6

jaga hutan Indonesia demi generasi sehat
dokumentasi pribadi

Banyak lisan dan literatur yang sepakat bahwa Indonesia adalah sebuah negara dengan berbagai macam keindahan alam, yang terkenal hingga penjuru dunia. Indonesia adalah tanah yang diberkahi dengan alam mempesona mulai dari hutan, pantai, gunung, hingga lautan yang menyimpan banyak pesona hingga mampu memukau mata dunia.

Tentu saja, sebagai penduduk bumi pertiwi tercinta ini, kita semua patut bangga atas pengakuan dunia terhadap keindahan alam Indonesia. Tak lupa kita pun sangat bersyukur karena Tuhan telah begitu baik dengan melimpahkan banyak kekayaan alam lengkap dengan keindahan-keindahan yang luar biasa.

Tak heran, begitu banyak masyarakat dunia mulai Benua Asia hingga Benua Eropa, yang sangat penasaran ingin menjejakkan kaki dan menjelajahi alam Indonesia. Ya, karena Indonesia ini memang sangatlah indah dan penuh daya tarik.

Salah satu hal yang sangat memikat para wisatawan saat menjelajah Indonesia adalah keindahan dan keanekaragaman flora dan faunanya, di mana hal ini banyak ditemukan di kawasan hutan-hutan di bumi pertiwi.

Selain menyimpan dan menjadi habitat bagi flora dan fauna, hutan Indonesia juga punya segudang manfaat bagi kehidupan.

Keindahan dan Manfaat Hutan

Menurut Undang-undang RI No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, disebutkan bahwa hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati, yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.


Indahnya alam dan hutan Indonesia
dokumentasi pribadi


Artinya, hutan adalah salah satu ekosistem yang sangat penting bagi kehidupan makhluk di Bumi.

Hutan di Indonesia umumnya adalah jenis hutan hujan tropis, yang tersebar di tiga wilayah, yaitu hutan hujan tropis wilayah barat (Kalimantan, Sumatra, dan Jawa), hutan hujan tropis wilayah timur (Papua, Maluku, serta pulau-pulau kecil sekitarnya), dan hutan hujan tropis wilayah peralihan (perpaduan dari wilayah barat yang dipengaruhi Asia dan wilayah timur yang dipengaruhi Australia).

Sebagai infomasi, Hutan Indonesia adalah yang terluas ketiga di dunia, di mana kekayaan flora dan fauna yang indah dan unik tersimpan di dekapan areal yang tertutup pepohonan tersebut.

Menurut Forest Watch Indonesia (FWI), hutan Indonesia yang dikenal sebagai harta dunia karena menyimpan banyak keindahan ini adalah paru-paru dunia, karena berbagai macam pepohonan yang tumbuh di dalamnya mampu menghasilkan oksigen dan menyerap karbondioksida.

Tak berlebihan jika mengatakan bahwa keberadaan hutan Indonesia sangat vital bagi kehidupan di dunia ini.

Terlebih saat ini di mana seluruh dunia tengah berupaya dalam mengurangi dampak dari pemanasan global, yang jika dibiarkan, maka akan berakibat fatal bagi makhluk bumi.

Selain berfungsi sebagai paru-paru Bumi, hutan punya segudang manfaat lainnya, yang karenanya kita wajib untuk menjaga dan melestaikan hutan.

Manfaat Hutan Indonesia

1. Rumah bagi Flora dan Fauna

Hutan hujan tropis di Indonesia menyimpan beragam jenis flora dan fauna unik yang tak ditemukan di tempat lain.

Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat keragaman flora dan fauna yang cukup tinggi di dunia.

Mengutip laman resmi Indonesia.go.id, jenis flora di Indonesia kurang lebih sebanyak 25.000 jenis atau lebih dari 10% jenis tumbuhan di seluruh dunia. Tidak kurang dari 40% lumut dan ganggang merupakan jenis endemik atau jenis tumbuhan asli yang hanya ada di Indonesia, dengan total jumlah marga endemik di Indonesia 202 jenis, 59 di antaranya telah tersebar di wilayah Kalimantan.

Sedangkan untuk jenis persebaran fauna di Indonesia yaitu, lebih dai 500 jenis mammalia (hewan menyusui), lebih dari 4.000 jenis pisces (ikan), lebih dari 1.600 aves (burung), lebih dari 1.000 jenis reptilia dan Amphibi, serta lebih dari 200.000 jenis insecta (serangga).

