0



Masalah sampah rasanya tak akan pernah usai, mengingat hingga kini pun masih banyak manusia yang kerap abai akan kebersihan lingkungan. lihatlah betapa banyaknya masyarakat yang seolah tak paham akan arti Buanglah Sampah pada Tempatnya.

Alhasil tak jarang kita temukan banyaknya tumpukan sampah di pinggir-pinggir jalan hingga di tempat lokasi wisata. Padahal jelas, tempat ini wajib dijaga keindahan dan kebersihannya karena merupakan fasilitas wisata.

Salah satu contoh bentuk keprihatinan akan sampah adalah yang baru-baru ini terjadi, yakni tumpukan sampah yang telah menumpuk puluhan tahun di Pantai Sukaraja, Telukbetung Selatan, Bandarlampung, hingga pantai di kota berjuluk Tapis Berseri ini dinobatkan sebagai Pantai Terkotor Nomor dua di Indonesia.

Untungnya, masih ada bentuk kepedulian dari anak bangsa yang peduli pada Indonesia dan alamnya, yakni Pandawara Group, yang mengajak warga sekitar dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Bandarlampung untuk membersihkan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja, pada Senin, 10 Juli 2023 lalu. 

Memang, apa sih dampak tumpukan sampah yang dibuang sembarangan tersebut bagi masyarakat di sekitarnya?

Kita semua tentunya sadar betul bahwa banjir yang selama ini terjadi adalah bukan semata-mata karena takdir Tuhan, tapi ini adalah karena ulah manusia yang tidak peduli pada lingkungan dan alam sekitarnya.



banjir saat hujan
Banjir di kompleks rumahku saat hujan 


Tentu kita semua tidak akan pernah lupa akan duka mendalam yang pernah dialami bangsa ini hanya karena tumpukan sampah, yakni tragedi Leuwigajah pada 21 Februari 2005 silam.

Saat itu sekitar 143 warga Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat meninggal dunia akibat longsornya sampah di TPA Leuwigajah.

Sampah yang menggunungb dan kemudian longsor akibat hujan deras semalaman, seketika menenggelamkan dua perkampungan di Leuwigajah, yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Gunung Aki.Padahal jarak antara TPA dan pemukiman warga cukup jauh, yakni sekitar satu kilometer.

Dari kejadian ini, bisa dilihat betapa besar dampak buruk tumpukan sampah bagi kehidupan manusia dan masa depan Indonesia.

Ancaman Krisis Iklim Akibat Sampah yang Menumpuk

Sampah memang tak bisa terpisahkan dari kehidupan kita. Tetapi kita bisa meminimalisir dampak buruk yang bisa ditimbulkannya, yakni dengan cara bijak memperlakukan sampah kita.

Kita bisa memulainya sekarang dari diri kita sendiri dan dari rumah kita, yaitu dengan memilah sampah sebelum diangkut oleh petugas sampah.

Dengan melakukan tindakan sederhana dan mudah ini, maka kita telah beperan dalam mengurangi volume sampah yang akan dibawa ke TPA.

Ingatlah, rasa peduli kita pada alam dan terutama masalah sampah ini akan menentukan keberlangsungan hidup kita di bumi ini.

Tentunya kita semua tak ingin ada korban jiwa lagi seperti kejadian di Leuwigajah hanya karena sampah yang kita buang. Prilaku kita menentukan masa depan kita semua!

Mengapa kepedulian kita pada cara memperlakukan sampah bisa berdampak pada masa depan Indonesia hingga bumi? Karena masalah sampah ini bukan hanya soal kesehatan lingkungan, tetapi hal ini juga bisa memperparah yang namanya krisis iklim.


aktivitas manusia penyebab krisis iklim


Apa Sih Bahaya Krisis Iklim?

1. Krisis iklim bisa membuat cairnya es dan kenaikan permukaan laut.

Artinya, daratan yang kita pijak ini bisa tenggelam. Ini jugalah yang diprediksi banyak peneliti bahwa kota Jakarta akan tenggelam dalam dekade dekat akibat meningkatnya krisis iklim. Ayo Kita Cegah!

2. Intensitas bencana alam dan cuaca ekstrim. Contohnya kasus daerah Tambaklorok dan Deliksari di Semarang.

3. Konflik sosial berkepanjangan. Perubahan iklim dapat menyebabkan kelangkaan pangan. sehingga  harga kebutuhan pangan banyak yang melambung tinggi. Hal inilah yang kemudian akan memicu konflik sosial.

4. Wabah penyakit. Meningkatnya gelombang panas bumi akan meningkatkan risiko manusia terkena berbagai macam penyakit.

Peran Pemuda Sebagai Bentuk Peduli Lingkungan Melalui Bijak dalam Pengelolaan Sampah

Betapa kita patut bangga pada generasi Indonesia, karena di tengah banyaknya yang tak peduli, masih ada anak-anak muda negeri ini yang sangat peduli pada masa depan Indonesia.

Salah satu anak muda inspiratif yang peduli pada masa depan Indonesia hingga bumi ini adalah seorang siswi SMA kelas XII di Bandung bernama Amilia Agustin.


Amilia Agustin si ratu sampah sekolah
source: Anugerah Pewarta Astra


Amilia Agustin sangat prihatin dengan kondisi lingkungan, di mana banyak sampah berserakan dan orang-orang yang kerap membuang sampah sembarangan. Selain itu, masih banyak orang yang belum paham bagaimana cara mengelola sampah dengan bijak.

