguh dan mulai dalam sejarah kehidupan manusia. Mereka adalah para wanita istimewa yang sangat inspiratif dan merupakan teladan bagi siapapun. Terutama dalam hal kualitas keimanan dan ketaqwaannya yang luar biasa. Hingga Allah tabaaroka wa ta’ala menjamin surga sebagai balasan atas ketaatan itu. Salah satu wanita terbaik dan mulia itu adalah Sayyidatina Maryam binti Imran, yang merupakan Ibu dari Nabi Isa a.s.

Dalam sebuah hadits disebutkan, “Sebaik-baik wanita di alam semesta ada empat, yaitu: Asiyah istri Fir’aun, Maryam putri Imran, Kadijah binti Khuwailid, dan Fatimah binti Muhammad. (HR. bukhori dan Muslim)

Maryam merupakan keturunan dari Nabi Daud a.s, yang hidup di masa Nabi Zakariyya a.s, yang tidak lain adalah paman dari Maryam sendiri. Maryam berasal dari sebuah keluarga yang sangat taat kepada Allah, dari pasangan  orang Sholeh Nazareth; Ali Imran bin Yasim yang merupakan imam Masjidil Aqsha dan Hannah binti Yaqudz. Kelahiran Maryam merupakan sebuah impian yang telah sangat lama didambakan oleh Ayah dan Ibunya. Hal ini karena kedua pasangan Sholeh tersebut tidak juga kunjung diberikan keturunan oleh Allah. Namun keimanan yang begitu kuat membuat keduanya tetap yakin dan tidak pernah bosan memohon kepada sang Khalik.

Di tengah kerentaan usia, Hannah memanjatkan do’a permohonan dengan penuh ketawakaln kepada Allah. Di dalam do’anya ia pun bernadzar akan menyerahkan sang buah hati ke Baitul Maqdis,untuk berkhidmat kepada Allah sepenuhnya. “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada-Mu, jikalau kami memperoleh anak, maka anak itu akan kami serahkan sebagai pemeliharaan rumah Tuhan (Al-bait Al Muqddas).”

Permohonan itu tidak sia-sia. Allah menerima dan mengabulkan do’anya. Hannah pun hamil. Ia dan suaminya sangat bersuka cita akan karunia yang tak lama lagi segera mewarnai kehidupan mereka. Namun takdir berkata lain. malaikat Izrail menjemput Imran di saat Hannah tengah hamil tua. Maryam pun lahir dalam keadaan yatim. Awalnya sang Ibu sempat kecewa karena yang dilahirkan adalah seorang bayi perempuan. Sedangan ia telah bernadzar akan menyerahkan anaknya untuk mengabdi di Baitul Maqdis. Namun manusia hanya bisa berencana. Allah lah yang berkehendak atas segala sesuatu. Dan kelahiran Maryam ini merupakan bagian dari rencana Allah.

Maryam pun segera diserahkan ke Baitul Maqdis oleh Ibunya, dan dipercayakan pengasuhannya kepada Nabi Zakariyya a.s. Selama hidup di Baitul Maqdis, hari-hari Maryam banyak dihabiskan untuk beribadah dan mengagungkan nama Allah. Dia tumbuh menjadi seorang wanita yang sangat sholeha dan berakhlak istimewa. Pamannya, Nabi Zakariyya a.s pun terpukau dengan kepribadian dan akhlak Maryam. Nahkan beliau telah merasakan bahwa Maryam adalah wanita pilihan Allah yang akan menjalankan sebuah peran besar di kemudian hari.

Sumber: Themuslimvibe.com

Suatu hari Nabi Zakariyya mengunjungi Maryam seperti biasanya. Saat itu Maryam sedang khusyuk di mihrabnya tenggelam dalam sujud dan dzikirya pada Allah ta’ala. Sang Paman pun terkejut tatkala melihat hidangan makanan berupa buah-buahan musim panas yang terhidang di depan Maryam. Padahal saat itu belum musimnya. Siapakah yang memberikan? Sedangkan selama ini hanya Pamannya yang datang berkunjung.

Setelah Maryam selesai dengan ibadahnya, Nabi Zakariyya pun segera menghampiri dan menanyakan asal buah-buahan tersebut. Dan jawaban Maryam yang mengatakan bahwa semua itu adalah pemberian Allah, membuat Nabi Zakariyya semakin yakin bahwa Maryam adalah pilihan Allah yang akan mengemban tugas besar.

