Rika Altair - Lifestyle Blogger

7 Kuliner Wajib Dicoba saat Liburan di Bandar Lampung

Desember 21, 2025 0

Bandar
Lampung yang merupakan ibukota provinsi Lampung merupakan kota padat yang dikenal
sebagai kota transit. Tak heran kota ini menjadi salah satu primadona wisatawan
yang sedang liburan ke Lampung. <o:p></o:p>

Karena
di kota yang berjuluk Tapis Berseri ini kita tidak hanya akan menemukan
pusat-pusat perbelanjaan modern dan hilir mudik kendaraan yang menghiasi setiap
ruas jalan, tetapi di Bandar Lampung kita juga bisa menemukan banyak tempat
kuliner lezat, mulai dari yang berkonsep tradisional, modern, hingga kekinian
sesuai arus zaman.<o:p></o:p>

Liburan
ke suatu tempat tanpa mencicipi kuliner yang ada tentu kurang lengkap. Nah,
bagi pecinta kuliner atau pun wisatawan yang sedang berlibur ke Lampung, wajib
mencoba hidangan kuliner di beberapa tempat populer di kota ini. Sehingga, cerita
momen perjalanan dan liburan di ujung Sumatera ini lebih menyenangkan.<o:p></o:p>

7
Destinasi Wisata Kuliner di Bandar Lampung<o:p></o:p>

Berikut
ini adalah tujuh destinasi kuliner yang menurutku wajib dicoba wisatawan yang
sedang liburan ke Lampung, di mana salah satunya juga bisa dijadikan oleh-oleh
bagi sanak saudara, rekan kerja, atau tetangga. Simak daftar lengkapnya di
sini:<o:p></o:p>

Begadang
Resto<o:p></o:p>

Begadang
Resto yang berlokasi di Jl. Diponegoro, Teluk Betung, merupakan salah satu ikon
kuliner Lampung sejak yang telah berdiri sejak 1970-an. Menu andalan yang
tersedia di Begadang Resto ini adalah Rendang, Cincang, Tunjang, Sop Buntut,
dan masih banyak menu khas Padang, Sumatera Barat lainnya yang benar-benar
menggoda selera. Uniknya di tempat makannya ini juga tersedia aneka olahan
seafood dan western food. Bagi pecinta sate dan soto padang, wajib mencobanya,
karena rasanya benar-benar nikmat di lidah.<o:p></o:p>

Adapun
kisaran harga di Begadang Resto untuk per orang makan di tempat berdasarkan
pengalamanku adalah mulai dari Rp30.000- Rp80.000.<o:p></o:p>

Rumah
Makan Kayu<o:p></o:p>

Rumah
Makan Kayu berlokasi di Jalan Arif Rahman Hakim, Way Halim ini merupakan sebuah
area tempat makan yang menggabungkan konsep hidangan lezat dan suasana alam
asri yang hijau.<o:p></o:p>

Area
Rumah Makan Kayu dikelilingi pohon-pohon teduh, sehingga membuat suasana di
sini terasa sejuk meski berlokasi di tengah kota.<o:p></o:p>

Di
dalam Rumah Makan Kayu tersedia gazebo, pondok kayu, rumah panggung, dan
pendopo yang nyaman untuk jadi tempat menyantap hidangan resto bersama keluarga.<o:p></o:p>

Nah,
uniknya tempat makan ini juga dmenawarkan sensasi makan yang berbeda dari resto
lainnya yang ada di Lampung. <o:p></o:p>

Di
sini kita dapat merasakan makan di dalam kabin pesawat Boeing 737-400 eks
Sriwijaya Air, yang kabarnya diboyong dari Ancol pada 2021. Selain itu,
pengunjung juga bisa berkunjung ke taman interaktif, di mana di sini kita bebas
memetik buah dari kebun.<o:p></o:p>

Menu
yang tersedia di sini adalah masakan Indonesia, internasional, dan ada juga
aneka seafood segar. Adapun harga menu berkisar mulai dari Rp10.000 - Rp200.000
per hidangan. <o:p></o:p>

Kalau
ke sini, jangan lupa mencicipi menu Seruit Khas Lampung, yakni  hidangan tradisional Lampung yang terdiri dari
ikan goreng atau bakar yang disajikan dengan olahan sambal terasi dan tempoyak.
Biasanya hidangan ini dilengkapi juga dengan aneka lalapan seperti terung
bakar, tempe goreng, sayuran, timun. <o:p></o:p>

Bakso
Sony<o:p></o:p>

Tak
lengkap rasanya jika sedang ke Lampung tanpa mencicipi Bakso Sony, sebuah hidangan
kuliner yang sangat populer di Lampung, yang kini sudah tersedia juga di
Jakarta dan Palembang. Outlet Bakso Sony sendiri di Lampung tersebar di
berbagai titik kota hingga kabupaten, salah satunya di Jl. Wolter Monginsidi, Bandar
Lampung. Bakso yang disajikan rasanya sangat khas, full daging sapi, dan rasa
kuahnya sangat gurih lezat. <o:p></o:p>

Harga
per porsi Bakso Sony saat ini adalah Rp20.000 ditambah Ppn Rp2.000.<o:p></o:p>

Bagi
yang ingin membawa pulang sebagai oleh-oleh, di sini juga tersedia bakso frozen
dan aneka hidangan lainnya seperti otak-otak, empek-empek, dan tekwan.<o:p></o:p>

Mie
Ayam Wajan Wong Sragen<o:p></o:p>

Selanjutnya,
di Jl. Pulau Singkep, ada kuliner populer yang selalu ramai pengunjung, yakni
Mie Ayam Wajan Wong Sragen. Keunikan mie ayam ini adalah penyajiannya yang langsung
di wajan kecil. Harga per porsi adalah Rp15.000 tanpa bakso.<o:p></o:p>

Waroeng
Steak and Shake<o:p></o:p>

Untuk
pilihan western dengan harga terjangkau, Waroeng Steak and Shake di Jl.
Pangeran Antasari jadi favorit anak muda. Menu steak ayam, sapi, hingga ikan
disajikan dengan saus khas dan kentang goreng. Kisaran harga Rp25.000 - Rp60.000
per orang.<o:p></o:p>

Sate
Nusantara<o:p></o:p>

Berada
di Jl. Pangeran Antasari, Sate Nusantara menyajikan berbagai jenis sate seperti
sate ayam, kambing, hingga sate maranggi. Kuah kacangnya kental, dagingnya
empuk, dan porsinya pas untuk makan mengisi perut yang lapar. Harga menu di
sini berkisar Rp20.000 - Rp50.000 per porsi. Tempat ini cocok untuk pecinta
kuliner nusantara yang ingin rasa autentik.<o:p></o:p>

Blehong
Durian<o:p></o:p>

Terakhir,
ada Blehong Durian di Jl. Ryacudu, Jalur Dua Korpri. Tempat ini bukan sekadar
kedai durian, tapi juga spot nongkrong populer. Menu olahan durian seperti es
teler durian, sop durian, dan roti bakar durian jadi favorit pengunjung. Harga menu
di sini mulai Rp15.000–Rp35.000 per porsi.<o:p></o:p>

Itulah
7 tempat kuliner yang wajib dicoba ketika sedang liburan ke Bandar Lampung.<o:p></o:p>

Happy
traveling!<o:p></o:p>

Travelling 7 Kuliner Wajib Dicoba saat Liburan di Bandar Lampung

Bandar Lampung yang merupakan ibukota provinsi Lampung merupakan kota padat yang dikenal sebagai kota transit. Tak heran kota ini menjad...