2. Mencegah Pemanasan Global

Sebagai paru-paru dunia, yang mampu menyerap karbon dioksida serta memproduksi oksigen, keberadaan hutan sangat krusial karena membantu manusia dan hewan untuk bernapas.

Selain itu, kemampuan hutan dalam menyerap karbon dioksida ke dalam kayu, daun, dan tanah, telah membantu mengurangi emisi karbon di lapisan ozon, di mana hal ini adalah penyebab terjadinya pemanasan global.

3. Sumber Makanan dan Obat-obatan

Hutan menyediakan banyak sekali tanaman yang tumbuh di dalamnya dan dapat dimanfaatkan manusia maupun hewan sebagai sumber makanan juga obat-obatan.

“Jika kita bersungguh-sungguh mengenai keamanan pangan global, kita tidak bisa mengabaikan peran hutan dan pohon sebagai penyedia langsung. Kami ingin para ahli nutrisi memahami pentingnya hutan dan pohon, dan kami ingin masyarakat kehutanan memahami mengapa dan bagaimana pohon berkontribusi pada nutrisi.” – Terry Sunderland, Principal Scientist, CIFOR.

Selanjutnya, hutan sebagai sumber obat-obatan atau apotek alam juga tak bisa dipungkiri, karena banyak warga masyarakat memanfaatkan berbagai jenis tanaman obat yang tumbuh di hutan dalam pengobatan berbagai penyakit.

Salah satu contohnya adalah yang telah dilakukan oleh suku asli di Tanah Papua sejak dulu hingga kini. Inilah mengapa antara hutan dan masyarakat adat di Tanah Papua adalah dua hal yang tidak dapat terpisahkan.

Bagi masyarakat Tanah Papua, hutan adalah ibu yang merawat, melindungi, dan menyediakan semua kebutuhan hidup untuk mereka.

Berdasarkan Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) yang dilakukan pada 2017 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dari 25.000 spesies tumbuhan yang ada di Papua dan Papua Barat, diperkirakan terdapat sebanyak 983 tanaman yang memiliki khasiat menyembuhkan.

Penelitian ini juga mengungkap bahwa sekitar 54,2 persen jenis tanaman obat yang ada dimanfaatkan tanpa budidaya. Artinya tanaman obat telah tersedia dan langsung diambil dari hutan.

4. Mencegah Bencana Alam

Tumbuhan di hutan mampu menahan air di dalam tanah melalui peran dari akar-akar pepohonannya, sehingga hal ini pun akan mencegah terjadinya bencana alam, seperti tanah longsor, pengikisan tanah, dan banjir.

5. Sumber Air Bersih

Tumbuhan di hutan dapat menjaga kualitas dan kebersihan air, sehingga bisa menjadi sumber air bersih yang dapat diminum dan memenuhi kebutuhan manusia lainnya.

Namun dari segudang manfaat hutan bagi kehidupan, saat ini kita hingga masyarakat dunia dihadapkan pada ancaman serius akibat berkurangnya lahan dan terjadinya aksi penebangan hutan secara masif.

Miris, karena dari semua hal tentang keindahan hutan dan segudang manfaatnya bagi kehidupan di bumi, hutan kini banyak yang dihancurkan hingga tingkat yang sangat mengkhawatirkan, seolah manusia lupa bahwa ekosistem yang dipenuhi tumbuhan itu adalah jantung bagi kehidupan.

Fenomena penggundulan hutan hingga tejadinya kebakaran hutan yang selama ini banyak kita dengar dan saksikan adalah dua hal yang sangat menyedihkan.

Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia

Diberkahi dengan sejumlah manfaat dan punya peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan global, Indonesia justru kini menyaksikan pengurangan tutupan hutan sebanyak 956.258 hektare (ha) selama periode 2017-2021.

Angka tersebut adalah data yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS), di mana disebutkan bahwa angka tersebut setara dengan 0,5% dari total luas daratan Indonesia.


Fakta hutan Indonesia
Ilustrasi pibadi berdasar sumber BPS, BMKG, KLHK

Adapun penurunan luas hutan terjadi di Kalimantan, Papua, dan Sumatra. Sementara itu luas hutan di Bali-Nusa Tenggara, Sulawesi, Jawa, dan Maluku bertambah, namun penambahannya jauh lebih rendah dibanding luas hutan yang hilang.