Tidak hanya sholeha, Maryam juga merupakan wanita yang sangat menjauhi segala perbuatan buruk. Ia juga sangat menjaga kesucian dirinya. ia tidak sembarangan untuk berdekatan dengan laki-laki yang bukan mahramnya. Ia juga tidak pernah berusaha menggoda atau pun melirik laki-laki. Maryam menjauhi dan menghindar agar tidak tergoda dengan lawan jenisnya. Tak pernah sekalipun Maryam keluar biliknya. Kepribadian dan akhlak Maryam ini sangat dipuji Allah dan Allah sangat menyayanginya. Allah pun mengabadikan namanya dalam saah satu surah Al Qur’an; surah Maryam. “Allah telah memilihmu, dengan menciptakanmu begitu suci. Ia teah memilihmu diatara semua wanita di dunia.” (Q.S. Maryam: 209)


Pernah suatu ketika malaikat Jibril datang menyerupai sosok lelaki tampan yang sempurna. Namun Maryam tidak tergoda sedikit pun. Ia berusaha tetap menjaga dirinya dengan berlindung kepada Allah dan meminta agar lelaki itu menjauh darinya. Kemudian malaikat Jibril pun berkata, “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” (Q.S. Maryam: 19)

Kehamilan Maryam membuat gempar banyak orang. Ia pun dituduh telah berzina. Setiap hari Maryam melalui hidupnya dengan caci maki dan hinaan dari orang-orang di sekitarnya. Akhirnya ia pergi menjauh dari kaumnya tanpa ditemani seorang pun. Hanya Allah lah yang menjadi penjaga dan pelindungnya. Sesuai petunjuk Allah, Maryam pergi ke arah timur hingga sampailah ia di Bethlehem (kota di tepi barat Palestina). Di sini Maryam berhenti karena merasakan sakit akan melahirkan. Dan Allah pun mengirimkan bantuannya melalui perantara malaikat Jibril.

“Dan menyerulah dia (Jibril) kepadnya dari tempat yang rendah: “Janganlah kau bersedih hati. Sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan di dekatmu sebuah anak sungai” (untuk diminum). (Q.S Maryam:24)
“Dan goyangkanah pangkal pokok kurma itu ke arahmu. Niscaya pokok kurma itu akan menggugurkan kepadamu kurma yang masak dan ranum.” (Q.s Mayam: 25)

Nabi Isa a.s pun dilahirkan di kota Bethlehem dengan banyak bekal kelebihan yang dikaruniakan Allah padanya. Diantaranya yaitu Nabi Isa bisa berbicara layaknya orang dewasa saat masih bayi, dapat menyembuhkan orang sakit dengan sentuhannya, dan bahkan dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dengan izin Allah. Maryam merasa sangat bahagia atas karunia yang Allah berikan kepadanya. Ia pun kembali ke kaumnya. Namun hujatan dan hinaan kaumnya masih juga belum reda. Akan tetapi kehadiran sang putra membuatnya mampu melewati semua itu.

Saat kaumnya terus memperolok-oloknya, Maryam menunjukkan bukti bahwa dia tidak seperti apa yang dituduhkan kaumnya. “Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: “Bagaimana bsa kami berbicara dengan anak keil yang masih dalam ayunan?”(Q.S Maryam: 29)

“Berkata Isa: “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selamaaku hidup. dan berbakti kepada Ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.” (Q.S Maryam: 30-34)

Sumber:aboutislam.net

Kebahagiaan menghiasai kehidupan Maryam dan Nabi Isa a.s. Sayangnya ketika Nabi Isa dewasa dan sedang mensyiarkan agama Allah, Ibundanya meninggal. Jenazah Maryam dimakamkan di bukit Qumran (sebelah barat laut mati Palestina).Nabi Isa sangat terpukul atas kepergian Ibunya. Beliau harus berjuang sendirian untuk menegakkan izzah agama Allah. Selanjutnya perjuangan menyampaikan amanah Allah untuk kaumnya dilakukan Nabi Isa a.s  bersama dengan para pengikutnya. Namun semua tak berjalan baik-baik saja. Nabi Isa a.s mendapat pertentangan dan permusuhan dari kaum Yahudi.

Orang-orang Yahudi berencana menyalib Nabi Isa a.s. Namun kuasa Allah kembali ditunjukkan. Allah menyerupakan seorang murid Nabi Isa a.s yang berkhianat persis seperti Nabi Isa a.s. kaum Yahudi sangat senang atas penyaliban ini. Padahal yang mereka salib sebenarnya adalah murid Nabi Isa a.s (Yudas Iskariot).

“Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang Isa, benar-benar dalam keraguan tantang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” (Q.S An-Nisa: 157)

Allah telah mengangkat Nabi isa a.s ke langit. Kelak saat mendekati akhir zaman, maka Allah akan menurunkan Nabi Isa a.s ke bumi untuk meluruskan risalah kaum Nasrani atas dirinya dan untuk mengjak umatnya mengikuti risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.selain itu, nabi Isa a.s juga akan berjuang bersama Imam Mahdi untuk membunuh Dajjal laknatullah dan menghancurkan semua musuh Allah.


#onedayonepost 
#ReadingChallengeOdop 
#Tugaslevel2 
#level2tantangan3



Posting Komentar

 
Top