Baca selengkapnya »

Navara City Park, Destinasi Wisata Terbaru yang Viral di Bandar Lampung

Desember 21, 2025 0

Awalnya aku berencana akan menghabiskan liburan
bersama ibu dengan berkunjung ke tempat adikku di Jakarta. Kami bertiga sudah
berencana ingin kembali traveling ke Bogor karena ada destinasi wisata yang
sangat ingin ibuku kunjungi, yakni HeHa Waterfal dan menginap di Imah Durian. <o:p></o:p>

Qadarullah, adikku yang di awal Desember ini pulang ke
Lampung tidak jadi pulang ke Jakarta sebelum libur natal, karena pertimbangan
cuaca yang masih membingungkan, gelombang tinggi, serta laporan berita di
beberapa platform media sosial yang mengatakan terjadi kemacetan cukup parah dari
arah Bakauheni menuju Merak Banten.<o:p></o:p>

Jadi adikku memutuskan kembali pulang ke Jakarta
setelah tahun baru 2026 dan meminta izin dari kantornya untuk WFH.<o:p></o:p>

Alhamdulillah, di Bandar Lampung ada destinasi wisata
terbaru yang sedang viral saat ini, yakni Navara City Park, yang berada sangat
dekat dengan rumahku di Pulau Singkep. <o:p></o:p>

Untuk ke Navara City Park yang berlokasi di Jalan Pangeran
Tirtayasa, Sukabumi ini aku hanya butuh waktu sekitar 10 menit dengan kendaraan
pribadi. <o:p></o:p>

Navara City Park, Taman Hiburan Terbesar di Lampung<o:p></o:p>

Navara City Park merupakan sebuah destinasi wisata
keluarga terbaru di Bandar Lampung, yang resmi dibuka untuk masyarakat umum pada
22 Desember 2025. Tempat wisata keluarga tebaru ini menghadirkan perpaduan konsep
waterpark dan dtheme park dengan dilengkapi wahana modern, pertunjukan air
mancur menari (dancing fountain), hingga fasilitas lengkap untuk rekreasi
keluarga.<o:p></o:p>

Menariknya, Navara City Park yang diklaim sebagai taman
hiburan terbesar di Lampung ini sangat cocok untuk wisata berbagai usia. Jadi kita
bisa ajak siapa pun saat liburan ke sini.<o:p></o:p>

Saat kami ke sini, siang shabis sholat dzuhur, cuaca
sedang mendung dan tiba-tiba hujan cukup deras langsung mengguyur persis ketika
kami tiba di depan gerbang utama pintu masuk Navara City Park. <o:p></o:p>

Awalnya ingin pulang, karena melihat cuaca yang
sepertinya hujan akan awet hingga malam. Namun, tak berapa lama hujan perlahan
reda. Ayah pun langsung mengikuti instruksi kami agar segera mengemudikan mobil
menuju pintu masuk Navara. <o:p></o:p>

Kami begitu kagum selama perjalanan masuk menuju area
wisata dan wahana di Navara. Tempat ini benar-benar telah disulap menjadi
sangat indah, seolah seperti sedang liburan di luar kota seperti Bogor atau
Bandung. Tempat ini juga sangat luas. Kalau tidak salah, tadi satpam mengatakan
luas area wisata ini sekitar 14 hektar. <o:p></o:p>

Apa Saja yang Menarik di Navara City Park?<o:p></o:p>

Ada banyak wahana dan spot menarik yang bisa dinikmati
para pengunjung di Navara. <o:p></o:p>

Nah, sebagai pengingat bagi yang ingin liburan ke
sini, pengunjung dilarang membawa makanan dan minuman dari luar. Karena di
dalam Navara sendiri sudah tersedia area food court yang cukup lengkap, mulai
dari yang menyediakan makanan atau cemilan ringan, hinga makanan berat pun ada.
Jadi dijamin pengunjung tidak akan keparan. Namun pengunjung diizinkan membawa
thumbler atau botol minum.<o:p></o:p>

Lantas, apa daya tarik utama dari destinasi wisata
keluarga terbaru di Bandar Lampung ini?<o:p></o:p>

Waterpark: Kolam renang tematik, seluncuran air, dan
wahana air untuk anak maupun dewasa.<o:p></o:p>

Theme Park: Permainan darat seperti roller coaster
mini, wahana keluarga, dan arena bermain anak.<o:p></o:p>

Dancing Fountain: Air mancur menari dengan pencahayaan
spektakuler, menjadi ikon utama.<o:p></o:p>

Area kuliner: Food court dengan beragam pilihan
makanan lokal dan internasional.<o:p></o:p>

Sebagai informasi, pihak pengelola telah menyediakan
berbagai fasilitas yang menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung, di antaranya
lingkungan yang ramah anak, dengan dilengkapi fasilitas keluarga seperti
nursery room, mushola, dan area istirahat yang cukup nyaman.<o:p></o:p>

Harga Tiket dan Jam Operasional Navara City Park<o:p></o:p>

Harga tiket masuk ke Navara City Park terbagi dalam
dua kategori, yakni tiket weekdays dan tiket Weekends. Untuk tiket weekdays
pengunjung dikenai harga Rp50.000 sekali masuk per orang. Sementara untuk
weekends, harga tiketnya Adalah Rp55.000 per orang.<o:p></o:p>

Harga ini untuk all in, yakni sudah termasuk untuk
menikmati berbagai fasilitas di theme park dan water park. Jadi, sekali bayar
pengunjung Navara sudah bisa menikmati semua fasilitas wisata yang tersedia
sepuasnya. Anak-anak bisa naik atau bermain di wahana yang ada berulang kali. <o:p></o:p>

Tempat wisata ini dibuka setiap hari, yakni dari Senin
hingga Minggu mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00 WIB.<o:p></o:p>

Sebagai tips bagi yang ingin berkunjung, sebaiknya datang
pagi untuk menghindai macet dan tentunya agar bisa lebih puas dalam menjelajahi
area wisata serta menikmati semua wahana seru yang ada di sini.<o:p></o:p>

Travelling Navara City Park, Destinasi Wisata Terbaru yang Viral di Bandar Lampung

Awalnya aku berencana akan menghabiskan liburan bersama ibu dengan berkunjung ke tempat adikku di Jakarta. Kami bertiga sudah berencana ...

