2025 | Rika Altair - Lifestyle Blogger

5 Keajaiban Alam di Pantai Minang Rua Lampung Selatan yang Siap Memikat Hati Wisatawan

Agustus 10, 2025 0

Ada satu tempat di ujung selatan
Lampung yang tak hanya menawarkan pemandangan indah, tapi juga menghadirkan
pengalaman yang menyentuh hati, yakni wisata alam Pantai Minang Rua. <o:p></o:p>

Saat pertama kali aku melangkah ke
sana, rasanya seperti membuka lembaran baru dalam buku petualangan alam.
Jalanan menuju pantai dipenuhi pepohonan rindang dan suara alam yang perlahan
menggantikan deru kota. Begitu tiba, aku disambut oleh hamparan pasir putih
yang bersih, angin laut yang lembut, dan langit biru yang seolah tak pernah
lelah memamerkan keindahannya.<o:p></o:p>

Namun, Minang Rua bukan sekadar
pantai biasa. Ia menyimpan lima keajaiban alam yang membuatku merasa seperti
sedang menjelajahi dunia lain. Sunset-nya begitu memukau, seolah langit
terbakar dalam warna jingga yang hangat dan romantis. <o:p></o:p>

Gua Lalai menyuguhkan petualangan
mistis dengan lorong-lorong batuan karst yang sunyi namun memikat. Green Canyon
Minang Rua menghadirkan suasana dramatis dengan tebing-tebing tinggi dan air
jernih kehijauan yang tenang. <o:p></o:p>

Lalu ada air terjun kecil yang
mengalir langsung ke laut, sebuah fenomena langka yang membuatku terdiam
sejenak, kagum. Dan yang paling menyentuh, konservasi penyu yang memberi
pelajaran tentang harmoni antara manusia dan alam.<o:p></o:p>

Minang Rua bukan hanya destinasi,
tapi sebuah pengalaman. Ia mengajak kita untuk berhenti sejenak, mendengarkan
suara alam, dan merasakan betapa indahnya dunia saat kita benar-benar hadir di
dalamnya. <o:p></o:p>

5
Keajaiban Pesona Alam Pantai Minang Rua Lampung Selatan yang Bikin Jatuh Cinta<o:p></o:p>

Pantai Minang Rua termasuk salah
satu wisata alam yang masih mempertahankan keasliannya. Di sini sangat cocok
bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam dengan suasana yang tenang.<o:p></o:p>

Pesona
Sunset di Minang Rua<o:p></o:p>

Di antara banyaknya daya tarik yang
terdapat di Minang Rua, salah satu yang paling ingin kunikmati adalah sunset
spektakulernya. Di pantai ini kita bisa menyaksikan langsung sunset yang indah
dari tepian pasir putihnya.<o:p></o:p>

Menikmati sunset di Pantai Minang
Rua itu bukan hanya tentang melihat sang matahari terbenam, tetapi juga soal
bagiamana nikmatnya merasakan ketenangan, mendengarkan suara deburan ombak, dan
tentu saja yang tak boleh terlewatkan adalah mengabadikan momen indah saat
menatap indahnya Cahaya jingga keemasan dengan jepretan kamera.<o:p></o:p>

Selain pesona sunset yang memukau,
di Minang Rua kita juga bisa menikmati berbagai 
keindahan alam luar biasa, apa saja?<o:p></o:p>

Gua
Lalai<o:p></o:p>

Gua Lalai yang ada di Pantai Minang
Rua adalah salah satu spot sangat menarik. Gua unik ini terletak tidak jauh
dari garis pantai.<o:p></o:p>

Gua Lalai menawarkan suasana
eksotis dengan formasi batuan karst yang terbentuk selama ribuan tahun. Di
bagian dalam gua terdapat stalaktit dan stalagmit yang menghiasinya, sehingga
makin menciptakan nuansa mistis namun penuh ketenangan.<o:p></o:p>

Salah satu yang membuat Gua Lalai
ini istimewa adalah adanya pencahayaan alami, di mana beberapa celah pada
bagian atas gua menjadi tempat sinar matahari masuk, sehingga hal ini
menciptakan efek cahaya indah dan tentu saja sangat istimewa sebagai spot fotografi
yang menarik.<o:p></o:p>

Selain menikmati keindahan bebatuan
alami, di sini kita juga dapat berjalan menyusuri lorong-lorong sempit di dalam
gua.<o:p></o:p>

Bagiku Gua Lalai ini adalah sebuah
lokasi yang menawarkan tantangan, ketenangan, sekaligus pengalaman baru yang
pastinya jarang ditemukan di destinasi wisata pantai lainnya.<o:p></o:p>

Oh iya, jika teman-teman ingin
berkunjung ke Gua Lalai, jangan lupa membawa peralatan penerangan seperti
senter untuk memudahkan petualangan eksplorasi. Selain itu, penting untuk  mengenakan alas kaki yang nyaman agar lebih
aman saat berjalan di area berbatu.<o:p></o:p>

Green
Canyon Minang Rua<o:p></o:p>

Green Canyon yang terdapat di
Minang Rua menjadi daya tarik bagi siapapun yang datang berkunjung di pantai
wilayah Lampung Selatan ini.<o:p></o:p>

Tempat ini akan menyuguhkan kita
dengan pemandangan alam spektakuler, yang dilengkapi tebing-tebing tinggi
menjulang di sekitar aliran air yang jernih. Suasana ini membuat lokasi favorit
di Minang Rua ini menciptakan suasana mirip dengan Green Canyon yang ada di
Pangandaran<o:p></o:p>

Tebing-tebing tinggi batu kapur
yang mengelilingi aliran air di sini menciptakan nuansa eksotis. Airnya yang
jernih berwarna kehijauan memberikan ketenangan bagi yang menikmatinya.<o:p></o:p>

Bagi yang ingin menyusuri air
jernih kehijauan ini dapat menjelajahinya dengan menggunakan perahu kecil. Jika
punya nyali, bisa juga mencoba melompat dari tebing ke dalam air. Tentunnya hal
ini akan jadi pengalaman traveling luar biasa dan tak biasa.<o:p></o:p>

Nah, di beberapa titik di lokasi
Green Canyon Minang Rua terdapat ekosistem bawah laut yang sangat menarik. Di
sini ada ikan-ikan kecil yang sangat cantik seperti ikan nemo, sehingga cocok
untuk yang suka aktivitas menyelam atau snorkeling.<o:p></o:p>

Bagi yang tertarik berkunjung ke
lokasi Green Canyon Minang Rua, kita perlu berjalan kaki atau naik perahu dari
area utama Pantai Minang Rua.<o:p></o:p>

Air
Terjun di Tepi Pantai<o:p></o:p>

Salah satu bagian yang sangat unik
di Minang Rua adalah adanya air terjun kecil indah yang langsung mengalir ke
laut.<o:p></o:p>

Fenomena air terjun tepi pantai
terbilang ini cukup langka di Indonesia, karena biasanya air terjun itu
kebanyakan berada di pegunungan, bukit, atau kawasan hutan.<o:p></o:p>

Air terjun yang unik ini berada
tidak jauh dari garis Pantai Minang Rua. Teman-teman yang berkunjung di sini
bisa menikmati kesegaran air tawar yang berasal dari sumber alami perbukitan
yang ada di sekitar pantai terlebih dulu sebelum bermain di laut.<o:p></o:p>

Uniknya lagi, air terjun ini
dikelilingi bebatuan karang besar, sehingga membuat suasana alam di sini tampak
makin indah, yang menciptakan suasana eksotis.<o:p></o:p>