Musim kemarau panjang (El Nino) memang seringkali menjadi faktor utama pemicu kebakaran, terutama pada lahan gambut yang mudah sekali terbakar.

Melansir Twitter resmi Humas BMKG yang diunggah pada 7 Juni 2023, sesuai dengan hasil prediksi BMKG di Bulan Februari lalu, Kepala BMKG Wikorita Karnawati menyebut Indonesia perlu lebih mewaspadai potensi terjadinya El Nino yang makin pasti.

Hal ini karena El Nino tidak hanya memicu kekeringan, yang menyebabkan minimnya curah hujan, tetapi juga akan berpotensi pada meningkatkan jumlah titik api, sehingga makin meningkatkan kondisi kerawanan untuk terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut di atas kondisi normal, terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur, yang mengakibatkan bergesernya potensi pertumbuhan awan dari Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik Tengah, sehingga akan mengurangi curah hujan di Indonesia.

Namun, di sisi lain, tak bisa dipungkiri bahwa ulah manusia jadi salah satu sebab karhutla yang tak pernah usai hingga kini.

Itulah mengapa, karhutla ini tetap saja terus terjadi meski tanpa adanya kemarau panjang yang jadi pemicunya.

Dampak Kebakaran Hutan bagi Iklim dan Lingkungan

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, dan Masyarakat Peduli Api memberikan informasi terkait apa saja dampak karhutla bagi iklim dan lingkungan, yang dibagikan melalui akun Twitter resmi BMKG @infoBMKG.


dampak kebakaran hutan


Berikut dampak kebakaran hutan bagi iklim dan lingkungan:

1. Kebakaran hutan serta lahan berdampak pada rusaknya ekosistem, sehingga akan berrdampak juga pada musnahnya flora fauna yang tumbuh dan hidup di hutan.

2. Timbulnya berbagai penyakit yang behubungan dengan saluran pernapasan seperti penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Asma, Paru Obstruktif Kronik, Jantung, iritasi mata, tenggorokan dan hidung.

3. Kabut asap akibat karhutla akan mengganggu penerbangan.

4. Tersebarnya asap, emisi gas Karbondioksida, serta gas lainnya ke udara akan berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.

5. Karhutla membuat hutan jadi gundul, sehingga tidak ada lagi tempat untuk menampung cadangan air saat musim hujan. Akibatnya, musibah tanah longsor ataupun banjir tak dapat dielakkan.

6. Berkurangnya sumber air bersih dan bencana kekeringan lantaran pepohonan di hutan yang berperan dalam menjaga cadangan air bersih ditebangi tanpa sisa.

Fenomena Indonesia sebagai Negara Hutan Hujan Tropis Terbesar ke-3 di Dunia

Hutan Hujan Tropis Indonesia adalah terluas ketiga di dunia setelah Brazil dan Republik Demokratik Kongo.

Cakupan hutan hujan tropis Indonesia yang menyimpan banyak keanekaragaman hayati, flora dan fauna ini banyak tersebar di Kalimantan dan Papua.

Keberadaaan Indonesia di wilayah khatulistiwa dengan hutan hujan tropisnya ini sangat mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan berbagai flora maupun fauna yang tumbuh dan hidup di dalamnya.

Dengan berkah ini, kita patut bersyukur. Namun, semua ini hanya akan jadi kenangan jika fenomena karhutla dan keserakahan manusia dalam mengeksploitasi hutan terus dibiarkan, tanpa adanya upaya pencegahan, kesadaran bersama, kepedulian akan kehidupan, maupun solusi jika lahan hutan berkurang.

Hal yang pasti adalah, hutan Indonesia akan habis, yang pada akhirnya keseimbangan lingkungan pun tak stabi,  hingga kita pun akan langganan disapa bencana alam.

Tindakan Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menjaga Hutan Kita?

Hutan memang bisa dipebaharui, yakni dengan cara reboisasi (penghijauan/penanaman hutan kembali). Tetapi, hal ini saja tidak cukup untuk menjaga hutan dan melestarikannya. Kita perlu langkah nyata lainnya, yakni dengan #BersamaBergerakBerdaya melakukan upaya yang bisa menyelamatkan hutan.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai bentuk menjaga kelestarian hutan?