Baca selengkapnya »

Menikmati 7 Spot Menarik Selama Liburan ke Kebun Durian Warso Farm Bogor

Desember 14, 2025 0

Salah
satu hal menarik yang sering dilakukan saat berwisata atau liburan ke suatu tempat
adalah menjelajahi spot-spot menarik yang tersedia untuk berfoto-foto atau
sekadar memuaskan mata memandangnya. <o:p></o:p>

Nah,
di agro wisata kebun Durian Warso Farm juga terdapat setidaknya 7 spot menarik
yang wajib dirasakan jika sedang berada di sini. Apa saja sih, area menarik
yang bisa dinikmati para pengunjung kebun durian terkenal di Jawa Barat, Kota
Bogor ini? <o:p></o:p>

Warso
Farm yang terkenal dengan kebun durian dan buah naganya ini tidak hanya
menyuguhkan kawasan Perkebunan dengan pohon-pohon tinggi dan besar. Tetapi di
sini kita juga bisa menikmati berbagai macam fasilitas menarik lainnya yang
bisa jadi kenangan tak terlupakan saat berwisata di sini. <o:p></o:p>

Selain
alamnya yang sejuk dan nyaman, Warso Farm ini juga menawarkan beberapa hal
menarik yang sayang dilewatkan. Pihak pengelola Warso Farm menyediakan spot-spot
menarik yang akan membuat betah para pengunjung, terutama yang hobi foto-foto
atau photografi.<o:p></o:p>

Spot
Menarik di Kebun Durian Warso Farm Bogor<o:p></o:p>

Menikmati
Sensasi Petik Buah Durian<o:p></o:p>

Waktu
terbaik untuk berkunjung ke Warso Farm adalah di bulan November hingga Mei.
Karena pada periode itu merupakan waktu musim panen buah durian. Sehingga momen
liburan ke kebun durian ini akan terasa lebih seru karena bisa menikmati petik
buah durian dan mencicipi aneka jenis buahnya sepuasnya sesuai budget.<o:p></o:p>

Pengalaman
petik buah duian langsung dari pohonnya ini sangat seru dan tentunya akan
memberikan pengalaman wisata unik tak terlupakan. <o:p></o:p>

Saat
aku berkunjung ke sini, tidak bisa menikmati memetik buah durian, karena saat
itu aku datang pada bulan Juni, di mana bukan bulan yang masuk dalam waktu
musim panen.<o:p></o:p>

Namun,
rasa penasaran akan sensasi petik durian sendiri dan menyantapnya langsung di
kebunnya tersebut membuatku bertekad akan kembali lagi ke Warso Farm insyaAllah
pada musim libur panjang Desember, di mana bulan ini diperkirakan sebagai salah
satu bulan musim panen buah durian.<o:p></o:p>

Para
pengunjung juga dapat menikmati wahana yang tidak kalah seru lainnya, yaitu
outbound. Nah, wahana ini dapat dinikmati oleh anak-anak maupun orang dewasa. Di
wahana yang menguji keberanian ini kita juga bisa mengabadikan momen bersama
keluarga atau pun teman.<o:p></o:p>

Paint
Ball yang Sangat Seru<o:p></o:p>

Paint
ball merupakan bagian dari wahana outbound yang sangat seru. Wahana ini adalah
permainan perang-perangan dengan menggunakan senjata yang berpelurukan cat. Jangan
khawati baju akan kotor terkena semburan cat, karena pihak pengelola telah
menyediakan perlengkapan dan peralatan lengkap yang bisa dipakai saat kita
beradegan perang-perangan seperti di film-film laga. <o:p></o:p>

Tentunya
wahana ini sangat menarik untuk dijadikan latar foto. Jadi jangan lupa abadikan
diri berfoto-foto dengan spot yang instagramable untuk mengabadikan momen
menyenangkan ini.<o:p></o:p>

Memancing<o:p></o:p>

Setelah
berburu buah durian di kebun, saatnya berburu ikan. Jadi, di Warso Farm ini
juga menyediakan wahana kolam pemancingan, di mana fasilitas ini merupakan salah
satu spot wisata yang sangat disukai para wisatawan pria. <o:p></o:p>

Bagi
yang memancing dan mendapatkan ikan, bisa membawa pulang hasil pancingannya. Nah,
jangan berfoto di sini bersama hasil pancingan, ya.<o:p></o:p>

Menikmati
Keindahan Pemandangan Gunung Salak<o:p></o:p>

Kebun
buah durian Warso Farm juga menyuguhkan pemandangan gunung salak, yang bisa
dilihat sambil menikmati lezatnya durian. Pemandangan gunung salak ini bisa
dinikmati dari kejauhan di salah satu sisi sekitar kebun dan persawahan. Dan di
sini adalah salah satu spot menarik an estetik untuk mengambil foto. Jadi
jangan lewatkan area ini untuk mengabadikan diri dengan latar indah di tengah-tengah
kebun, sawah, dan pegunungan.<o:p></o:p>

Area
Taman bermain Anak<o:p></o:p>

Wahana
dan spot menarik juga terdapat di area taman bermain anak, di antaranya ada perosotan,
ayunan warna-warni, dan jungkat-jungkit. Wahana permainan ini terbilang cukup aman
dan nyaman. Nah, dengan cuaca sejuk dan cerah beserta hembusan angin sepai-sepoi
dan rimbunnya pepohonan di sini, sangat menarik untuk membuat konten video dan
foto yang estetik.<o:p></o:p>

Warso
Farm telah menjadi destinasi wisata favorit karena menawarkan sensasi wisata
unik dan berbeda. Harga buah durian di sini juga cukup terjangkau per kilonya
dibanderol mulai harga Rp35.000. Sedangkan untuk durian unggulan dibanderol
dengan harga mulai dari Rp100.000 per kilo.<o:p></o:p>

Selain
menikmati buah durian yang lezat, pengunjung juga dapat membeli bibit buah
unggulan dengan harga Rp25.000-Rp1.500.000 tergantung besar dan kecilnya ukuran
pohon. Pohon yang semakin tua dan cepat untuk berbuah akan semakin mahal harga
jual bibitnya.<o:p></o:p>

Tiket
masuk Warso Farm tidak dikenai biaya tiket masuk alias gratis. Di sini kita cukup
mengeluarkan biaya retribusi untuk parkir kendaraan saja, yakni parkir motor Rp3.000
dan Rp5.000 untuk mobil.<o:p></o:p>

Bagi
yang ingin ke Warso Farm, kawasan wisata ini berlokasi di Kp. Palalangon,
Cisalada, Cigombong, Bogor Jawa Barat. Untuk mengunjungi lokasi ini memakan
waktu kurang lebih 1 jam perjalanan dari pusat Kota Bogor dan 3 jam dari
Jakarta.<o:p></o:p>

Happy
Travelling!<o:p></o:p>

Travelling Menikmati 7 Spot Menarik Selama Liburan ke Kebun Durian Warso Farm Bogor

Salah satu hal menarik yang sering dilakukan saat berwisata atau liburan ke suatu tempat adalah menjelajahi spot-spot menarik yang terse...