Jika teman-teman sedang berada di
kawasan air terjun ini, jangan lupa abadikan momen dengan kamera, ya.<o:p></o:p>

Konservasi
Penyu<o:p></o:p>

Pantai Minang Rua Lampung Selatan
tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya. Destinasi wisata pantai ini
adalah juga sebagai tempat konservasi penyu yang penting.<o:p></o:p>

Bedasarkan informasinya, setiap
tahun pantai indah ini menjadi lokasi persinggahan bagi penyu-penyu yang
bermigrasi untuk bertelur.<o:p></o:p>

Nah, wisatawan yang sedang
berkunjung ke Pantai Minang Rua berkesempatan menyaksikan langsung proses
pelepasan tukik. Tentunya hal ini akan menjadi sebuah pengalaman edukatif luar
biasa tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut.<o:p></o:p>

Sayangnya saat aku ke Minang Rua,
belum berjodoh untuk bisa melihat pelepasan anak penyu tersebut.<o:p></o:p>

Harga
Tiket Masuk Pantai Minang Rua<o:p></o:p>

Berikut daftar harga tiket masuk
lengkap biaya parkir di Pantai Minang Rua:<o:p></o:p>

Tiket Masuk Reguler: Rp5.000 per
orang<o:p></o:p>

Parkir Motor (Weekday): Rp5.000,
Parkir Mobil (Weekday): Rp10.000.<o:p></o:p>

Parkir Motor (Weekend): Rp10.000,
Parkir Mobil (Weekend): Rp20.000<o:p></o:p>

Kesimpulan<o:p></o:p>

Pantai Minang Rua bukan sekadar
destinasi wisata alam, tetapi ia adalah warisan alam yang patut dijaga dengan
sepenuh hati. Keindahan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari
keseimbangan yang telah terjaga selama bertahun-tahun, dan menjadi tanggung
jawab kita bersama untuk memastikan keajaiban ini tetap lestari. <o:p></o:p>

Setiap langkah di pasirnya, setiap
jepretan kamera, dan setiap tawa yang tercipta di antara deburan ombak
seharusnya dibarengi dengan kesadaran untuk merawat, bukan merusak.<o:p></o:p>

Menjadi wisatawan bukan hanya soal
menikmati, tapi juga menghargai. Dengan menjaga kebersihan, tidak merusak
ekosistem, dan menghormati alam sekitar, kita turut berperan dalam memastikan
bahwa generasi mendatang masih bisa merasakan ketenangan sunset Minang Rua,
menjelajahi Gua Lalai, menyusuri Green Canyon, dan menyaksikan tukik kecil
kembali ke laut. Karena sejatinya, keindahan alam bukan hanya untuk dilihat
saja, tapi untuk diwariskan.<o:p></o:p>

<o:p> </o:p>

Happy traveling!<o:p></o:p>

Travelling 5 Keajaiban Alam di Pantai Minang Rua Lampung Selatan yang Siap Memikat Hati Wisatawan

Ada satu tempat di ujung selatan Lampung yang tak hanya menawarkan pemandangan indah, tapi juga menghadirkan pengalaman yang menyentuh hat...

Baca selengkapnya »

Liburan Anti-Mainstream di Lampung Selatan: Jelajahi Minang Rua dan Kedu Warna, Pantai Eksotis yang Saingi Bali

Agustus 10, 2025 0

Bali itu memang memikat dan memesona.
Tapi, siapa bilang di Indonesia hanya punya satu surga wisata pantai? Di ujung
selatan Pulau Sumatera, tepatnya di wilayah Lampung Selatan, ada dua permata
alam yang masih asri dan belum banyak dijamah wisatawan, yakni Pantai Minang
Rua dan Pantai Kedu Warna. <o:p></o:p>

Lampung Selatan merupakan wilayah
provinsi Lampung yang terkenal dengan banyak wisata pantainya, selain ada
Pantai Minang Rua dan Pantai Kedu Warna, kawasan ini juga memiliki destinasi
wisata alam memukau lainnya seperti Rio by The Beach, Pantai Marina, Pulau
Pasir, Selaki, Sari Ringgung, dan masih banyak lagi.<o:p></o:p>

Meskipun aku tinggal di Lampung,
namun ini adalah pertama kali punya kesempatan menjelajahi dua pantai eksotis
yang dikenal sebagai hidden gem di Lampung Selatan. Selain itu, Pantai Minang
Rua dan Kedu Warna adalah dua pantai yang belum lama dibuka untuk umum.<o:p></o:p>

Rasa penasaran dengan cerita
keindahan Minang Rua dan Kedu Warna dari beberapa teman yang telah lebih dulu mengunjunginya
akhirnya terbayar juga. Akhirnya bisa menjelajahi dua pantai tersebut bersama
keluarga saat liburan kemarin.<o:p></o:p>

Pantai
Minang Rua: Pesona Alam di Antara Tebing dan Gua Laut<o:p></o:p>

Perjalanan menuju Minang Rua butuh
waktu sekitar 2 jam dari Bandar Lampung dengan menggunakan kendaraan pribadi. Namun
kami memilih jalan melalui tol agar bisa lebih cepat sampai dan tidak terjebak
arus lalu lintas yang biasanya kerap ramai di musim liburan. <o:p></o:p>

Waktu tempuh yang tadinya bisa dua jam
bahkan lebih, bisa kami pangkas, sehingga dalam waktu kurang lebih 1 jam kami
pun sudah tiba di pintu masuk ke Pantai Minang Rua.<o:p></o:p>

Di sinilah tantangan yang harus
dihadapi untuk bisa melihat langsung pesona keindahan Minang Rua, karena jalanan
masuk menuju pantai benar-benar cukup menantang. Jalan terbilang sempit dan di
bagian kiri terhampar jurang sangat dalam, yang membuat kami agak was-was dan
terus berdoa agar dapat melalui jalan yang cukup menegangkan. Selain itu,
jalanan ini juga tidak selalu datar, terkadang kami harus melewati jalan menurun
dan menanjak. <o:p></o:p>

Namun semua ketegangan yang kami
rasakan perlahan hilang ketika mata mulai dapat melihat Pantai dari kejauhan. Ia
memang tampak memesona. Semua lelah dan panik di perjalanan pun terbayar dengan hamparan alam yang luar biasa indah di Minang Rua.<o:p></o:p>

Pantai ini dikelilingi tebing karst
yang menjulang, menciptakan suasana dramatis dan tenang. Tak ada hiruk-pikuk
turis, hanya suara ombak dan angin yang bersahutan. Aku berdiri sejenak,
membiarkan angin laut menyapu wajah, dan merasakan betapa nyamannya berdiri di
tempat ini, Meskipun ada wisatawan lainnya, tapi suasana di sini tetap sangat
menenangkan. <o:p></o:p>

Aku berjalan menyusuri garis
pantai dan menemukan sebuah gua laut yang bisa dimasuki saat air surut. Di
dalamnya, cahaya matahari masuk dari celah batu, menciptakan siluet yang luar
biasa. Aku pun duduk di sana cukup lama, hanya mendengarkan suara air dan memandangi
dinding gua yang basah. Rasanya seperti berada di tempat yang tidak ingin kubagi dengan siapa pun.

