Merasa
hidup terlalu lurus dan mungkin butuh sedikit jalan berliku atau kelokan? Nah,
Sumatera Barat atau kampungnya orang Minangkabau siap menyambutmu dengan
jalanan yang berliku memacu adrenalin, pemandangan alam luar biasa, hingga
tersedia juga kisah-kisah yang bakalan bikin mikir, “Ini beneran nyata atau
dongeng sih?”
Dalam
artikel perjalanan kali ini, aku akan berbagi pengalaman tak terlupakan saat menjelajahi
enam tempat di Sumatera Barat yang katanya ikonik dan penuh kejutan.
Sebagai
orang asli Minangkabau yang sekarang tinggal di perantauan, pengalaman perjalanan
ini jadi momen baper tak terlupakan. MasyaAllah, ternyata kampung halamanku sebegitu
indahnya.
Petualanganku
selama di Sumatera Barat dimulai dari Puncak Lawang yang menyuguhkan
pemandangan alam dari ketinggian, Pantai Air Manis yang merupakan TKP Malin
Kundang jadi batu (yang jadi bahan refleksiku saat melihatnya), hingga Kelok 9
yang bener-bener sukses bikin pengemudi yang melintasinya mendadak khusyuk
berdoa.
Selanjutnya
perjalanan kulanjutkan berkunjung ke Ngarai Sianok yang tampak seperti versi
tropis dari Grand Canyon, silahturahmi ke sanak saudara di Bukittinggi sambil
mampir melihat Jam Gadang yang tetap berdiri gagah meski sudah hampir seabad
tanpa baterai, dan mampir menyapa Air Terjun Lembah Anai yang muncul begitu
saja di pinggir jalan, seolah-olah fenomena alam ini berkata, “Nih, bonus dan
selfie spot gratis buat kamu yang lewat.”
6
Destinasi Wisata Menarik dan Ikonik di Sumatera Barat
Puncak
Lawang
Puncak
Lawang, destinasi wisata alam di ketinggian 1.210 meter di atas permukaan laut
(mdpl), yang berlokasi di Jl. Raya Bukittinggi, Maninjau, Kecamatan Matur,
Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Jaraknya
adalah sekitar 22 km dari pusat Kota Bukittinggi atau kurang lebih butuh waktu
tempuh perjalanan darat selama 45 menit dari Bukittinggi dan kurang lebih 2 jam
dari Kota Padang.
Bayangkan,
kamu berdiri di atas sebuah bukit yang dikelilingi oleh kabut tipis dan hutan
pinus, sambil memandang ke bawah ke arah Danau Maninjau yang terlihat tenang di
kejauhan. Sungguh sangat menakjubkan, bukan?
Itulah
Puncak Lawang, destinasi wisata di Sumatera Barat di mana kita bisa merasa
seperti drone yang minus baling-balingnya.
Udara
di sini sangat sejuk, sehingga cocok buat yang ingin kabur dari panasnya kejaran
matahari atau deadline kerjaan yang bikin stres.
Nah,
bagi yang suka tantangan, bisa uji adrenalin dengan naik paralayang dari sini.
Tapi kalau lebih suka tantangan hidup tanpa melibatkan gravitasi, bisa keliling
menikmati alam dari ketinggian dengan jalan kaki, lalu duduk santai sambil makan
mie instan dan menyeruput kopi, serta selfie di spot-spot menarik misalnya di
Rumah Hobbit.
Jangan
lupa senyum kalau foto di sini, karena kabut yang menghiasi lokasi ini bisa bikin wajah kelihatan seperti pakai efek
filter vintage.
Tiket
masuk ke kawasan wisata Puncak Lawang adalah Rp20.000 di hari biasa (weekday),
dan Rp25.000 di akhir pekan (weekend), yang sudah termasuk akses ke area utama,
di antaranya spot foto alam, taman pinus, dan area santai dengan pemandangan
Danau Maninjau dari ketinggian.
Bagi
yang ingin mencoba paralayang perlu mengeluarkan budget tambahan antara
Rp400.000-Rp600.000, yang sudah termasuk instruktur dan perlengkapan lengkap.
Sementara
tiket untuk wahana lainnya seperti flying fox adalah Rp30.000-Rp50.000, sewa ATV
off-road untuk menyusuri jalur berbukit yang sedikit berlumpur Rp100.000-Rp150.000.
aktivitas naik ATV ini cocok buat yang ingin sedikit kotor tapi merasa bahagia.
Cuma
itu wahana serunnya? Tenang, ada wahana outbound berupa jembatan goyang dan
panjat tali, dengan harta tiket Rp20.000-Rp30.000.
Biar
wisata ke Puncak Lawang nggak dianggap hoaks, jangan lupa abadikan dalam bentuk
foto di beberapa spot premium seperti Rumah Hobbit, sarang burung raksasa, dan
anjungan kapal.
Biasanya
pengunjung akan dikenakan biaya tambahan sekitar Rp5.000-Rp10.000 per spot.
Murah meriah, namun hasil fotonya bisa bikin feed Instagram kamu naik kelas.