Baca selengkapnya »

Pengalaman Wisata Petik Buah Durian di Warso Farm Bogor

Desember 14, 2025 0

Durian,
sebuah buah yang terkenal dengan aroma khas ini merupakan salah satu jenis buah
tropis yang banyak digemari, termasuk oleh keluargaku. Nah, pada liburan panjang
di bulan Juni lalu, aku bersama ibu dan adikku pergi liburan ke kota Bogor, di
mana kota hujan ini punya sebuah destinasi agro wisata kebun durian populer,
yakni Warso Farm.<o:p></o:p>

Tujuan
liburan ke agro wisata Warso Farm di kota Bogor kali ini adalah sebagai pemenuhan
janji pada ibu kami yang sangat menyukai durian dan ingin bisa petik dan makan
durian langsung dari kebunnya. Beliau sangat penasaran ingin mencicipi beberapa
jenis buah durian yang ada di kebun tersebut, terutama durian monthong dan
musang king.<o:p></o:p>

Perjalanan
Seru Menuju Warso Farm<o:p></o:p>

Karena
tujuan utama kami ke Bogor kali ini adalah ingin ke Warso Farm, kami pun
memutuskan langsung menuju kawasan agro wisata tersebut. <o:p></o:p>

Mengingat
saat itu adalah momen libur panjang, yang artinya perjalanan liburan ke Bogor berpotensi
macet, maka kami sengaja berangkat pagi sekitar pukul 7 dari Jakarta.  <o:p></o:p>

Setelah
sarapan, kami bertiga bergegas menuju Stasiun Tanah Abang dengan menggunakan
Jaklingko dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dari tempat adikku tinggal di
daerah Kota Bambu Selatan. Setibanya di stasiun Tanah Abang, kami naik KRL
Commuter Line-Stasiun Bogor. Perjalanan dengan kereta ini memakan waktu kurang
lebih 3 jam. <o:p></o:p>

Setibanya
di Stasiun Bogor, kami lanjutkan perjalanan ke Warso Farm dengan naik angkot. Sayangnya
tidak ada angkot yang langsung bisa turun tepat di kawasan Warso Farm. Mengapa tidak
naik angkutan online? Karena saat itu kami cukup sulit mendapatkannya. Mungkin karena
kondisi jalan yang macet dan sedang banyak orderan. <o:p></o:p>

Saat
keluar stasiun, akan ada banyak angkot lalu lalang dan berjejer di sekitarnya. Kamipun
bingung, harus naik angkot yang mana untuk sampai ke kawasan ago wisata kebun
durian.<o:p></o:p>

Alhamdulillah
aku punya teman yang asli warga Bogor. Jadi aku pun menelponnya untuk
menanyakan cara ke Warso Farm naik angkot dari Stasiun Bogor.<o:p></o:p>

Sesuai
petunjuk temanku tersebut, dari Stasiun Bogor kami naik angkot 02 jurusan
Bubulak (warna hijau–kuning) dengan ongkos Rp5.000 per orang. Kami turun di Terminal
Laladon setelah menempuh waktu perjalanan sekita 25 menit.<o:p></o:p>

Dari
Terminal Laladon, kami naik angkot kembali ke arah Cijeruk. Kami naik angkot 03
jurusan Cihideung – Cijeruk. Temanku mengatakan agar aku memberi tahu supir
angkot untuk menurunkan kami di pertigaan Warso Farm. Perjalanan ini memakan
waktu sekitar 30 menit dan ongkos angkot yang harus kami bayar per orang adalah
Rp7.000.<o:p></o:p>

Setibanya
di pertigaan Cihideung, kami lanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan online,
karena tidak ada angkot yang sampai ke kawasan Warso Farm.<o:p></o:p>

Wisata
Kuliner Mencicipi Durian di Kebun Wisata Buah Durian Warso Farm<o:p></o:p>

Ibuku
tampak sangat antusian saat tiba di Warso Farm. Sepertinya beliau sudah tidak
sabar ingin menyantap buah durian di sini.  <o:p></o:p>

Suasana
di kebun durian ini sangat asri dan sejuk. Jadi sangat cocok untuk liburan
keluarga atau pun bagi yang ingin melepas penat. Pada bagian depan kebun, ada patung
besar buah durian dan buah naga. <o:p></o:p>

Kami
pun menyempatkan diri mengabadaikan jejak dengan berfoto di ikon Warso Farm tersebut
setelah menunggu antrian berfoto dengan pengunjung lainnya yang juga tampak
sangat antusias ingin foto-foto di dekat patung durian dan buah naga itu.<o:p></o:p>

Oh
iya, meskipun tempat wisata ini sangat populer dengan kebun durian yang luas. Ternyata
di sini juga ada kebun buah naga. Tak heran jika di area depan ada patung buah
durian dan buah naga.<o:p></o:p>

Dari
informasi yang kubaca-baca, Warso Farm dengan luas 23 hektar ini punya 13 jenis
durian yaitu, durian montong, musang king, petruk, cane, lai, matahari, sunan,
simas, bakul, daun lebar, D24 Malaysia, pelangi, dan kanyau.<o:p></o:p>

Nah,
durian monthong ibuku incar adalah yang paling banyak disukai di sini. Setelah puas
berfoto-foto dengan beberapa spot di bagian depan, kami langsung menuju warung
khusus yang menyediakan aneka buah durian. <o:p></o:p>

Lantas
berapa sih budget yang perlu disiapkan jika ingin menyantap buah durian di
Warso Farm ini? Harga durian lokal di sini termasuk lumayan murah per kilonya,
yakni mulai dari Rp90 ribuan dengan berat sekitar 2kg-4kg.namun untuk varietas
unggulan lainnya seperti petruk, musang king, atau monthong, harganya lebih
mahal karena memang kualitasnya lebih unggul.<o:p></o:p>

Meskipun
harga durian unggulan di sini terbilang mahal (bagi kantongku), tapi stok
durian tersebut sering cepat habis lantaran banyak pengunjung yang
menginginkannya.<o:p></o:p>

Kami
memesan durian monthong. Alhamdulillah saat itu stoknya belum ludes. Setelah memilih
dan ditimbang, harga per buah durian tersebut yang harus kami bayar adalah Rp280.000.
<o:p></o:p>

Bagaimana
rasanya? Tentu saja sangat lezat dan bikin nagih. Tapi mengingat haganya yang
lumayan menguras dompet, satu buah monthong cukup. Kami masih ingin mencicipi
yang lain dan untuk dibawa pulang. Selain itu, kami juga ingin cicipi es krim
durian, pancake, dan serabi yang ada di sini.<o:p></o:p>

Daya
Tarik Wisata Kebun Durian di Warso Farm Bogor<o:p></o:p>

Destinasi
wisata Warso Farm memiliki daya tarik yang berbeda dari tempat wisata lainnya,
karena di sini para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan kebun durian yang
luas serta bebas menikmati lezatnya durian yang dipetik langsung dari pohonnya.<o:p></o:p>

Sayangnya
saat kami ke Warso Farm, tidak bisa melihat banyak durian bergelantungan di
pohonnya atau jatuh di bawahnya. Karena bulan musim panen atau waktu terbaik
jika ingin memetik adalah di bulan November – Mei. Meskipun kunjungan ke sini
kurang seru karena tidak bisa merasakan momen melihat banyaknyan durian di pohon,
tetapi kami tetap sangat menikmati liburan ke agro wisata ini dan ingin kembali
lagi pada liburan Desember.<o:p></o:p>

Travelling Pengalaman Wisata Petik Buah Durian di Warso Farm Bogor

Durian, sebuah buah yang terkenal dengan aroma khas ini merupakan salah satu jenis buah tropis yang banyak digemari, termasuk oleh kelua...