Pesona
Alam Pantai Minang Rua Lampung Selatan<o:p></o:p>

Sunset
Spektakuler di Minang Rua<o:p></o:p>

Gua
Lalai<o:p></o:p>

Tiket Masuk Reguler: Rp5.000 per
orang<o:p></o:p>

Pantai Minang Rua adalah anugerah
alam yang indah. Bagi siapapun yang datang berkunjung, diharapkan tetap menjaga
keasrian dan jadilah wisatawan baik, agar keindahan alam yang luar biasa ini
bisa terus dinikmati hingga anak cucu.<o:p></o:p>

Pantai
Kedu Warna: Pesona Gradasi Laut yang Bikin Takjub<o:p></o:p>

Liburan di hari selanjutnya, aku
memutusakan melakukan perjalanan ke Pantai Kedu Warna, yang letaknya tidak
terlalu jauh dari Minang Rua. <o:p></o:p>

Begitu tiba, Aku langsung disambut
oleh gradasi warna laut yang memukau. Dari biru muda ke hijau toska, warna air
berubah-ubah tergantung sudut cahaya dan waktu. Aku sempat duduk di atas batu
besar, hanya untuk memperhatikan perubahan warna itu. Entah kenapa, rasanya
menenangkan, rasanya seperti terapi visual yang tidak bisa dibeli di kota.<o:p></o:p>

Pantai ini lebih ramah untuk
bersantai. Beberapa anak lokal bermain di tepi pantai, tertawa tanpa beban.
Saya sempat berbincang dengan seorang bapak penjaga pantai, yang dengan bangga
menceritakan bagaimana warga sekitar menjaga kebersihan dan keaslian tempat
ini.<o:p></o:p>

Aku juga sempat berenang di air
yang tenang, lalu berbaring di pasir putih sambil memejamkan mata. Tidak ada
gangguan, tidak ada target. Hanya waktu yang berjalan pelan, seperti aliran air
yang menyentuh kaki.<o:p></o:p>

Saingi Bali? Kenapa Tidak!<o:p></o:p>

Bali memang punya segalanya, mulai
dari pantai indah, budaya yang kaya, dan fasilitas lengkap. Tapi Minang Rua dan
Kedu Warna menawarkan sesuatu yang berbeda, yakni keaslian. Tak ada kafe
berjejer atau beach club mewah, tapi justru itulah daya tariknya. Di sini, kamu
bisa merasakan alam tanpa filter, berinteraksi langsung dengan warga lokal, dan
menikmati keindahan yang belum tersentuh komersialisasi.<o:p></o:p>

Harga masuknya pun ramah di
kantong, dan kamu tak perlu berebut spot foto dengan puluhan orang. Ini adalah
liburan yang memberi ruang untuk bernapas, merenung, dan benar-benar menikmati
momen. Aku pun pulang dari sana bukan hanya dengan foto-foto cantik, tapi juga
dengan hati yang lebih ringan dan pikiran yang lebih jernih.<o:p></o:p>

Jadi, kalau kamu sedang mencari
destinasi liburan yang anti-mainstream, penuh petualangan, dan tetap elegan,
bisa mencoba bertualang ke Lampung Selatan. Minang Rua dan Kedu Warna bukan
hanya pantai, tapi pengalaman. Mereka mengajakmu untuk melihat Indonesia dari
sudut yang lebih tenang dan juga lebih indah.<o:p></o:p>

Siap move on dari Bali? Yuk, ke Lampung
Selatan, nikmati sensasi pelukan pasir putih dan bisikan ombak yang tak pernah
bohong.<o:p></o:p>

Happy traveling!<o:p></o:p>

Travelling Liburan Anti-Mainstream di Lampung Selatan: Jelajahi Minang Rua dan Kedu Warna, Pantai Eksotis yang Saingi Bali

Bali itu memang memikat dan memesona. Tapi, siapa bilang di Indonesia hanya punya satu surga wisata pantai? Di ujung selatan Pulau Sumat...

Baca selengkapnya »

7 Aktivitas Seru yang Wajib Dicoba saat Berwisata ke Istana Pagaruyung Batusangkar, Sumatera Barat

Agustus 03, 2025 1

Sedang
atau akan pergi liburan ke Sumatera Barat, jangan lewatkan kesempatan untuk
mengunjungi salah satu ikon budaya Minangkabau yang paling megah, yakni Istana
Pagaruyung. <o:p></o:p>

Istana
Pagaruyung yang merupakan bangunan indah ini terletak di Batusangkar, Tanah
Datar, Padang, Sumatera Barat. Istana ini bukan hanya bangunan indah dengan
arsitektur khas Minang, tapi juga menyimpan segudang cerita sejarah dan
pengalaman seru.<o:p></o:p>

Kali
ini, aku akan membagikan 7 hal menarik yang bisa dilakukan di Istana Pagaruyung,
mulai dari berfoto ala bangsawan Minang hingga mendaki bukit dengan panorama
menakjubkan. Yuk, kita mulai petualangannya!<o:p></o:p>

Berfoto
dengan Pakaian Adat Minangkabau<o:p></o:p>

Begitu
tiba di pelataran istana, kita akan melihat deretan penyewaan pakaian adat
Minang. Ini adalah kesempatan emas untuk tampil bak anak daro (pengantin
perempuan) atau marapulai (pengantin pria) dalam balutan busana tradisional
yang kaya warna dan detail.<o:p></o:p>

Tips:<o:p></o:p>

Pilih
latar pelaminan atau tangga istana untuk hasil foto yang dramatis.<o:p></o:p>

Biaya
sewa pakaian sekitar Rp35.000–Rp50.000, sudah termasuk aksesori lengkap.<o:p></o:p>

Menjelajahi
Interior Istana yang Megah<o:p></o:p>

Istana
Pagaruyung memiliki tiga lantai yang masing-masing menyimpan fungsi dan
filosofi tersendiri. Dari ruang tamu kerajaan hingga kamar pribadi, kita bisa
melihat langsung bagaimana kehidupan bangsawan Minang di masa lalu.<o:p></o:p>

Jangan
lewatkan:<o:p></o:p>

Ukiran
kayu penuh makna di setiap sudut ruangan.<o:p></o:p>

Replika
singgasana raja dan koleksi benda pusaka.<o:p></o:p>

Belajar
Sejarah dan Filosofi Minangkabau<o:p></o:p>

Istana
ini bukan sekadar bangunan cantik, tetapi ia adalah simbol dari sistem adat
Minangkabau yang unik dan kaya nilai. Kita akan belajar tentang prinsip “adat
basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”, sistem matrilineal, dan struktur
pemerintahan tradisional.<o:p></o:p>

Rekomendasi:<o:p></o:p>

Gunakan
jasa pemandu lokal untuk penjelasan yang lebih mendalam dan interaktif.<o:p></o:p>

Banyak
spot edukatif yang cocok untuk anak-anak dan pelajar.<o:p></o:p>

Menunggang
Kuda di Pelataran Istana<o:p></o:p>

Ingin
merasakan sensasi menjadi bangsawan yang menunggang kuda di halaman istana? Kita
bisa mencoba wahana kuda yang tersedia di area timur istana. Aktivitas ini
cocok untuk semua usia dan sangat Instagramable!<o:p></o:p>

Biaya:
Rp5.000–Rp10.000 per putaran <o:p></o:p>

Lokasi:
Area luar istana, dekat taman<o:p></o:p>

Naik
Kereta Kelinci Keliling Kompleks<o:p></o:p>

Buat
yang datang bersama keluarga, naik kereta kelinci bisa jadi pilihan
menyenangkan untuk menjelajahi area sekitar istana. Anak-anak pasti suka, dan
kamu bisa menikmati pemandangan sambil duduk santai.<o:p></o:p>

