0
Foto Instagram @ACT-Lampung


Akhir-akhir ini berita tentang penindasan dan penderitaan yang dialami etnis Uighur di Xinjiang, Cina, semakin menjadi sorotan dunia internasional. Warga Uighur saat ini tengah mengalami berbagai penyiksaan keji, penindasan, diskriminasi, penculikan, persekusi, dan berbagai perlakukan tidak adil serta tidak manusiawi lainnya, yang dilakukan oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok.

Siapa Sebenarnya Etnis Uighur?
Uighur merupakan etnis minoritas di Cina yang mendiami kota Xinjiang. Mayoritas dari warga Uighur memeluk agama Islam sebagai keyakinan mereka. Namun orang Uighur memiliki fisik berbeda dengan orang Cina pada umumnya. Mereka lebih cenderung memiliki ciri-ciri fisik dan kesamaan dengan orang Asia Tengah. Budaya dan ras mereka lebih dekat dengan ras Turkistan. Bahasa yang mereka pakai sehari-hari pun bukan bahasa Mandarin. Tetapi bahasa Uighur.

Pemerintah Cina menganggap bahwa etnis Uighur merupakan sebuah ancaman. Terlebih sejak pecah perang dunia II, dimana banyak warga Uighur ingin bergabung dengan Uni Soviet. Sejak saat itu pemerintah Cina selalu curiga bahwa warga Uighur berpotensi radikal dan memberontak pemerintah. Rasa paranoid yang berlebihan ini akhirnya berakibat pada sikap diskriminasi dan tekanan terhadap etnis Uighur. Bahkan kini meningkat ke dalam aksi genosida.

Namun dunia melihat bahwa alasan diskriminasi otoritas Cina terhadap warga Turkistan Timur adalah terkait keyakinan Islam mereka. Dari berbagai sumber berita, persekusi, penyiksaan, penindasan, dan sikap kejam lainnya terhadap Muslim Uighur adalah karena mereka Islam dan ingin menjalankan ajaran Islam. Hal ini terlihat jelas dari tindakan pemerintah Komunis Cina yang melakukan pelarangan berbagai pengamalan agama Islam serta pengaturan cara hidup.

Foto Instagram @ACT_Lampung
Bahkan tindakan dan perlakuan kejam pemerintah Komunis Cina ini difokuskan di sebuah kamp konsentrasi  yang dijaga super ketat. Banyak laporan dan keterangan warga Uighur yang berhasil melarikan diri menyatakan, bahwa di kamp itu mereka diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi. Hal ini seperti mengingatkan kita kembali akan aksi genosida Pemerintah Hitler berabad lalu terhadap kaum Yahudi.

Sampai saat ini sekitar 14 negara barat telah menyatakan kecaman dan protes terkait isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), yang terjadi terhadap warga Uighur. Namun sayangnya sampai saat ini pemerintah kita masih belum mengambil tindakan tegas terhadap kejahatan kemanusiaan di Uighur.

Bentuk Kekejaman dan Diskriminasi Terhadap Muslim Uighur

1.    Mengubah Masjid menjadi tempat propaganda Komunis Cina. Selain itu Masjid diwajibkan mengibarkan bendera Cina serta memasang spanduk berslogan “Cintai Negara dan Cina Partai Komuns”.
2.    Sholat harus dimulai dengan melakukan upacara bendera , menyayikan lagu partai, serta kuliah patriotisme.
3.    Otoritas Cina mengawasi setiap gerak-gerik Muslim Uighur dengan memasang banyak kamiatan kamera pengawas dan pendeteksi wajah.
4.    Setiap keluarga Uighur akan didatangi orang-orang dari Partai Komunis untuk mendoktrin, mengawasi, melarang melakukan segala kegiatan ibadah, hingga mengucapkan salam secara Islam.
5.    Menikahkan paksa Muslimah Uighur dengan Komunis Han yang berdalih asimilasi budaya.
6.    Membunuh janin-janin dalam Rahim wanita Uighur. Bahkan saat kandungan sudah berusia 9 bulan.
7.    Menangkap dan menahan warga Uighur di sebuah kamp konsentrasi dengan alasan “re-edukasi”. Faktanya mereka ditekan untuk meninggalkan agama dan dipaksa makan babi, minum alkoho, serta mencaci agamanya.
8.    Melarang penamaan bayi dengan nama-nama Islam.
9.    Melarang Muslimah Uighur memakai jilbab dan lelaki Uighur memanjangkan jenggot.
10.  Menyita sajadah, buku-buku Islami, atribut Islam, dan membakar Al-qur’an.

Foto Instagram @ACT_Lampung

Daftar tersebut hanyalah beberapa. Masih banyak bentuk diskriminasi kejam lainnya yang dilakukan pemerintah Komunis Cina terhadap Muslim Uighur. Dan jika warga Uighur tidak mematuhi aturan yang diberlakukan tersebut, maka mereka akan mendapat kesulitan dalam berbagai bidang. Bahkan nyawa mereka terancam yang didahului dengan penyiksaan keji.


.


Posting Komentar

 
Top