Baca selengkapnya »

Traveling Bijak dan Ramah Lingkungan: Menikmati Alam Tanpa Merusaknya

Desember 07, 2025 0

Traveling
adalah salah satu momen menyenangkan yang biasanya banyak orang memilih berkunjung
ke tempat-tempat wisata menarik, seperti pantai, danau, air terjun, hingga
pegunungan. <o:p></o:p>

Mengapa
tempat-tempat bernuansa alam banyak digemari sebagai tempat wisata? Karena alam
dipercaya sebagai tempat yang mampu menawarkan keindahan visual secara alami, memberi
ketenangan, dan udaranya lebih segar.  Sehingga
sangat cocok untuk melepas penat dari rutinitas harian. <o:p></o:p>

Sayangnya,
tidak semua orang bisa bersikap bijak saat melakukan wisata atau perjalanan. Masih
banyak ditemui wisatawan yang suka abai dengan lingkungan di tempat wisata. Contoh
sederhana yang sering kulihat adalah membuang sampah tidak pada tempatnya. <o:p></o:p>

Lantas,
apa gunanya kita jalan-jalan menikmati pemandangan indah jika setelahnya kita justru
meninggalkan sampah atau bahkan merusak alam.<o:p></o:p>

Saat
aku dan keluarga sedang liburan akhir pekan di salah satu pantai di Lampung,
tepatnya di daerah Pesawaran, Lampung Selatan, seorang ibu muda dengan
santainya membuang pampers anaknya ke dalam laut. Padahal di tempat itu
tersedia cukup tempat pembuangan sampah. <o:p></o:p>

Pemandangan
ini membuatku sedih sekaligus marah. Jika saja aku berada dekat dengan si ibu
yang saat itu sedang  asyik menemani buah
hatinya bermain di dalam air, pasti sudah kutegur agar ia memungut kembali
sampah yang ia buang seenaknya tersebut.<o:p></o:p>

Alam
yang indah ini diciptakan Allah bukan hanya untuk dinikmati oleh manusia. Tetapi
kita juga punya tanggung jawab besar untuk tetap menjaganya dengan baik agar
tidak meninggalkan jejak merusak, yang pada akhirnya dampak buruk kerusakan
alam justru berimbas pada kita semua yang menghuni bumi ini. <o:p></o:p>

Selain
itu, alam diciptakan bukan hanya untuk manusia semata, tetapi juga untuk makhluk
Allah lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Jika kita mencemari alam tempat
tinggal hewan, seperti yang dilakukan ibu muda di tepi pantai tadi, maka hal
itu akan merusak tempat hidup hewan laut di dalamnya.<o:p></o:p>

Untuk
itu, kita sebagai manusia, wajib menanamkan sikap bijak saat sedang traveling
atau melakukan perjalanan, di manapun. <o:p></o:p>

Tips
Traveling Bijak dan Ramah Lingkungan agar Alam Tetap Indah <o:p></o:p>

Dari
beberapa pengalaman selama melakukan perjalanan, aku belajar bahwa menjaga alam
agar tetap dapat dinikmati keindahannya hingga generasi mendatang bisa dimulai
dari hal-hal yang sederhana.<o:p></o:p>

Nikmati
Momen Perjalanan dengan Cara Sederhana<o:p></o:p>

Di
beberapa perjalanan, aku sering memilih berjalan kaki ke tempat-tempat yang
jaraknya tidak begitu jauh. Tidak hanya sehat, dengan berjalan kaki aku bisa
lebih menikmati pemandangan di sekitar yang kulewati.  Selain itu, jalan kaki bisa membuatku lebih
menghemat biaya transportasi dan tentu saja ini juga menjadi salah satu cara
terbaik dalam mengurangi polusi.<o:p></o:p>

Bawa
Perlengkapan Pribadi Ramah Lingkungan<o:p></o:p>

Sejak
mengenal hidup minim sampah atau zero waste, aku selalu membiasakan diri untuk tidak
malas membawa botol minum isi ulang sendiri, tas kain atau goodie bag untuk
wadah belanjaan saat belanja atau beli oleh-oleh, serta alat makan sederhana khusus
traveling. Dengan car aini, aku tidak lagi bergantung pada plastik sekali
pakai.<o:p></o:p>

Jangan
Ganggu Satwa di Tempat Wisata<o:p></o:p>

Mungkin
bagi kita, memberi makan satwa saat kita berkunjung ke kebun binatang adalah
hal yang wajar. Tapi ternyata, tindakan itu justru tidak disarankan, karena
bisa merusak kebiasaan alami satwa. Selain itu, belum tentu makanan yang kita
beri sesuai dengan kebutuhan nutrisi satwa tersebut. <o:p></o:p>

Tekadang
saat kita berwisata, tanpa disadari kita melakukan tindakan yang merusak. Misalnya
memetik bunga atau bahkan membawa pulang tanaman yang ada di lokasi wisata. Ada
juga yang mengambilnya untuk dijadikan latar foto karena dianggap menarik. <o:p></o:p>

Aku
pribadi suka memotret di kawasan wisata, karena ada banyak spot menarik yang
bisa membuat foto jadi lebih estetik. Tetapi sebisa mungkin aku tidak
mengganggu apa yang sudah ditata oleh pihak pengelola wisata. <o:p></o:p>

Pilih
Penginapan Eco-Friendly<o:p></o:p>

Usahakan
mencari penginapan yang menerapkan prinsip ramah lingkungan seperti hemat
energi dan air. Saat ini sudah banyak penginapan yang menerapkannya. Jadi tidak
akan sulit menemukannya.<o:p></o:p>

Traveling
bijak dan ramah lingkungan itu bukan berarti membatasi kesenangan kita dalam
perjalanan, melainkan mengajarkan kita agar menjadi manusia yang lebih peduli
pada sekitar dan lingkungan.<o:p></o:p>

Dengan
menerapkan prinsip bijak saat traveling, maka kita bisa memastikan bahwa setiap
keindahan alam yang kita nikmati hari ini tetap ada dan bisa dinikmati untuk
esok dan seterusnya. <o:p></o:p>

Happy
Traveling!<o:p></o:p>

Travelling Traveling Bijak dan Ramah Lingkungan: Menikmati Alam Tanpa Merusaknya

Traveling adalah salah satu momen menyenangkan yang biasanya banyak orang memilih berkunjung ke tempat-tempat wisata menarik, seperti pa...