Tiket:
Rp5.000–Rp10.000 <o:p></o:p>

Rute:
Mengelilingi taman dan menuju Janjang Seribu<o:p></o:p>

Mendaki
Bukit Bungsu lewat Janjang Seribu<o:p></o:p>

Di
belakang istana terdapat Bukit Bungsu, yang kini bisa didaki melalui tangga
batu bernama Janjang Seribu. Meski namanya terdengar menantang, jalurnya cukup
ramah untuk pemula dan menawarkan pemandangan spektakuler dari atas.<o:p></o:p>

Waktu
terbaik: Pagi hari atau menjelang sore <o:p></o:p>

Spot
foto: Puncak bukit dengan latar istana dan pegunungan<o:p></o:p>

Menyaksikan
Pertunjukan Seni Tradisional (Musiman)<o:p></o:p>

Pada
waktu-waktu tertentu, terutama saat libur panjang atau festival budaya, kita
bisa menyaksikan pertunjukan tari Minang, musik tradisional, dan prosesi adat
di pelataran istana. Suasana jadi makin hidup dan autentik!<o:p></o:p>

Cek
jadwal di loket atau media sosial resmi <o:p></o:p>

Jenis
pertunjukan: Tari piring, randai, musik talempong<o:p></o:p>

Kesimpulan<o:p></o:p>

Mengunjungi
Istana Pagaruyung bukan hanya soal melihat bangunan indah, tapi juga menyelami
kekayaan budaya Minangkabau yang penuh filosofi dan kehangatan. Dari pakaian
adat hingga pertunjukan seni, setiap sudut istana menawarkan pengalaman yang
tak terlupakan.<o:p></o:p>

Happy
Travelling!<o:p></o:p>

Travelling 7 Aktivitas Seru yang Wajib Dicoba saat Berwisata ke Istana Pagaruyung Batusangkar, Sumatera Barat

Sedang atau akan pergi liburan ke Sumatera Barat, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi salah satu ikon budaya Minangkabau yang p...

Baca selengkapnya »

Wisata Budaya Minangkabau ke Istana Pagaruyung Batusangkar: Perjalanan Pulang Kampung Penuh Makna

Agustus 03, 2025 0

Tidak
semua perjalanan pulang ke kampung halaman berujung pada kenangan. Terkadang ada
hal lain yang justru membuka mata kita, menggugah jiwa, dan menyadarkan kita tentang
arti warisan leluhur yang nyaris terlupakan. <o:p></o:p>

Ada
rasa yang sulit dijelaskan dengan kata ketika kaki ini menjejak kembali di tanah
kelahiran, Padang, Sumatera Barat beberapa waktu lalu. <o:p></o:p>

Udara
khas pegunungan menuju rumah nenek terasa lebih akrab, aroma masakan rasanya lebih
menggoda, dan senyum orang-orang di kampung terasa tetap hangat menyambut kami
dari perantaua meski telah bertahun-tahun tidak bertemy. <o:p></o:p>

Ya,
itulah yang kurasakan saat ikut pulang kampung ke Padang, Sumatera Barat,
tepatnya ke Desa Piliang Labuah, Batusangkar.<o:p></o:p>

Kali
ini aku memutuskan untuk upgrade pengalaman pulang kampung dengan melakukan
wisata budaya ke Istana Pagaruyung Batusangkar, sebuah tempat yang membuatku
merasa seperti bangsawan Minang satu hari.<o:p></o:p>

Perjalanan
Menuju Istana Pagaruyung di Batusangkar<o:p></o:p>

Pagi
itu, suasana langit di Desa Piliang Labuah tampak begitu cerah meski udara
dingin pegunungan masih menyelimuti halaman rumah nenek. Sambil menyeruput teh hangat
dan kue lodu buatan nenek, kami bersiap-siap untuk berkunjung ke Istana Pagaruyung
di Batusangkar.<o:p></o:p>

Jarak
perjalanan dari rumah nenek ke Pagaruyung tidak jauh, hanya sekitar 15 menit dengan
menggunakan kendaraan pribadi. Namun, untuk menghindari kemacetan dan antrean
pengunjung yang kerap memadati kawasan Istana Pagaruyung, kami memutusakan
berangkat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.<o:p></o:p>

Sepanjang
perjalanan menuju Batusangkar, tempat di mana Istana kebanggaan masyarakat
Minang berada, mata kami dimanjakan dengan pemandangan hamparan alam yang hijau
serta segar. Di beberapa sudut jalan masih tampak sejumlah rumah masyarakat
yang masih mempertahankan bangunan khas Minangkabau, tapi dibalut gaya modern. <o:p></o:p>

Mendekati
kawasan istana, dari kejauhan aku sudah bisa melihat atap gonjong  dari Rumah Gadang yang menjulang tinggi,
seolah ia tengah menyapa para pengunjung dari balik bukit. <o:p></o:p>

Meski
aku adalah lahir di ranah Minang, namun perjalanan ke Istana Pagaruyung ini
adalah pengalaman pertama bagiku, karena selama ini aku jarang bisa ikut keluarga
besar pulang ke Padang. Aku terlalu disibukkan dengan sejumlah aktivitas pekerjaan
dan terkadang jadwal pulang kampung tidak sesuai dengan jadwalku.<o:p></o:p>

Itulah
mengapa aku sangat teharu saat pertama kali menyaksikan bangunan megah yang
selama ini hanya bisa kulihat dari foto atau cerita.<o:p></o:p>

Sesampainya
di gerbang utama, kulihat hamparan halaman luas dan bangunan istana yang
berdiri megah di tengahnyaa. Udara terasa lebih segar, dan suasana begitu
tenang. Setelah membeli tiket masuk, kami pun melangkah pelan ke arah istana, dan
bagiku  pibadi, perjalanan ini bukan
sekadar wisata, tetapi pengalaman berharga yang kaya makna.<o:p></o:p>

Istana
Pagaruyung, Simbol Kemegahan dan Kearifan Budaya Minangkabau<o:p></o:p>

Di
Istana Pagruyung, aku banyak belajar tentang budaya dan adat istiadat tanah
kelahiranku. Ternyata budaya Minangkabau itu bukan hanya soal rumah gadang dan
baju adat, tapi juga tentang filosofi hidup yang sangat dalam dan membumi.<o:p></o:p>

Istana
Pagaruyung yang terletak di Batusangkar ini adalah bukan sekadar bangunan indah
yang megah dengan gonjong menjulang. Tetapi rumah adat Sumatera Barat yang
disebut Rumah Gadang ini adalah bagian dari representasi filosofi hidup orang
Minang, yakni “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.”<o:p></o:p>

Arsitekturnya bangunan Istana Pagaruyung (Ruma
Gadang) ini tampak memukau, yang dilengkapi dengan ukiran penuh makna dan
warna-warna yang mencerminkan semangat serta kebijaksanaan leluhur.<o:p></o:p>

Begitu
kaki melangkah masuk ke dalam istana, rasanya seperti ditarik ke masa lalu. Di
dalam istana, kulihat replika singgasana raja, pakaian adat lengkap dengan
suntiang yang megah, dan berbagai benda pusaka yang menyimpan cerita panjang
tentang kerajaan Minangkabau. Setiap sudutnya berbicara, seolah ingin
mengingatkanku, “Inilah warisan leluhurmu.”<o:p></o:p>

Pengalaman
Tak Terlupakan saat Menjadi Anak Daro Sehari<o:p></o:p>

Salah
satu momen paling berkesan adalah ketika aku mencoba pakaian adat Minang.
Dengan suntiang bertingkat di kepala dan baju kurung berhias benang emas, aku
merasa seperti anak daro dalam pesta pernikahan adat. Rasanya bangga, haru,
dan... sedikit pegal karena beratnya suntiang!<o:p></o:p>