Berawal dari keprihatinan inilah, terutama saat melihat onggokan sampah di lingkungan sekolahnya, Amilia berinisiatif membentuk komunitas yang mengelola sampah berbasis sekolah lewat program Go to Zero Waste School.

Berawal dari keprihatinan inilah, terutama saat melihat onggokan sampah di lingkungan sekolahnya, Amilia berinisiatif membentuk komunitas yang mengelola sampah berbasis sekolah lewat program Go to Zero Waste School.

Apa yang dilakukan Amilia mungkin bagi sebagian orang dianggap hal yang tak bernilai, karena seorang siswi SMA mau-maunya mengumpulkan sampah.

Namun, justru tindakan mulia inilah yang akan memberi dampak bagi lingkungan yang kita tinggali. Dengan adanya orang-orang yang peduli akan kebesihan lingkungan dan alam, maka kehidupan kita akan jauh lebih sehat dan nyaman.

Hal ini patut kita apresiasi, karena Amilia telah berkontribusi dalam menciptakan perubahan dan menginspirasi teman serta orang di sekitarnya untuk turut aktif dalam mengelola sampah demi terwujudnya lingkungan yang sehat dan kehidupan yang lebih baik.

Yuk, Kenalan dengan Amilia Agustin, Si Ratu Sampah Sekolah

Gelar Ratu Sampah Sekolah disematkan pada Amilia dijuluki sebagai lantaran aksinya yang begitu peduli terhadap sampah.

Kisah Amilia yang dijuluki ratu sampah sekolah ini berawal dari keresahannya saat jam pelajaran olahraga di sekolah.

Saat itu, ia dan teman-temannya tengah berlari mengikuti rute yang sudah ditetapkan guru olahraga, mengitari kompleks perumahan.

Dalam kegiatan ini, tanpa sengaja Amilia melihat seorang bapak yang sedang makan di samping tumpukan sampah.

Sontak, pemandangan itu langsung membuat hatinya gelisah. Berbagai pertanyaan pun mengelilingi ruang otaknya.

“Jangan-jangan sampah itu berasal dari sekolah kita, kalau si Bapak sakit, kita juga akan kena dosanya,” pikir Amilia saat itu.

Amilia pun terpikir untuk melakukan sesuatu agar sampah sekolahnya bisa dikelola dengan baik, sehingga tidak ada lagi penumpukan sampah yang bisa membuat dampak tidak baik bagi lingkungan hingga manusia.

Gadis SMA itu pun kemudian mendatangi gurunya untuk menceritakan konsep Zero Waste, yang ingin dijalankannya.

Sebagai langkah nyata akan niatnya, Amilia pun mengajukan proposal program Karya Ilmiah Remaja bertajuk Go to Zero Waste School kepada program Young Changemakers dari Ashoka Indonesia.

Program ini diinisiasi pada 2005 untuk membuka peluang bagi para milenial, pemuda usia 12-25 tahun untuk mempraktikkan prinsip-prinsip sosial entrepreneurship.

Proposal proyek Go to Zero Waste School dengan biaya operasional Rp2,5 juta itu pun akhirnya disetujui. Proyek pengelolaan sampah ini terbagi dalam empat bidang, yakni anorganic, organic, tetra pak, dan kertas.

Amilian sangat senang, karena ia bisa turut berperan dalam menciptkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan banyak orang.

“Semua bisa asalkan kreatif dan konsisten,” kata Amilia.

Amilia Agustin Terima Penghargaan SATU Indonesia AWARDS

Berkat kepedulian akan sampah dan aksinya terhadap lingkungan, Amilia terpilih menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards  dari ASTRA.

Satu hal yang membuat takjub selain aksi mulianya, ternyata Amilia adalah peserta termuda pada saat itu, dengan status sebagai seorang siswi SMA.

Amilia terpilih dengan program Sekolah Bebas Sampah yang ia usung, mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai dan bisa dimanfaatkan lagi hingga punya nilai jual.

Tindakan Amilia ini sangat inspiratif dan aku makin semangat untuk terus menerapkan Zero Waste Life, yang bagi sebagian orang dianggap merepotkan.


zero waste


Aku jadi makin bersemangat untuk terus bergerak dan mengkampanyekan pentingnya peduli lingkungan, terutama soal pengelolaan sampah.

Aku yakin, akan selalu ada langkah kecil yang akan berdampak besar. Kita memang makluk kecil. Tapi sikap kita yang sedikit bisa mengubah Indonesia jauh lebih baik.

Mari jaga bumi, maka bumi pun akan menjaga kita dari dampak bahaya yang kerap ditimbulkan oleh pelakukan kita pada lingkungan.

Jangan sampai kita mewariskan bencana pada generasi mendatang. Jangan biarkan generasi penerus kelak tidak dapat lagi menikmati indahnya alam Indonesia.

Mari kita mulai langah-langkah kecil penyelamatan bumi dari diri kita, seperti membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan bahan plastik, dan mulai bijak dalam mengelola sampah kita. 

Sekecil apapun kontribusi kita untuk menjaga alam, pasti akan ada manfaat ke depannya, untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Bagi yang penasaran dengan aksi Amilia Agustin atau ingin tahu lebih dalam mengenai Zero Waste atau pengelolaan sampah, bisa bertanya langsung ke penerima Satu Indonesia Awards dai ASTRA ini di nomor 08190638082 atau 087825701796.

Referensi

https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com

Posting Komentar

 
Top