Baca selengkapnya »

Pesona Alam Ranah Minang yang Terkikis Air: Refleksi Perjalanan di Sumatera Barat

Desember 07, 2025 0

Keindahan
alam Sumatera Barat yang pernah kunikmati dan memanjakan mata tiada henti, kini
hancur porak-poranda, menyisakan jejak air mata di tanah kelahiranku yang dulu dipuja
pesonanya. Ya, kampung halamanku kini tengah diuji musibah banjir yang menyayat
hati bagi siapapun.<o:p></o:p>

Musibah
ini kembali jadi pengingat kita semua, bahwa alam bukan hanya untuk dinikmati
keindahannya, tetapi kita semua punya tanggung jawab untuk bijak merawat dan
menjaga agar bumi tetap indah lestari. <o:p></o:p>

Aku
masih ingat ketika 2 tahun lalu kami sekeluarga sangat bersuka cita, karena
akhirnya bisa mudik ke Sumatera Barat dengan squad lengkap. Biasanya,  setiap keluarga mudik ke Padang, akulah yang
selalu tidak bisa ikut serta karena urusan pekerjaan yang tak bisa ditinggal
atau karena jadwal libur yang tidak klik dengan momen pulang kampung basamo.<o:p></o:p>

Perjalanan
pulang kampung ke Sumatera Barat saat itu sudah kami rencanakan sedemikian rupa,
agar saat di sana bisa bersilahturahmi dengan sanak saudara sekaligus menikmati
alam Ranah Minang yang indah dengan sepuasnya.<o:p></o:p>

Di
antara tempat-tempat yang kami pilih untuk dikunjungi selama di kampung halaman
adalah Ngarai Sianok, Lembah Harau, Lembah Anai, Jam Gadang di Bukit Tinggi, Museum
Bung Hatta, Pantai Air Manis, Kelok 9, Danau Maninjau, Kelok 44, Danau
Singkarak, Puncak Lawang, Desa Pariangan, Lubang Jepang, Taman Panorama, Istana
Pagaruyung, Batu Batikam, Pasar Tradisional Batusangkar, Masjid Agung Sumatera
Barat, dan Pantai Padang.<o:p></o:p>

Hari
pertama tiba di kampung halaman, tepatnya di Desa Piliang Labuah, Batu Sangkar,
kami memutuskan istirahat sejenak di rumah nenek sambil membongkar oleh-oleh
dari Lampung yang akan dibagikan ke para tetangga dan sanak saudara. <o:p></o:p>

Keesokan
paginya, kami mulai bersiap-siap menyapa tetangga terdekat dan berkunjung ke
beberapa rumah saudara. Kegiatan silahturahmi ini kami Jalani selama tiga hari
penuh. <o:p></o:p>

Setelah
selesai dengan kegiatan silahturahmi, kami pun memulai rencana perjalanan untuk
mengunjungi beberapa tempat wisata di Sumatera Barat dengan mengajak serta
sanak saudara yang tidak ada halangan ikut.<o:p></o:p>

Hari
pertama kami berkunjung ke tempat yang dekat dengan rumah nenek, yakni Batu
Batikam dan Istana Pagaruyung yang terletak di Kabupaten Tanah Datar.<o:p></o:p>

Menyusuri
Jejak Budaya dan Sejarah di Istana Pagaruyung dan Batu Batikam<o:p></o:p>

Istana
Pagaruyung merupakan pusat budaya Ranah Minang berupa bangunan Rumah gadang
besar dengan ukiran indah. Tempat ini sangat luas dan indah. Pegunungan bukit
hijau di sekelilingnya membuatku betah memandang setiap sudut area Rumah
Gadang. <o:p></o:p>

Saat
pulang dari Istana Pagaruyung, kami sempatkan singgah ke lokasi Batu Batikam,
yakni sebuah situs bersejarah yang selama ini sangat membuatku penasaran.  <o:p></o:p>

Berdasarkan
cerita ayah, Batu Batikam maksudnya batu yang ditikam. Di tengah batu tersebut
ada lubang yang diyakini masyarakat Minang sebagai bekas tusukan keris tokoh
adat Minangkabau, Datuak Parpatiah Nan Sabatang.<o:p></o:p>

Dulunya
di tempat ini digunakan sebagai medan nan bapaneh (tempat bermusyawarah para
kepala suku) dan Batu Batikam merupakan simbol, bahwa setiap keputusan adat
harus diambil melalui musyawarah dan perdamaian<o:p></o:p>

Menjelajahi
Kota Bukittingi Seharian Penuh<o:p></o:p>

Perjalanan
hari kedua adalah menuju Bukittinggi. Sebelum menuju ke tempat wisata
ikoniknya, Jam Gadang, kami mampir sejenak ke rumah kakak ibu yang tinggal di
kota ini.<o:p></o:p>

Setelah
dari rumah kakaknya ibu, kami langsung menuju ke lokasi Jam Gadang. Dan ini
pertama kalinya bagiku bisa menatap jam besar tersebut. Bangunannya terlihat megah.
Setelah puas menikmati pesona Jam Gadang, kami langkahkan kaki menuju Museum
Bung Hatta yang tak jauh dari lokasi jam ikonik tersebut. <o:p></o:p>

Sebelum
beralih fungsi menjadi Museum, awalnya tempat bersejarah ini adalah rumah
kelahiran Bung Hatta, sang tokoh proklamator Indonesia yang sangat kukagumi.<o:p></o:p>

Menjelang
sore, kami bergegas menuju ke Ngarai Sianok dan Taman Panorama, yang lokasinya
tidak begitu jauh dari Jam Gadang. Perjalanan ini cukup ngos-ngosan, karena
kami harus memaksimalkan waktu seharian selama di Bukittingi agar bisa
menikmati 4 lokasi yang akan dikunjungi. <o:p></o:p>

Ngarai
Sianok adalah sebuah tempat wisata yang sangat populer karena keindahan alamnya
memang istimewa. Lembah hijau dengan tebing-tebing curam di sekelilingnya
sangat memukau. Oh iya, di sini berkeliaran banyak monyet. Tapi mereka sangat
bersahabat dan tidak nakal. <o:p></o:p>

Di
sini kami juga menyusuri Lubang Jepang, sebuah lorong peninggalan sejarah pada
masa penjajahan. Lubang ini sangat luas dan di dalamnya banyak bilik-bilik yang
diantaranya ada ruang dapur, ruang senjata, ruang tahanan, dan ruang-ruang
lainnya yang membuatku agak merinding saat melewatinya. Bukan karena ada
penampakan atau hal aneh, tapi saat itu aku membayangkan bagaimana kehidupan
rakyat Indonesia yang ditindas pada masa penjajajan Jepang dulu.<o:p></o:p>

Terpukau
dengan Keindahan Lembah Harau<o:p></o:p>

Rasa
penasaran dengan cerita sepupuku tentang Lembah Harau akhirnya terbayar ketika
aku bisa juga sampai ke lembah indah yang sering disebut sebagai “Yosemite-nya
Indonesia. <o:p></o:p>

Lembah
Harau yang terkenal dengan tebing-tebing granit tinggi berwarna-warni dengan air
terjun alami ini berlokasi di Kabupaten Lima Puluh Kota.<o:p></o:p>

Pemandangan
di Lembah Harau makin memukau dan memanjakan mata lantaran di sini kita bisa
melihat hamparan sawah hijau dan pemukiman warga di bawah tebing.<o:p></o:p>

Nah,
di lembah ini ada enam air terjun dengan aliran jernih. Rasanya benar-benar
sejuk dan tenang saat berada di tempat ini.<o:p></o:p>