Namun
lebih dari itu, aku merasa terhubung. Pakaian itu bukan sekadar kostum wisata,
tapi simbol identitas. Aku bukan hanya pengunjung, tetapi aku adalah bagian
dari cerita.<o:p></o:p>

Bagi
yang ingin berwisata ke Istana Pagaruyung, bisa datang mulai jam buka kawasan
wisata, yakni setiap hari pukul 08.00–18.00 WIB.<o:p></o:p>

Untuk
tiket masuk ke Istana Pagaruyung adalah sangat terjangkau. Namun di dalam
kawasan ini kita akan dikenakan biaya tambahan jika ingin berkeliling area
istana naik kuda dan tambahan biaya lainnya jika ingin menyewa pakaian adat.<o:p></o:p>

Kesimpulan<o:p></o:p>

Perjalanan
pulang kampung ke Padang, Sumatera Barat ini bukan hanya tentang melepas rindu
dengan sanak saudara di kampung halaman, bukan juga tentang foto-foto cantik
atau cerita untuk media sosial. Tetapi ini adalah tentang menemukan kembali
jati diri. Tentang menyadari bahwa budaya bukan sesuatu yang kuno, tapi warisan
hidup yang bisa kita peluk dan banggakan.<o:p></o:p>

Istana
Pagaruyung mengajarkanku bahwa menjadi bagian dari Minangkabau bukan hanya soal
darah, tapi juga tentang memahami nilai, menghargai sejarah, dan meneruskan
cerita.<o:p></o:p>

Happy
travelling!<o:p></o:p>

Travelling Wisata Budaya Minangkabau ke Istana Pagaruyung Batusangkar: Perjalanan Pulang Kampung Penuh Makna

Tidak semua perjalanan pulang ke kampung halaman berujung pada kenangan. Terkadang ada hal lain yang justru membuka mata kita, menggugah j...

Baca selengkapnya »

Mengajar Lebih Cerdas, Berkarya Lebih Bebas: ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop AI 45+ TOPS untuk Era Pendidikan Digital

Juli 31, 2025 0

“Kalau
laptop bisa bantu saya menyusun soal grammar dalam satu kali klik, buat konten
video anti boring untuk materi listening di kelas Intermediate, hingga menilai
tugas murid lebih efektif dan efisien, … saya akan peluk dia tiap pagi.”<o:p></o:p>

Ini
adalah bukan sebuah kalimat promosi. Tetapi merupakan curahan hati seorang guru
Bahasa Inggris kelas Basics, Elementary, hingga Intermediate yang sedang
berjuang di tengah tumpukan tugas, jadwal yang padat, dan murid yang kadang
lebih paham TikTok dari pada Tenses.<o:p></o:p>

Saya
bukanlah reviewer gadget atau pun influencer teknologi. Saya hanyalah guru
biasa yang hampir setiap hari berusaha membuat materi reading comprehension dan
listening menarik dan terasa relevan, mengajari murid menciptakan karya esai
yang bukan hasil copy-paste, hingga membantu mereka bisa berbicara dalam Bahasa
Inggris tanpa malu atau takut salah grammar.<o:p></o:p>

Namun
di sisi lain, saya juga tahu satu hal, jika sebuah teknologi bisa mengerti akan
kebutuhan guru, maka hal itu tidak hanya canggih. Itu adalah sebuah revolusioner
luar biasa bagi dunia pendidikan di era digital.<o:p></o:p>

Pengalaman
dan Tantangan 10 Tahun Mengajar Bahasa Inggris di Lampung, Secuil Kisah Guru di
Era Digital<o:p></o:p>

Kurang
lebih 10 tahun Saya mengajar Bahasa Inggris di Institusi Bahasa Asing dan sekolah
swasta di Lampung. <o:p></o:p>

Bagi
saya, mengabdi sebagai pendidik selama satu dekade ini sudah membuat saya cukup
terbiasa menghadapi berbagai karakter murid mulai level Basics (SD-SMP) hingga
Intermediate (SMA, mahasiswa, dan umum), kurikulum yang berubah, hingga tentang
dinamika ruang kelas. <o:p></o:p>

Awalnya,
saya merasa cukup nyaman dengan mengajar metode konvensional, di mana hampir
setiap hari memegang buku teks, mengaplikasikan penjelasan materi di papan
tulis, dan interaksi langsung di kelas. <o:p></o:p>

Tapi
dunia pendidikan berubah cepat dan ketika badai pandemi datang, di mana pembelajaran
beralih ke ranah digital, saya merasa seperti dilempar ke kolam dalam tanpa diberi
pelampung. <o:p></o:p>

Saya
harus belajar menggunakan Zoom, Google Classroom, dan berbagai platform digital
lainnya. Jujur, teknologi memang canggih karena bisa memudahkan apapun, tapi ia
juga membuat saya cemas karena saat itu lumayan agak ngos-ngosan mengimbangi sistem
pembelajaran digital. <o:p></o:p>

Masih
teringat di hari pertama mengajar melalui Zoom. Saat itu saya gugup, bukan
karena tidak menguasai materi, tapi karena teknologinya. <o:p></o:p>

Saya
sempat salah share screen yang membuat saya dan murid-murid tertawa dan pernah
juga lupa unmute saat menjelaskan grammar, yang membuat murid saya hanya
melihat bibir bergerak tanpa suara seperti sedang nonton film bisu. <o:p></o:p>

Kendati
demikian, tantangan terbesar bukanlah soal teknis. Saya harus memahami ritme
baru tentang murid yang tidak bisa selalu hadir tepat waktu karena sinyal
buruk, murid yang kadang hanya diam saat ditanya “any questions” karena malu berbicara
di depan kamera, hingga soal murid yang mengirim tugas dini hari karena harus
bergantian ponsel dengan adik-adiknya.<o:p></o:p>

Saya
pun mulai mencari cara agar pembelajaran daring tetap bermakna. Saya mulai
berusaha keras belajar dan mencoba berbagai platform, termasuk aplikasi pembuat
soal interaktif. Akhirnya saya pun merasakan bahwa teknologi bisa jadi sekutu,
bukan musuh selama kita bisa bijak memanfaatkannya.<o:p></o:p>

Namun,
saya sadar teknologi tidak bisa menggantikan sentuhan manusia, ia hanyalah
alat. Yang terpenting adalah tetap menjaga hubungan baik antara guru dan murid.
<o:p></o:p>

Walaupun
saat saya menyapa atau menanyakan apa yang mereka rasakan hanya dijawab singkat
atau berujung curhat panjang, tetapi saya sadar bahwa itu adalah bagian dari
proses belajar yang tak bisa digantikan oleh algoritma.<o:p></o:p>

Menjadi
guru di era digital bukan sekadar menyampaikan materi, tapi juga soal menjaga
koneksi emosional yang kerap terancam hilang di balik layar.<o:p></o:p>

Kini,
saya mengajar dengan laptop di meja, berbagai platform digital yang siap sebagai
asisten, hingga teknologi AI yang kini makin memudahkan berbagai bidang kerja. <o:p></o:p>

Saya
tidak lagi takut pada perubahan, karena bagi saya esensi mengajar tetap sama, yakni
menyentuh kehidupan orang lain, memberi makna, dan menjadi bagian kecil dari
perjalanan mereka.<o:p></o:p>

Saya
bangga bisa beradaptasi, bertahan, tetap semangat, dan tetap mencintai profesi sebagai
guru meski jalannya kini dipenuhi tantangan digital.<o:p></o:p>