Melihat fakta bahwa kini kita kondisi hutan makin memprihatinkan, perubahan iklim, ancaman kepunahan flora dan fauna, hingga terenggutnya hak pemenuhan kehidupan mereka yang selama ini bergantung pada hutan, membuatku cukup sedih.

Aku memang bukan siapa-siapa, namun setidaknya aku tidak diam saja ketika lingkungan yang selama ini banyak memberi manfaat bagi kehidupan terancam kelestarian dan eksistensinya.

Aku tak ingin hanya jadi penonton menyaksikan hutanku perlahan habis. Aku harus ikut berkontribusi sebagai bentuk rasa peduli akan lingkungan yang telah diberkahi ini.

Tak perlu aksi besar, karena ada beberapa cara sederhana yang bisa kita mulai untuk menyelamatkan hutan, lingkungan, hingga bumi tempat bernaung ini.

Inilah langkahku dalam mendukung pelestarian hutan dan lingkungan!

1. Mengurangi pemakaian kertas dan tisu

Sejak mengenal Zero Waste dan bergabung dengan komunitasnya di kotaku, aku sudah mulai beusaha komitmen dalam menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan, termasuk mengurangi pemakaian kertas dan tisu.

Apakah kertas dan tisu tidak aman bagi lingkungan?


cara jaga bumi


Kertas dan tisu adalah barang yang terbuat dari batang pohon. Nah, dengan meminimalisir penggunaannya, maka akan menekan proses penebangan pohon di hutan.

Dengan begitu, kita telah berkontribusi dalam menyelamatkan bumi, karena dengan konsumsi pemakaian kertas atau tisu yang sedikit/tidak sama sekali, maka produsen pun tidak akan kejar target memenuhi kebutuhan kertas dan tisu masyarakat, kan?

Alhamdulillah, sekarang di rumah pun lebih banyak memanfaatkan kain seperti jilbab atau baju yang sudah tak dipakai untuk dijadikan tisu kain, yang digunakan untuk membersihkan kompor, lemari, kaca, dan perabotan rumah lainnya.

Aku pun sudah beralih menggunaakan sapu tangan untuk dibawa kemana-mana. Ternyata hal ini justru lebih hemat karena sapu tangan tersebut bisa dipakai ulang dengan dicuci. Sehingga beban sampah di bumi dari limbah kertas atau pun tisu jadi berkurang.

2. Menjaga kebersihan hutan

Saat sedang jalan-jalan menjelajah hutan, jangan pernah membuang sampah di hutan sembarangan meski hanya sampah sebuah permen. Aku biasa membawa wadah sampah sendiri saat bepergian, termasuk saat menjelajahi hutan, agar nanti bisa membuangnya di tempat pembuangan sampah yang seharusnya.


Tetap jaga keindahan hutan dengan bersikap baik selama di hutan, tidak buang sampah sembarangan dan tidak merusak tanaman

3. Menanam dan pelihara pohon di rumah sebagai wujud cinta bumi. Hal ini akan membuat lingkungan kita lebih sejuk karena pohon yang kita tanam mampu menyerap karbondioksida dan zat racun lainnya yang ada di udara.

Itu adalah langkah kecilku, yang kuharap bisa memberi bantuan demi bumiku yang indah ini.

Sebenarnya ada banyak cara mudah lainnya yang bisa dilakukan untuk menjaga hutan, yakni:

1. Tidak membakar sampah atau rumput kering saat sedang berada di area hutan

2. Jangan merusak tanaman saat sedang jalan-jalan di hutan.

3. Jangan menyakiti hewan yang ada di hutan apalagi sampai menangkap dan membawanya pulang karena lucu, unik, dan menggemaskan.

4. Jangan membuang puntung rokok yang masih menyala saat berada di hutan. Karena salah satu penyebab kebakaran hutan adalah disebabkan hal sepele, seperti puntung rokok.

Jika kita bisa menerapkan langkah-langkah kecil ini dalam menjaga hutan, yakinlah hutan dan lingkungan kita akan terjaga dan bumi pun akan semakin nyaman ditinggali.

Solusi Mengatasi Kebakaran Hutan

Banyaknya hutan adalah anugerah dan salah satu kekayaan alam Indonesia yang luar biasa. Namun di satu sisi, kebakaran pada hutan dan lahan tampaknya telah menjadi langganan setiap tahunnya.

