0
Source: Google.com
Laa Illaha Illallah Muhammadar Rasulullah (Tiada Ilah (Tuhan) yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, dan Nabi Muhammad adalah Rasul Allah)

Kalimat “Laa Illaha Illallah” mempunyai kedudukan amat mulia dalam ajaran Islam. Kalimat yang merupakan pondasi tertinggi dan inti sari ajaran Islam. Inilah yang menjadikan kalimat tauhid bukan kalimat sembarangan. Karena kalimat ini adalah sebuah kalimat suci yang mampu mengantarkan seorang Muslim masuk surga; yang dapat memberatkan timbangan amal; yang dapat menghalau jilatan api neraka; serta kalimat yang menjadi syarat Islamnya seseorang.

Namun sungguh miris dengan kejadian atas pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid yang terjadi pada tanggal 22 Oktober 2018 lalu, atau saat bertepatan dengan Hari Santri Nasional. Terlebih hal tersebut dilakukan oleh mereka yang katanya juga Muslim. Tetapi tangan mereka dengan mudahnya menodai kemuliaan kalimat syahadatain kebanggaan umat Muslim.

Pelecehan Kalimat Tauhid

Pada tayangan video yang diunggah, terlihat sejumlah oknum Banser membakar sebuah bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. Tak hanya itu, mereka juga turut membakar atribut lain berupa ikat kepala dengan tulisan yang sama. Dalam aksi ini pun tampak mereka sangat bersuka cita menyulut api diiringi dengan nyayian.

Reaksi dan kecaman keras atas video singkat ini pun seketika membanjiri ranah media sosial. Kemarahan tidak hanya datang dari umat Muslim dan para ulama tanah air, tetapi juga dari umat Muslim negara lainnya. Mereka sangat terluka dan mengutuk tindakan tersebut. Karena hal tersebut dinilai sebagai suatu penghinaan paling biadab dan tidak beradab. Terlebih hal itu dilakukan oleh orang-orang yang mengaku Muslim juga.

Source: Google.com
Di satu sisi pihak pembakar bendera tauhid mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebagai bentuk penjagaan untuk memuliakan kalimat tauhid, yang terukir pada bendera tersebut. Mereka menganggap bendera itu adalah simbol dan benderanya organisasi terlarang yang telah dibubarkan pemerintah, yakni Hizbut Tahir Indonesia (HTI). Hal ini turut diperkuat dengan pernyataan ketua umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas yang menyatakan bahwa anggotanya tidak bermaksud melecehkan kalimat tauhid. Tetapi berusaha menjaga kemuliaan kalimat itu sendiri.

Apapun alasannya, bagi umat Muslim tindakan pembakaran bendera bertulisakan lafadz kalimat tauhid, adalah hal yang telah sangat menciderai hati umat Muslim. Terlebih setelah ditelusuri, tidak ada sedikitpun tulisan yang berkaitan dengan HTI pada bendera tersebut. Apalagi HTI juga tidak pernah menyatakan bahwa bendera dengan kalimat tauhid sebagai lambang organisasi mereka. Bendera itu adalah semata-semata sebagai wujud kebanggaan mereka atas panji Rasulullah.

Arti Penting Kalimat Tauhid

Sebagaimana yang diketahui bahwa kalimat tauhid yang berbunyi “Laa illahha illallah Muhammadar Rasulullah”, merupakan sebuah kalimat suci dan mulia bagi umat Muslim. Kalimat yang berisi makna kecintaan tertinggi pada Allah dan Rasul-Nya. Dan sudah pasti setiap Muslim yang mencintai sepenuh hati Rabb dan Rasul-Nya tidak akan pernah terima jika kalimat ini dilecehkan. Akan sangat marah jika hal yang sangat dicintai diusik hingga dihinakan. Tak salah jika muncul ghiroh (rasa cemburu) luar biasa di hati seluruh Muslim, yang berujung pada kemarahan dan kecaman keras atas pelecehan terhadap kalimat tauhid. Buya Hamka pernah berkata, “Jika diam saat agamamu dihina, maka gantilah bajumu dengan kain kafan.”

Kalimat tauhid itu memiliki kekuatan amat dahsyat, yang mampu membuka lebar pintu-pintu surga, serta mampu menghapuskan segala macam dosa. Kelak dengan kalimat ini pulalah kita semua akan dibangkitkan. Dan umat Muslim pun sangat berharap dan memohon kepada Allah agar bibir mampu melafadzkan kalimat “Laa illaha illallah” saat sang malaikat maut datang menjemput. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah “Laa Illaha Illallah”, maka dia akan masuk surga” (H.R Abu Dawud)

Source: Google.com

Aksi Bela Kalimat Tauhid

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah,  dan yang tidak tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siap yang dikehendaki-Nya, dan Allah maha luas (pemberian-Nya), lagi maha mengetahui (Q.S Al-Maidah:54)

Reaksi atas penistaan terhadap kalimat tauhid menggema di seantero negeri. Semua Muslim yang mencintai Allah dan Rasulnya inginkan keadilan atas peristiwa yang melukai hati umat Muslim. Ghiroh terpuji pun menggerakkan hati mereka untuk bersatu membungkam mereka yang pongah dan dzalim terhadap umat Muslim dan agama Islam. Dan pada tanggal 2 Desember 2018, Semua berkumpul dan bersatu atas dasar iman dan aqidah yang sama, yaitu kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Tak ada iming-iming hadiah atau pun lembar Rupiah. Tak ada paksaan dan tak ada niat buruk. Perkumpulan dalam aksi 212 re-united ini adalah murni perkumpulan untuk mengokohkan spirit ukhuwah Islamiyyah. Allah lah yang telah menggerakkan hati seluruh Muslim untuk datang dan duduk bersama dalam naungan kalimat takbir dan kasih sayang Rabb semesta alam.

Source: Instagram @shiffrun
Aku pun sangat terharu dan senang menyaksikan jutaan umat Muslim yang bersemangat membela izzah agama Allah, membela kalimat tauhid. Adalah sebuah pemandangan yang sangat indah melihat area Monumen Nasional dan sekitarnya dibanjiri lautan putih jiwa-jiwa mujahid dan mujahiddah. Dua bola mata pun tak kuasa menahan tetesan haru melihat persatuan Muslim di Ibukota. MasyaAllah sungguh inilah era kebangkitan Islam. Allahu Akbar.

Yaa muqollibal quluub ,tsabbit quluubana’aladdinnik. Duhai yang maha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami menggenggam agama-Mu



Posting Komentar

 
Top