Ketika
Teknologi AI Menyentuh Dunia Pendidikan<o:p></o:p>

Di
tengah gelombang revolusi teknologi, hadirnya kecerdasan buatan (AI) telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan digital kita. AI (Artificial
Intelligence) hadir di tengah masyarakat modern untuk membantu,
menyederhanakan, hingga mampu mempercepat berbagai aktivitas, termasuk bagi
para tenaga pendidik. <o:p></o:p>

Itulah
mengapa peran seorang pendidik di era pendidikan digital tidak lagi hanya sebatas
menyampaikan materi. Guru juga menjadi penyusun soal, desainer presentasi, kreator
konten, hingga editor video.<o:p></o:p>

Dengan
hadirnya teknologi AI, otomatis dapat makin memudahkan proses pembelajaran dan menanamkan
sifat mandiri dalam diri pelajar, sehingga guru tidak lagi dibebani dengan peran
dominan. <o:p></o:p>

Untuk
bisa melakukan semua peran itu dengan baik, tentunya dibutuhkan perangkat kerja
yang bukan hanya cepat, tapi juga cerdas. Di sinilah saya pun mulai
membayangkan, bagaimana jika saya punya laptop cerdas seperti ASUS <a href="https://bit.ly/zenbooks14oled" target="_blank">Zenbook S14OLED</a> (UX5406SA)? Sebuah laptop AI yang nggak sok pintar, tetapi benaran bisa bantu.<o:p></o:p>

ASUS
Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop AI dengan Peforma NPU 45+ TOPS<o:p></o:p>

Di
setiap ruang kelas saya, teknologi kini bukan lagi sebagai tamu atau sesuatu
yang asing, tetapi ia sudah menjadi penghuni tetap. Namun AI (Artificial
Intelligence) adalah hal yang baru.<o:p></o:p>

Kini,
ASUS menghadirkan laptop cerdas dengan teknologi AI yang katanya bisa
menjalanlan fitur AI secara real time, yakni Zenbook S14 OLED (UX5406SA).<o:p></o:p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDhd5yeEgHr2Pen5o64uppr7kOBNi96Ih3vi8DHgLuDSHjlE4HFaUPCWcYugvsknkjk2o6EqZ7qqOivWFk1GIm9HeLoJE0cRJ_TlF1VXF0noIEosLhQGXsLpmYfx-Ki-1Diqp9i0aQYX2iYt5rb21c3QSxX2-mN34ATO7_CY4giqj6_4S-sGQiueKi/s4096/ASUS%20Zenbook%20S14%20OLED%20(katerina)%20(6).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ASUS Zenbook S14 OLED" border="0" data-original-height="4096" data-original-width="2304" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDhd5yeEgHr2Pen5o64uppr7kOBNi96Ih3vi8DHgLuDSHjlE4HFaUPCWcYugvsknkjk2o6EqZ7qqOivWFk1GIm9HeLoJE0cRJ_TlF1VXF0noIEosLhQGXsLpmYfx-Ki-1Diqp9i0aQYX2iYt5rb21c3QSxX2-mN34ATO7_CY4giqj6_4S-sGQiueKi/w360-h640/ASUS%20Zenbook%20S14%20OLED%20(katerina)%20(6).jpg" width="360" /></a></div>

Zenbook
S14 OLED (UX5406SA) merupakan salah satu laptop AI dengan performa NPU 45+ TOPS.<o:p></o:p>

TOPS
di sini bukan singkatan “Tugas Orang Paling Sibuk”, tapi ini adalah performa AI
yang diyakini bisa membantu kerja lebih cepat, lebih cerdas, lebih efisien,
lebih kreatif, dan lebih hemat energi. <o:p></o:p>

Sepertinya
memang sangat cocok untuk guru multitasking dari pagi hingga malam dan dari
kelas sampai ke grup WhatsApp wali murid. Terlebih buat guru yang kadang mengajar
di ruang kelas dengan Wi-Fi- lebih lemah dari sinyal hati mantan (just kidding).<o:p></o:p>

Nah,
waktu saya mendengar dan membaca tentang ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA) ini,
saya tidak langsung berpikir “wah, speknya luar biasa canggih.” Tetapi saya
mikir, “ini laptop bisa bantu saya ngajar nggak ya? Atau dia hanya untuk
pekerja digital atau kreator konten?”<o:p></o:p>

Ternyata
jawabannya bisa banget. Tentu senang sekali jika laptop ini bisa jadi partner
kerja mendidik generasi bangsa menuju Indonesia Emas, bukan?<o:p></o:p>

ASUS
Zenbook S14 OLED (UX5406SA) sangat cocok untuk menjalankan aplikasi-aplikasi
modern yang sudah mendukung teknologi AI. ASUS Zenbook S14 (UX5406SA) sudah
diperkuat oleh Intel® Core™ Ultra 7 Processor 258V 32GB 2.2GHz yang
memiliki 8 core dan 8 thread. Prosesor tersebut dilengkapi dengan Intel® Arc™
Graphics serta chip AI berbasis Intel® AI Boost NPU dengan kecepatan hingga 47
TOPS.<o:p></o:p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2J3kAoSlF_EgpFqHqPelewBpFmsCXXiKX9mUOc51BZFQdSqc56pV0GkkkxJ6UJCCWuV4xXqMdTPmrM5nKu5zPHCG5rFvkkdFrpZpoP7JTevLz8Ke7JnTCz0B96f1WDk4FxS2S5j6XuabgfrV9w9DbZs0YNWcLoPrllwBRjrfmymaJeCSMIc8x8IyP/s1600/%20ASUS%20Zenbook%20S%2014%20OLED%20(UX5406SA)%20(1).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ASUS Zenbook S14 OLED NPU 45+ TOPS" border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2J3kAoSlF_EgpFqHqPelewBpFmsCXXiKX9mUOc51BZFQdSqc56pV0GkkkxJ6UJCCWuV4xXqMdTPmrM5nKu5zPHCG5rFvkkdFrpZpoP7JTevLz8Ke7JnTCz0B96f1WDk4FxS2S5j6XuabgfrV9w9DbZs0YNWcLoPrllwBRjrfmymaJeCSMIc8x8IyP/w640-h360/%20ASUS%20Zenbook%20S%2014%20OLED%20(UX5406SA)%20(1).jpg" width="640" /></a></div>

Apa
Saja yang Bisa Dilakukan Laptop AI Ini untuk Guru Seperti Saya?<o:p></o:p>

Saya
percaya, pendidikan itu bukan hanya soal transfer ilmu, tetapi juga tentang inspirasi
dan kolaborasi. Laptop AI seperti ASUS Zenbook S14 OLED ini telah membuka pintu
untuk keduanya.<o:p></o:p>

Meskipun
kini saya belum memilikinya, namun dari berbagai referensi bacaan tentang
laptop ini, saya sudah bisa membayangkan dampaknya. Dengan laptop ini suasana
kelas akan lebih interaktif, tugas bisa lebih cepat dikoreksi, dan guru pun
akhirnya bisa punya waktu lebih untuk sekadar menikmati minum teh favorit tanpa
tergesa-gesa.<o:p></o:p>

Karena
sejatinya teknologi terbaik itu bukanlah yang paling rumit. Tapi yang paling bisa
memahami kita.<o:p></o:p>

Dan
jika laptop AI ini bisa membuat guru lebih produktif, energik, kreatif, dan
tetap waras di tengah hantaman kurikulum yang terus berubah, maka ini bukan
sekadar inovasi, namun ini adalah revolusi pendidikan.<o:p></o:p>

AI
+ Guru Bahasa Inggris adalah kombinasi yang tak terjemahkan.<o:p></o:p>

Bayangkan
hal ini:<o:p></o:p>

Saya
ingin membuat latihan soal grammar untuk siswa kelas Intermediate. AI pun langsung
menyusun soal, memberikan penjelasannya, hingga ia juga menyarankan contoh
kalimat yang “Instagrammable”.<o:p></o:p>