Saat terjadinya kebakaran hutan, butuh waktu cukup lama untuk bisa memadamkan api dan mendinginkan hutan yang terbakar. Inilah yang pada akhinya akan memberikan dampak polusi yang buruk, bahkan dapat juga memakan korban jiwa baik bagi hewan yang berada di dalam hutan, maupun manusia di sekitarnya karena sakit pernafasan.


solusi kebakaran hutan dan lahan


Lantas, bagaimana cara terbaik dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan?

Pertama, hindari membakar sampah di lahan atau hutan, terutama pada saat angin kencang. Hal ini berisiko akan menyebarkan kobaran api dengan cepat dan menyebabkan kebakaran yang dahsyat.

Kedua, jangan buang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan di area hutan atau lahan, karena akan mudah memicu terjadinya kebakaran. Terutama area yang banyak daun keringnya.

Ketiga, tidak membuat api unggun di area yang rawan terjadi kebakaran saat sedang berada di hutan atau lahan. Misalnya ketika sedang jalan-jalan atau berkemah.

Keempat, pastikan api sudah benar-benar padam saat memang harus melakukan pembakaran sebelum meninggalkan tempat itu.

Kelima, lakukan pembakaran terkendali jika buka lahan dengan memastikan tidak ada benda yang mudah terbakar di sekitar lokasi pembakaran, agar tidak memicu kobaran api yang lebih besar dan luas.

Dengan memerhatikan beberapa hal di atas, diharapkan dapat menekan potensi kebakaran hutan, yang tentu saja bisa berdampak buruk bagi lingkungan hingga manusia.

Yuk #BersamaBergerakBerdaya menjaga hutan sebagai wujud cinta lingkungan melalui aksi nyata #UntukmuBumiku karena hutan yang sehat berarti juga orang yang sehat. Jaga hutan, maka hutan akan menjaga kita semua.

Di bulan Agustus ini, kita tidak hanya merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78, tetapi ada juga Hari Hutan Indonesia pada 7 Agustus 2023. 

Momen kemerdekaan dan Hari Hutan Indonesia ini bisa kita jadikan titik awal untuk mulai memerdekakan hak udara bersih, hak lingkungan sehat dan terjaga, yakni dengan jaga hutan karena hutan sumber kehidupan. 

Referensi:

https://indonesia.go.id

https://pusatkrisis.kemkes.go.id/hindari-kebakaran-hutan-dengan-5-langkah

https://econusa.id/id/ecoblog/suku-dani-manfaatkan-hutan-sebagai-sumber-obat/

https://indonesiabaik.id/infografis/waspada-dampak-kebakaran-hutan-dan-lahan

https://www.mongabay.co.id/2019/10/26/menyibak-problem-kebakaran-hutan-dan-lahan-di-indonesia-yang-tak-pernah-usai/

https://twitter.com/InfoHumasBMKG/status/1666276572750561280

https://www.bps.go.id/

Posting Komentar

  1. hutan perlu banget kita jaga ya, sekarang udara bersih itu mahal. Beruntung di Indonesia masih banyak pohon, tapi di Korea itu debu udah banyak. Tapi, PR kita ya melestariakan hutan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, kita harus jaga hutan agar tetap terjaga, terutama dari orang2 yang tidak bertanggung jawab

      Hapus
  2. Wah aku nih masih belum bisa lepas dari penggunaan tisu. Huhuhu. Kayaknya mulai sekarang harus mulai belajar tuk mengurangi/bahkan gak pake tisu lagi. Demi keberlangsungan hutan kita.

    BalasHapus
  3. Ngomongin hutan emang berasa adem banget. Tapi suka sedih kalau dengar berita tentang kebakaran hutan. Membayangkan mereka yang terdampak dan fauna yang harus hilang karena keserakahan manusia. Semoga dengan hal-hal kecil yang dilakukan bersama bisa berdampak dalam mempertahankan hutan.

    BalasHapus
  4. memang pelestarian hutan itu semua harus dimulai dari diri kita sendiri ya, Mba. Jika setiap individu sudah bisa menjalankan hal kecil buat pelestarian hutan, insya Allah berdampak besar untuk semua

    BalasHapus
  5. Sepertinya untuk menjadi sadar akan kelestarian hutan akan terasa sulit apalagi generasi sekarang ini sedikit pemahaman tentang pentingnya keberadaan hutan.

    BalasHapus

 
Top