8
Source: Bukukita.com


Judul: Rahasia Penulis Hebat Membangun Setting Lokasi

No. ISBN  :      9789792283235

Penulis : Rumah Dunia

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tanggal Terbit: April - 2012

Jumlah Halaman: 130


Apa yang tepikirkan dalam benak saat mendengar kata "Buku"? Buku adalah gudang ilmu; buku adalah jendela dunia. Nah, pastinya kita semua sudah tidak asing dengan istilah populer tentang si buku. Ya, sebuah buku yang hanya berisi tulisan, kadang bergambar kadang juga tidak ini merupakan aset otak luar biasa, yang khasiatnya pun tak kalah luar biasa. Bagaimana mungkin? Coba perhatikan mereka yang sangat mencintai buku (book worm), pastilah mereka orang-orang yang sangat cerdas, berpengetahuan luas, serta sukses. Bukan hanya itu, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kebiasaan membaca mampu memperpanjang umur dan mempertahankan daya ingat meski di usia senja. 


Buku memang punya segudang manfaat, salah satunya adalah sebagai jendela dunia. Dengan membaca buku sudah cukup bisa membuat kita seolah-olah berada di tempat tertentu. Dalam hal ini kehadiran setting (latar) dalam cerita mempunyai peran penting, agar pembaca bisa merasakan setiap jengkal lokasi, hingga suasana yang diuraikan dalam sebuah cerita. Di sinilah kepiawaian seorang penulis dalam menjabarkan setting lokasi harus tereksplor semaksimal mungkin. Bagaimana caranya agar pembaca bukan hanya sekadar penikmat cerita. Tetapi juga seakan turut hadir dan dapat menyaksikan tempat-tempat dalam cerita dalam pikirannya, yang terasa semua itu nyata. 


Salah satu penulis favorit saya adalah Dan Brown. Sudah tidak diragukan lagi bahwa Brown mampu mendeskripsikan tempat dengan begitu piawai hingga mampu mengajak pembaca masuk ke dunia rekaannya. Lantas bagaimana sebenarnya seorang penulis hingga mampu menarik pembaca masuk ke dunia ceritanya? Adakah rahasia atau racikan ilmu yang mereka terapkan hingga menghasikan karya luar biasa? 


Baru-baru ini saya baru saja menyelesaikan bacaan buku berjudul "Rahasia Penulis Hebat Membangun Setting Lokasi". Buku ini ditulis oleh 14 penulis terkemuka Indonesia, diantaranya: Akmal Nasery Basral, Ary Nilandari, Benny Arnas, Ceko Spy, Chairil Gibran Ramadhan, Clara Ng, Gol A Gong, Hanna Fransisca, Hilal Ahmad, Ifa Avianty, Iwok Abqary, Reni Erina, Sunlie Thomas Alexander, dan Tria Ayu K. Buku setebal 130 halaman ini mengungkapkan trik-trik para penulis hebat tersebut dalam menciptakan setting lokasi untuk karya fiksinya. 


Halaman pertama dimulai dengan penjabaran dari Akmal Nasery Basral. Menurutnya untuk menciptakan sebuah setting lokasi yang bagus, tak harus ada di tempat, yang penting cermat. Intinya kita harus mampu mengolah setiap kata agar lokasi yang diuraikan tidak terkesan hayalan tidak jelas. 


"Jika tokoh adalah kepribadian sebuah cerita, maka lokasi ibarat wa­jah bagi cerita tersebut. Kombinasi tokoh dan lokasi yang kuat dalam sebuah struktur pengisahan akan membuat kisah itu akan terus hidup di relung-relung ingatan pembaca. Tanpa peng­gambaran lokasi yang memadai, sebuah cerita yang baik ha­nya akan dikenang pembaca dari kehangatan ”pribadi” tapi di­lupakan bagaimana bentuk ”wajahnya”. Sebaliknya jika seorang penulis memaparkan setting loka­si de­ngan sangat cermat dan meyakinkan, pembaca bisa ”terdampar” dalam lokasi itu tanpa rewel lagi mempertanyakan apakah sang penulis memang pernah benar-benar berada di lokasi itu atau tidak". (Akmal Nasery Basral)


Dalam penjabarannya, Akmal Nasery Basrak menekankan bahwa, pelajaran pertama yang perlu diingat: seorang penulis tak harus pernah berada di lokasi tempat sebuah kisah berlangsung. Te­tapi seorang penulis wajib melakukan riset yang memadai ten￾tang lokasi yang akan dijadikan latar tempat.