Selanjutnya,
siswa mengirimkan esai. AI membantu saya memeriksa grammar, ejaan, dan gaya
bahasa. Lalu saya hanya perlu fokus pada isi dan kreativitas mereka.<o:p></o:p>

Lainnya,
saya ingin membuat video pembelajaran yang menarik. AI pun bantu edit, menambahkan
subtitle otomatis, bahkan menyarankan musik latar yang “tidak bikin ngantuk”.<o:p></o:p>

Dan
semua itu bisa banget dilakukan tanpa harus membuka 10 tab dan 3 aplikasi
berbeda. Karena Laptop AI seperti Zenbook S14 OLED ini mampu menyatukan
semuanya dalam satu perangkat yang... jujur saja, lebih multitasking daripada saya
saat ujian nasional.<o:p></o:p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBWEi0angnJT0QWfEYmR57PF-Ynx4DtiR3a2Ug_ihwBnzVFxlB7uR3X9oK8iz1SqP0IRZiDKboF6xfEpnIw-tyKdcQLDmK_ScPYoQo4ZMlkYaV6o7WUWhd9o0bem_jGva56fIscdSbS-PdWFityUZ_lLivHQbCCinDHC0CcUPnqaN-aTZVNB73Axnu/s1690/ASUS%20Zenbook%20S14%20OLED%20(katerina)%20(9).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Zenbook S14 OLED Laptop AI" border="0" data-original-height="1690" data-original-width="1268" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBWEi0angnJT0QWfEYmR57PF-Ynx4DtiR3a2Ug_ihwBnzVFxlB7uR3X9oK8iz1SqP0IRZiDKboF6xfEpnIw-tyKdcQLDmK_ScPYoQo4ZMlkYaV6o7WUWhd9o0bem_jGva56fIscdSbS-PdWFityUZ_lLivHQbCCinDHC0CcUPnqaN-aTZVNB73Axnu/w480-h640/ASUS%20Zenbook%20S14%20OLED%20(katerina)%20(9).jpg" width="480" /></a></div>

Ia
sungguh bisa diandalkan sebagai asisten digital yang memahami ritme dan
kebutuhan kelas saya. Karena ia juga bisa membantu saya tetap waras di tengah
tumpukan tugas dan deadline.<o:p></o:p>

Dan
ternyata semua itu bisa dilakukan Laptop AI dengan RAM 32GB LPDDR5X dan SSD 1TB
PCIe 4.0 yang dimiliki ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), yang bikin laptop ini bisa
ngebut seperti murid-murid yang bergegas keluar kelas pas bel pulang sekolah.<o:p></o:p>

Zenbook
S14 OLED: Tipis dan Ringan, Tapi Tidak Ringkih<o:p></o:p>

Zenbook
S14 OLED ini bodinya tipis banget, hanya 1,19 cm dan beratnya 1,2 kg. apakah
tidak ringkih? Jawabannya tidak, karena bodinya sudah pakai material eksklusif
Ceraluminum™ yang dikembangkan selama empat tahun.<o:p></o:p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5JVoPtp5gum8sO-lBdrhizmlOhVmCcKuhjKvRk5RovhnGPMmD1tQgZCL1b6go3Z68jFdg3d2p5IBiAT73AxaaQ22GYd55ifN4uzvdhcidAdacoOSnocQ7sb-aaG7LHWyaDkfDHXG6Or4JE4VSiNWqyvoGF_s33jve_C-NvbquEEDdMrRhBZE_cZ3X/s6000/DSC07855%20(1).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Zenbook S14 OLED yang super tipis tapi tidak ringkih" border="0" data-original-height="854" data-original-width="6000" height="92" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5JVoPtp5gum8sO-lBdrhizmlOhVmCcKuhjKvRk5RovhnGPMmD1tQgZCL1b6go3Z68jFdg3d2p5IBiAT73AxaaQ22GYd55ifN4uzvdhcidAdacoOSnocQ7sb-aaG7LHWyaDkfDHXG6Or4JE4VSiNWqyvoGF_s33jve_C-NvbquEEDdMrRhBZE_cZ3X/w640-h92/DSC07855%20(1).jpg" width="640" /></a></div>

Laptop
ini memang tidak hanya cantik dan elegan, tetapi juga tangguh. Wah, saya guru
yang tasnya kerap penuh dengan buku, kotak pensil, alat sholat, botol minum,
hingga botol makanan kucing, makin kesengsem nih sama Zenbook S14 OLED. <o:p></o:p>

Menariknya
lagi, desain laptop ini juga menggunakan teknologi CNC milling, yang membuat detailnya
presisi banget. Touchpad-nya pun luas, sehingga nyaman menyentuh setiap keyboard-nya.<o:p></o:p>

Selain
itu ada Copilot Key yang bisa langsung memanggil AI Windows untuk membantu
kerjaan kita. Satu tombol dengan membawa banyak solusi. <o:p></o:p>

Menurut
saya, ASUS Zenbook S14 OLED ini bukan unggul sebagai laptop tipis dan canggih. Namun
perangkat teknologi yang punya potensi untuk menjadi alat revolusi pendidikan,
terutama untuk para guru atau tenaga pendidik lainnya yang ingin mengajar
dengan cara lebih kreatif, efisien, efektif, dan manusiawi.<o:p></o:p>

Visual
dan Audio ASUS S14 OLED Bisa Bikin Kelas Lebih Hidup<o:p></o:p>

Layar
sentuh yang digunakan pada laptop ini memakai ASUS Lumina OLED 3K, refresh rate
120Hz, dan color gamut 100 persen DCI-P3. Ini sih sangat cocok untuk keperluan presentasi,
nonton video edukatif, dan movie analisis.<o:p></o:p>

Bagaimana
dengan audionya? Sudah dilengkapi empat speaker Harman Kardon dengan Dolby
Atmos®. <o:p></o:p>

Jadi,
kalau saya sedang memutar reading comprehension atau puisi dengan musik latar, yakin
deh suasana kelas yang biasanya boring untuk materi ini bisa berubah dari “kok
sepi banget” jadi “kok jadi melow gini ya, Miss?”<o:p></o:p>

Baterai
Tahan Lebih Lama <o:p></o:p>

Laptop
ini ditenagai baterai 72WHrs, yang menurut UL Procyon Battery Test, bisa tahan
lebih dari 18 jam untuk melakukan kerja produktif dan 23 jam dalam mode idle. <o:p></o:p>

Jika
seperti itu kondisi baterainya, saya tidak perlu lagi ribet bawa charger
kemana-mana atau pusing cari colokan listrik, karena bisa ngajar kelas pagi sampai
sore dengan tenang, kemudian lanjut buat materi soal di rumah, dan masih tersisa
baterai cukup untuk nonton film favorit sebelum tidur.<o:p></o:p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEM_6hbeMRA3bIC5m10XIfHhZB7_NaUNB5oDKMKBDQH18GGSvd-xf7N3NGG1M6RWs1fq_V_o7HsUZgYr583IZp9hBY663F8y4Vvf9iy4PTWoe_pibkOosyvR_6bE72VdMxW3wwUM3ALeYSu4ZsXe3lyvuFwnfhSNX6VHy7Qtyfk4tJefYZwdG-0XUt/s3755/DSC07846.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Baterai tahan lama ASUS Zenbook S14 OLED" border="0" data-original-height="2503" data-original-width="3755" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEM_6hbeMRA3bIC5m10XIfHhZB7_NaUNB5oDKMKBDQH18GGSvd-xf7N3NGG1M6RWs1fq_V_o7HsUZgYr583IZp9hBY663F8y4Vvf9iy4PTWoe_pibkOosyvR_6bE72VdMxW3wwUM3ALeYSu4ZsXe3lyvuFwnfhSNX6VHy7Qtyfk4tJefYZwdG-0XUt/w640-h426/DSC07846.jpg" width="640" /></a></div>