Menikmati
Kesejukan Air Terjun Tepi Jalan di Bukittingi<o:p></o:p>

Di
Sumatera Barat, tepatnya di Bukittingi, ada sebuah pemandangan alam yang dapat
dinikmati oleh siapapun yang melintas, yakni air terjun Lembah Anai yang berada
persis di tepi jalan.<o:p></o:p>

Meski
berada di tepi jalan, namun kejernihan air terjun dan air yang mengali di
bawahnya tetap terjaga. Suasana di sini sangat sejuk dan dingin. Namun keindahan
alam di sekitar air terjun membuat kami seakan lupa hawa dingin yang menyusup
ke balik baju.<o:p></o:p>

Bertualang
Menyusuri Tikungan Tajam dengan Panorama Memukau <o:p></o:p>

Kelok
9 yang berada di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah sebuah jalan berliku dengan
tikungan tajam yang dikelilingi jurang-jurang dalam di sisinya. Kelok 9 ini
adalah jalan yang menghubungkan Sumatera Barat dengan Riau.<o:p></o:p>

Panorama
alam di tempat ini sangat memukau dan bagiku ini adalah pemandangan alam luar
biasa yang Allah berikan untuk Ranah Minang.<o:p></o:p>

Di
sekeliling jalan ini dihiasi oleh bukit hijau yang makin membuat suasana
sepanjang jalan ini indah dan sayang dilewatkan sekejap mata. <o:p></o:p>

Kelok
44 adalah jalan yang kami lewati ketika akan menuju ke Danau Maninjau di Kabupaten
Agam. Perjalanan ke sini cukup melelahkan, tetapi indah. Karena pemandangan
alam di sekitarnya sangat memanjakan mata. Terlebih setelah kami tiba di Danau
Maninjau, sebuah danau kaldera dengan bukit hijau yang eksotis.<o:p></o:p>

Puas
menikmati keindahan Danau Maninjau, kami singgah ke Puncak Lawang, yang berada
satu lokasi dengan kawasan Danau Maninjau. Dari atas Puncak Lawang, kami bisa melihat
kabut tipis dan keindahan Danau Maninjau dari atas ketinggian. <o:p></o:p>

Berburu
Ikan Bilih di Danau Singkarang dan Berkunjung ke Desa Terindah di Dunia<o:p></o:p>

Awalnya
tujuan ke Danau Singkarak adalah untuk membeli ikan bilih, yang sangat digemari
oleh keluargaku. Ikan ini memang hanya hidup di Danau Singkarak dan Danau
Maninjau. Jadi kami ingin membelinya dalam jumlah banyak untuk di bawa pulang
ke Lampung. <o:p></o:p>

Selain
berburu ikan bilih, tentu saja kami juga memuaskan diri menikmati keindahan
alam danau ini. kemudian, setelah puas, pulangnya kami mampir ke salah satu Desa
Pariangan, yang pernah dinobatkan sebagai 1 dari 10 desa terindah di dunia
versi majalah travel Amerika pada 2012 lalu.<o:p></o:p>

Desa
Pariangan memang sangat indah dan tampak masih sangat alami. Udara di sini juga
sangat sejuk. Pemandangan alamnya yang hijau sangat memukau dan membuat betah
berada di tempat ini.<o:p></o:p>

Perjalanan
hari terkahir kami sebelum pulang ke Lampung adalah berwisata bersama keluarga
ke Pantai Air Manis, di mana di sini adalah lokasi Batu Malin Kundang berada. Di
sisa waktu yang masih ada, kami sempatkan main ke Pantai Padang dan sholat
sambil wisata religi ke Masjid Raya Padang, yang bangunannya unik karena
berbentuk seperti rumah gadang. <o:p></o:p>

Hatiku
Luluh Lantak saat Mendapat Kabar Terjadi Banjir Bandang dan Longsor di Ranah
Minang <o:p></o:p>

Berita
tentang banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Barat yang terjadi saat
ini sungguh membuat hatiku pilu. Kampung halamanku yang begitu indah, yang
setiap sudut tempatnya telah memberi kenangan tak terlupakan itu kini terlihat
berantakan dan hancur. <o:p></o:p>

Keindahan
alam yang selama ini jadi kebanggaan tak lagi terlihat. Yang ada duka dan air
mata di mana-mana. Salah siapa? Aku tak tahu pasti siapa yang layak disalahkan
atas rusaknya alam Sumatera Barat yang begitu indah. <o:p></o:p>

Berdasarkan
data BNPB yang kubaca, melaporkan bahwa per 2 Desember 2025, 604 orang
meninggal dunia, 464 orang masih belum ditemukan, dan lebih dari 589.000 warga
terpaksa mengungsi. <o:p></o:p>

Air
pantai yang dulu menenangkan dan tampak indah di sekelilingnya kini membawa
luka, merenggut banyak rumah, bahkan banyak nyawa hilang. Pesona alam yang
pernah kusaksikan dan membuatku bangga sebagai anak Minang, kini terkikis oleh
derasnya hantaman arus, meninggalkan jejak air mata serta duka yang sulit
dihapus.<o:p></o:p>

Musibah
ini menjadi pengingat keras, bagi kita semua bahwa sebagai manusia dan bagian
dari alam, sudah sepatutnya kita bisa lebih peduli pada keseimbangan alam dan
ekosistemnya. <o:p></o:p>

Setiap
langkah wisata yang kita lakukan bukan hanya tentang foto Instagramable atau
eksistensi dan kepuasan diri telah menjejakkan kaki di tempat wisata, melainkan
tentang bagaimana kita menghargai tanah yang kita pijak agar kelak tak
bergejolak karena ulah kita yang tak bertanggung jawab. <o:p></o:p>

Mari
kita sama-sama jaga alam. Jangan lagi merusaknya, termasuk jangan buang sampah
sembarangan saat berwisata. Jaga alam, maka alam pun akan menjaga kita.<o:p></o:p>

Semoga
alam kembali pulih, masyarakat yang menghuninya kembali tersenyum, dan pesona
Ranah Minang tidak benar-benar hilang ditelan air. <o:p></o:p>

Be
wise traveler!!!<o:p></o:p>

Travelling Pesona Alam Ranah Minang yang Terkikis Air: Refleksi Perjalanan di Sumatera Barat

Keindahan alam Sumatera Barat yang pernah kunikmati dan memanjakan mata tiada henti, kini hancur porak-poranda, menyisakan jejak air mat...