Pantai
Air Manis
Pantai
Air Manis yang terletak di Jl. Malin Kundang, Kelurahan Air Manis, Kecamatan
Padang Selatan, Kota Padang ini bukan sekadar pantai indah dengan alam memukau.
Destinasi
wisata di Sumatera Barat ini juga merupakan tempat di mana legenda rakyat hidup
berdampingan dengan keindahan alam. Ya, di sinilah si anak duhaka Malin Kundang
dikutuk oleh ibunya menjadi batu.
Jadi,
kalau kita ke sini dan tiba-tiba merasa bersalah sudah marah atau belum balas
chat ibu, itu wajar. Karena, selain menikmati pemandangan alam yang indah, di
sini menjadi tempat bagi kita untuk sadar bahwa surga ada di bawah telapak kaki
ibu.
Selain
ada batu Malin, di pantai ini kita juga bisa naik ATV keliling pantai dengan
membayar Rp100.000 per jam. Saat air laut surut, kita juga bisa ke Pulau Pisang
kecil. Tapi ingat waktu, jangan terlalu lama berada di sana, dikhawatirkan air
kembali pasang dan nanti dikira kamu adalah Malin versi modern yang lupa
pulang.
Kelok
9
Kelok
9 adalah jalan berliku dengan sembilan tikungan tajam yang bisa bikin kamu
merasa seperti sedang syuting iklan mobil. Tapi tenang, pemandangannya luar
biasa: lembah hijau, tebing tinggi, dan jembatan layang yang megah. Cocok buat
kamu yang ingin merasakan sensasi naik roller coaster tapi tetap bisa buka kaca
jendela dan bilang, “Wah, indah banget ya!” Bonusnya, kamu bisa berhenti di
salah satu tikungan untuk foto-foto sambil pura-pura jadi travel vlogger.
Ngarai
Sianok
Ingin
ke Grand Canyon tapi terlalu jauh dan mahal? Nah, nggak usah jauh-jauh apalagi
pakai acara ‘kabur aja dulu’ karena Indonesia punya Ngarai Sianok, yang keindahannya
tak kalah dramatis.
Terletak
di Bukittinggi, ngarai ini terbentuk dari patahan Semangko (bukan semangka, ya)
dan membentang sepanjang 15 km dengan kedalaman hingga 120 meter.
Pemandangannya? Tebing hijau menjulang, sungai mengalir tenang, dan udara sejuk
yang bikin paru-paru bersyukur.
Kamu
bisa menikmatinya dari Taman Panorama, atau kalau ingin lebih dekat dengan alam
(dan nyamuk), turun ke dasar lembah untuk trekking santai. Bonus: ada kuliner
khas seperti Itiak Lado Hijau yang bisa kamu nikmati sambil menikmati
pemandangan. Tapi hati-hati, bisa-bisa kamu lebih sibuk makan daripada
foto-foto.
Jam
Gadang
Di
tengah kota Bukittinggi berdiri megah Jam Gadang, menara jam setinggi 26 meter
yang sudah berdetak sejak 1926. Dan hebatnya, masih aktif tanpa baterai! Mesin
jamnya digerakkan oleh bandul dan roda gigi, bukan oleh charger atau power
bank.
Angka
romawinya pun unik: angka empat ditulis “IIII” bukan “IV” karena zaman dulu
belum ada autocorrect. Di sekelilingnya, kamu bisa menikmati taman, pasar
oleh-oleh, dan delman yang siap mengantar keliling kota.
Malam
hari, suasananya makin romantis dengan lampu-lampu taman yang menyala. Cocok
buat kamu yang ingin nostalgia, atau sekadar pura-pura jadi tokoh utama dalam
film drama Minang.
Lembah
Anai
Bayangkan
kamu lagi asyik naik mobil dari Padang ke Bukittinggi, lalu tiba-tiba… whoosh!
Sebuah air terjun setinggi 35 meter muncul di pinggir jalan. Itulah Air Terjun
Lembah Anai, si selebgram alami yang selalu tampil segar tanpa filter.
Airnya
jatuh deras dari tebing, dikelilingi hutan tropis dan rel kereta tua
peninggalan Belanda, kombo sempurna antara alam dan sejarah.
Tempat
ini cocok buat kamu yang ingin healing tanpa harus trekking jauh. Cukup turun
dari kendaraan, ambil foto, dan lanjut jalan. Tapi hati-hati, cipratan airnya
bisa bikin kamu basah dan bukan karena drama.
Kesimpulan
Dari
puncak yang menyentuh awan hingga air terjun yang menyapa dari pinggir jalan,
Sumatera Barat benar-benar tahu cara mencuri hati. Enam destinasi ini bukan
cuma cantik, tapi juga penuh cerita, sejarah, dan sedikit bumbu humor lokal.
Jadi, kalau kamu butuh liburan yang bisa bikin galeri HP penuh, kaki pegal, dan
hati senang, Sumbar adalah jawabannya. Dan ingat: jangan cuma bawa koper, bawa
juga rasa ingin tahu dan perut kosong. Karena di sini, petualangan dan rendang
selalu siap menyambutmu.
Posting Komentar