Selain itu Hilal Ahmad juga memberikan solusi kepada pembaca yang mungkin tidak suka mengeksplor setting atau kurang mahir menciptakan setting lokasi. Don’t Worry, Be Happy. 


"Kalau ada yang tidak suka menulis dengan setting, jangan khawa­tir. Banyak juga cerita yang sukses merangkai cerita tanpa membubuhkan setting yang jelas. Butuh trik tersendiri untuk membuat cerita tanpa mengekspos setting secara detail, misalnya dengan memperkuat unsur intrinsik lain seperti alur yang sehat atau enak diikuti atau ka­rakter yang kuat. Dan keterampilan ini biasanya ada di level penulis kawakan yang piawai merangkai cerita se­ka­li­pun tanpa mem­perindah tulisannya dengan setting". 


Namun tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan setting bagi beberapa penulis memang sangat penting. Bayangkan bila Kang Abik atau Habiburrahman El-Syirazi tidak membubuhkan Mesir sebagai setting lokasi novel fenomenal Ayat-ayat Cinta. 
Tentu kita akan dibuat heran karena menemukan berbagai keja­dian di suatu daerah yang sangat berbeda dengan kultur Indonesia. Tidak salah jika ketika novel ini diadaptasi ke dalam film dan setting Mesir diganti menjadi India dan Indonesia, menjadi ku­rang gereget. 


Menurut Hilal, setting lokasi yang kuat akan membuat suatu karya sulit untuk di "Copy Paste". Terlebih jika karya tersebut adalah karya yang fenomenal. 


Contoh lain tentang kuatnya setting yang dicontohkan dalam buku ini yakni dalam novel remaja Balada si Roy yang ditulis Gol A Gong. Berbagai lokasi yang dibidik Gong dari Bangladesh, India, juga negara Asia lainnya menjadi salah satu kekuatan khusus kenapa petualangan si Roy sangat digandrungi di zamannya. Pun hingga saat ini. Itu menun­jukkan keberadaan setting sangat penting, terutama setting lokasi. Ini menjadi nilai plus yang akan diburu pembaca, karena me­rasa mendapatkan sesuatu yang baru di luar jangkauan perkiraannya


Masih banyak bocoran-bocoran para penulis hebat yang diungkap dalam buku ini. Dan dari yang saya baca, semuanya memang keren-keren. Jika ingin tahu lebih banyak bagaimana para penulis hebat tersebut menciptakan setting yang luar biasa, jangan tunda lagi, dapatkan dan baca isi keseluruhan buku "Rahasia Penulis Hebat Membangun Setting Lokasi". 

Posting Komentar

  1. Wow asupan gizi keren neh buat siapa saja yang mau mencoba menjadi seorang penulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups dengan setting yang keren kita bisa menciptakan suasana cerita yang lebih hidup.

      Hapus
  2. Jadi nambah ilmu lagi nih baca artikel ini.tapi memang benar sih ketika membaca novel yg menggabarkan setting lokasinya dgn tepat bisa bikin pembaca seolah2 ikut melihat dan masuk

    BalasHapus
  3. guru menulis cerpenku dulu kuat banget mengajarkan soal setting, bahkan tempat yang belum dikunjungi dengan riset setting. Senang dapat info ini jadi pengen punya bukunya.

    BalasHapus
  4. Bagaimana ya caranya menuliskan setting tempat tetapi tidak berada dilokasi? Luar biasa yang bisa menggambarkannya. Seperti di dalam film harry potter. Settingan lokasinya keren. Hanya berbekal imajinasi

    BalasHapus
  5. Saya ingin memulai belajar untuk menulis kisah-kisah fiksi. Rasanya menyenangkan jika imajinasi kita bisa lahir dalam sebuah karya, tentunya dengan paduan riset yang mendalam, syukur-syukur bisa menulis dari dekat dari sebuah setting tempat yang ingin kita buat. Keren nih resensi bukunya.

    BalasHapus
  6. Gak bisa dipungkirin, buku yg punya deskripsi setting yg keren bikin ketagihan baca.. Soalnya imajinasi sekalian jalan.. Hehehe

    BalasHapus
  7. setiing emang sangat penting dalam dunia fiksi baik buku, novel, film karena tanpa seting ya jelas hambar pengenalan seting secara imajinatif menunjukkan seberapa hebat daya imajinatif penulis itu sendiri...

    BalasHapus

 
Top