Baca selengkapnya »

10 Tempat Wisata di Kota Tua Jakarta yang Menarik Dikunjungi, Kamu Sudah Kemana Saja?

November 30, 2025 0

Salah
satu tempat wisata yang cukup populer di Jakarta adalah Kota Tua atau kerap
disebut dengan nama Kotu. Lokasi yang terbilang tidak pernah sepi pengunjung
setiap harinya ini sangat cocok dijadikan tempat bersantai sambil menikmati
berbagai macam suguhan bangunan sejarah yang berdiri megah di sekitar area Kota
Tua Jakarta.<o:p></o:p>

Kawasan
Kota Tua Jakarta tidak hanya menawarkan keindahan gaya arsitektur khas era
kolonial Belanda, tetapi berbagai macam aktivitas yang menyenangkan dilakukan,
misalnya seperti keliling naik sepeda ontel menjelajahi kawasan Kotu, menikmati
hidangan kuliner di sekitar, atau sekadar duduk-duduk santai bersama teman dan
keluarga.<o:p></o:p>

Bagi
yang ingin menikmati liburan sambil belajar sejarah kehidupan masa lalu, bisa
berkunjung ke Kota Tua Jakarta ini. Karena di sini tersedia banyak tempat sejarah
menarik untuk dijelajahi.<o:p></o:p>

Lalu,
apa saja sih tempat-tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi saat berada di
kawasan Kota Tua Jakarta ini?<o:p></o:p>

10
Tempat Wisata Menarik di Kota Tua Jakarta<o:p></o:p>

Bagiku
pribadi, berkunjung ke Kota Tua Jakarta itu tidak pernah membosankan. Karena di
sini banyak hal menarik yang bisa kujelajahi sambil mengenal kembali sejarah
kehidupan bangsa Indonesia di masa lampau. Selain itu, liburan ke tempat ini
tidak perlu mengeluarkan budget besar, karena semua yang ada di sini dapat
dinikmati dengan harga terjangkau, mulai dari makanan yang dijual hingga saat
ingin memasuki area bangunan-bangunan bersejarah. <o:p></o:p>

Berikut
10 daftar tempat wisata menarik yang menurutku menyenangkan untuk dikunjungi
saat sedang berada di Kota Tua (Kotu):<o:p></o:p>

Museum
Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) <o:p></o:p>

Museum
Sejarah Jakarta atau dikenal juga dengan nama Museum Fatahillah adalah tempat
pertama yang kukunjungi saat di Kota Tua, karena bangunan khas kolonial Belanda
ini merupakan salah satu ikon Kotu yang menjadi lokasi favorit banyak
pengunjung. <o:p></o:p>

Gedung
yang cukup besar dengan warna putih ini adalah bangunan pertama yang menyambut para
pengunjung Kota Tua. Jadi tak heran jika Museum Fatahillah ini cukup terkenal
di kalangan wisatawan.<o:p></o:p>

Nah,
dulunya museum ini berfungsi sebagai balai kota Batavia. Saat ini di dalamnya menyimpan
banyak jenis peninggalan pemerintahan Belanda, di antaranya ada mebel,
ilustrasi para tokoh sejarah, hingga lokasi yang menjadi ruang penjara bawah
tanah.<o:p></o:p>

Stasiun
Kereta Api Jakarta Kota<o:p></o:p>

Selanjutnya
ada Stasiun Kereta Api Jakarta Kota, yang kabarnya sudah beroperasi sejak 1870.
Wah…cukup lama sekali ternyata. Namun bangunan ini hingga kini masih tampak
berdiri gagah. Nah, bangunan ini juga masih mempertahankan arsitektur khas
Belanda meski telah mengalami beberapa kali renovasi.<o:p></o:p>

Dari
Stasiun, kita bisa menyebrang dan memasuki kawasan Taman Fatahillah. Lokasi ini
selalu menjadi tempat favorit banyak orang yang ingin menikmati area Kota Tua
sambil duduk-duduk santai di sekitarnya. Tempat ini memang sangat populer. Jadi
jangan lupa jejakkan kaki di sini meski sejenak, agar ada bukti otentik bahwa
kamu pernah berada di tempat ikoniknya Kotu ini, ya?<o:p></o:p>

Di
area ini terhampar lapangannya cukup luas dengan latar bangunan Museum
Fatahillah yang sangat juga sangat ikonik serta bersejarah.<o:p></o:p>

Selain
berfoto-foto, wisatawan yang ke sini juga bisa menyewa sepeda untuk berkeliling,
menikmati jajanan kuliner, atau menonton atraksi budaya yang sering digelar di
sini.<o:p></o:p>

Museum
Bank Indonesia sangat dekat lokasinya dengan Taman Fatahillah. Jadi kitab isa berkunjung
ke sini tanpa berjalan jauh. Sebagai bangunan yang identik dengan perekonomian,
di dalam bangunan ini banyak tersimpan koleksi bersejarah tentang ekonomi
Indonesia, di antaranya alat membuat uang dan jenis-jenis mata uang yang pernah
dipakai.<o:p></o:p>

Selain
Museum Bank Indonesia, di sini juga ada Museum Bank Mandiri yang tak kalah
menarik. Di dalamnya kita akan menemukan banyak koleksi benda bersejarah yang
berkaitan erat dengan keuangan dan Gambaran kehidupan yang pernah ada di masa
lalu. <o:p></o:p>

Museum
Seni Rupa dan Keramik<o:p></o:p>

Bagi
yang menyukai dunia seni, bisa berkunjung ke Museum Seni Rupa dan Keramik. Di sini
para pengunjung bisa melihat-lihat beragam koleksi seni rupa dan keramik serta
bisa juga ikut belajar membuat keramik melalui program workshop yang diadakan museum.<o:p></o:p>

Museum
Wayang ini menyimpan koleksi wayang yang berasal dari berbagai daerah di
Indonesia. Tempat ini sangat menarik untuk dijelajahi. <o:p></o:p>

Nah,
apabila wisatawan datang di waktu yang tepat, pengunjung juga bisa menikmati pertunjukan
wayang yang memang rutin diadakan di dalam museum.<o:p></o:p>

Museum
Bahari menyimpan beragam koleksi sejarah maritim Indonesia, di antaranya ada beragam
jenis kapal, jangkar, sampai peralatan navigasi.<o:p></o:p>

Tempat
wisata edukasi ini sangat cocok bagi yang ingin mengenal lebih dekat dengan
dunia maritim di Indonesia. Bisa juga jadi sarana wisata edukasi untuk memperkenalkan
dunia maritim kepada anak-anak.<o:p></o:p>

Kantor
Pos Kota Tua<o:p></o:p>

Kantor
Pos Kota Tua merupakan kantor pos pertama di Indonesia dan masih beroperasi bahkan
hingga saat ini.<o:p></o:p>

Kantor
ini masih terbuka untuk umum untuk melakukan pengiriman surat atau dokumen.<o:p></o:p>

Glodok
Chinatown Market<o:p></o:p>

Glodok
Chinatown Market adalah salah satu tempat wisa menarik untuk dikunjungi bagi
yang ingin merasakan suasana khas Tionghoa yang autentik.<o:p></o:p>

Di
dekat kawasan ini terdapat sebuah vihara dan kuit tua yang dibangun sejak 1650.
Nah, di sini wisatawan bisa mencicipi aneka macam hidangan tradisional khas
Tionghoa, seperti bakmi, kue keranjang, lumpia, dan lain-lain.<o:p></o:p>

Kalau
kamu, tertarik ingin berkunjung ke tempat wisata yang mana?<o:p></o:p>

Happy
travelling!<o:p></o:p>

Travelling 10 Tempat Wisata di Kota Tua Jakarta yang Menarik Dikunjungi, Kamu Sudah Kemana Saja?

Salah satu tempat wisata yang cukup populer di Jakarta adalah Kota Tua atau kerap disebut dengan nama Kotu. Lokasi yang terbilang tidak ...

Baca selengkapnya »