Pertanyaannya,
Apa Itu NPU, Si Otak AI di dalam Laptop Modern?<o:p></o:p>

NPU
(Neural Processing Unit) merupakan komponen khusus yang ada di dalam laptop
modern, dirancang untuk menjalankan berbagai tugas berbasis kecerdasan buatan
(AI). <o:p></o:p>

Dengan
adanya NPU, kinerja laptop akan lebih bagus dan efisien. Dan inilah yang
dibutuhkan dalam menghadapi tantangan di dunia serba digital saat ini, tak
terkecuali bagi dunia pendidikan.<o:p></o:p>

Jika
CPU adalah otak umum dan GPU otak visual, maka NPU itu adalah otak AI, yang
punya kemapuan spesial untuk hal seperti:<o:p></o:p>

<ol><li>Pengenalan
gambar dan suara </li><li>Terjemahan
bahasa dengan secara real-time</li><li>Efek
video yang cerdas (blur latar, eye contact, framing otomatis)</li><li>Analisis
teks dan data dengan kecepatan yang tinggi</li></ol>

Lantas,
kapan waktu yang tepat harus ganti ke Laptop dengan NPU?<o:p></o:p>

Jika
laptop yang kita punya baterainya sudah tidak tahan lama, apalagi kalau bahkan
harus bawa chager kemana-mana karena laptop tidak akan hidup jika tidak
tersambung ke listrik, alias baterai telah bocor.<o:p></o:p>

Saat
memiliki pekerjaan yang banyak berhubungan dengan konten kreatif.<o:p></o:p>

NPU
sangat memungkinkan mengerjakan semua hal yang berhubungan dengan AI lebih
spesifik. Karena manfaat utamanya adalah membuat pemrosesan AI lebih efisien, baterai
awet, dan kerja jadi lebih cepat.<o:p></o:p>

Lalu,
bisakah proses AI dijalankan tanpa NPU?<o:p></o:p>

Bisa,
namun kinerjanya tidak efisien karena bukan spesialis. Prosessing lebih lambat
karena daya yang dibutuhkan besar.<o:p></o:p>

Bagaimana
jika laptop jadul di-upgrade saja? Tidak bisa, karena NPU itu adalah bagian dai
hardware yang sudah melekat di perangkat. Jadi, intinya memang harus ganti
laptop.<o:p></o:p>

Apa
Itu TOPS dan Kenapa Harus 45+?<o:p></o:p>

TOPS
atau Tera Operations Per Second, adalah kemampuan chip untuk melakukan sejumlah
besar (hingga triliunan) operasi per detik. Semakin tinggi TOPS-nya, maka semakin
cepat dan efisien kinerja laptop dalam menjalankan fitur AI. Dengan kata lain,
semakin tinggi TOPS, kerja otak digital laptop pun makin cepat.<o:p></o:p>

Mengapa
harus 45+ TOPS?<o:p></o:p>

Nilai
45+ TOPS ini adalah standar baru untuk perangkat yang ingin mendukung AI
generatif dan aplikasi berat berbasis machine learning. Karena dengan angka
tersebut, maka perangkat laptop memiliki keunggulan berikut:<o:p></o:p>

Kinerjanya
Jadi Super Cepat<o:p></o:p>

NPU
yang didukung dengan 45+ TOPS mampu memproses data dalam jumlah yang besar
secara real-time, membuat perangkat kita lebih responsif, dan cerdas.<o:p></o:p>

Efisiensi
Energi<o:p></o:p>

Meski
memiliki performa tinggi, namun NPU dengan TOPS yang besar biasanya telah dirancang
hemat daya. Hal ini sangat penting untuk perangkat mobile seperti laptop, karena
dengan penggunaannya yang kerap dipakai lama, laptop butuh daya tahan baterai
yang panjang.<o:p></o:p>

Kemampuan
AI yang Lebih Canggih<o:p></o:p>

Dengan
hadirnya TOPS tinggi, laptop bisa menjalankan model AI yang lebih kompleks,
seperti chatbot generatif, asisten virtual yang lebih natural, sistem
rekomendasi pintar, hingga diting foto/video berbasis AI.<o:p></o:p>

Manfaat
Utama NPU 45+ TOPS<o:p></o:p>

Di
era kecerdasan buatan yang kini semakin mendominasi teknologi modern, performa
perangkat digital tak lagi hanya ditentukan oleh CPU atau GPU. Kini, dengan
adanya tambahan NPU pada laptop modern dengan kemampuan 45+ TOPS, telah menjadi
kunci utama dalam menghadirkan pengalaman AI yang lebih cepat, efisien, serta
revolusioner.<o:p></o:p>

Pernah
nggak bertanya-tanya tentang bagaimana sebuah smartphone kini bisa mengenali
wajah, menerjemahkan bahasa, hingga membuat gambar dari teks? <o:p></o:p>

Jawabannya
ada pada NPU, dan yang didukung oleh 45+ TOPS adalah bukan sekadar perangkat pintar,
tapi jenius.<o:p></o:p>

Berikut
adalah keunggulannya: <o:p></o:p>

<ol><li>NPU
dapat menghemat baterai karena tidak membebani kerja CPU/GPU. Jadi memang
sangat cocok untuk kerja mobile, rapat daring, atau nonton film marathon sambil
koreksi tugas atau hal lainnya.</li><li>Privasi
lebih aman, karena data tidak dikirim ke server. Jadi, curhatan kita ke Copilot
tetap rahasia. Bahkan si Copilot nggak akan bisa ghibahin kita ke cloud.</li><li>Fitur
seperti noise cancellation, live caption, dan image generation bisa dijalankan
langsung tanpa drama delay, karena memang respons-nya cepat dan real time. Pas banget
untuk kreator aktif, guru, dan multitasker sejati.</li><li>Bisa
lakukan kerja multitasking tanpa lemot, di mana NPU ambil alih tugas AI, CPU
fokus ke aplikasi, GPU fokus ke visual. Semuanya melakukan kerja team yang
solid seperti tim sepakbola yang kompak.</li></ol>

Ketika
Laptop Bukan Sekadar Alat, Tapi Rekan Kerja<o:p></o:p>

Menjadi
guru itu bukan hanya tentang ngajar. Tapi juga soal kemampuan mendengarkan,
memahami, hingga tak jarang jadi tempat curhat murid. <o:p></o:p>

Kini
sedang banyak dibahas tentang laptop (Zenbook S14 OLED) yang bisa bantu saya
jadi guru yang lebih baik untuk mengantarkan generasi bangsa siap menghadapi
tantangan global dan menuju Indonesia emas.

Meskipun
teknologi sangat bisa diandalkan menggantikan berbagai tugas berat, tetapi saya
percaya, teknologi tidak akan pernah menggantikan peran guru, namun teknologi itu
bisa memperkuat peran guru. <o:p></o:p>

ASUS,
dengan laptop AI-nya yang istimewa, tidak hanya menawarkan spesifikasi tinggi, akan
tetapi juga pemahaman akan kebutuhan nyata di dunia pendidikan. Dan ini adalah bukan
sekadar laptop, tapi ia adalah partner kerja yang mumpuni.<o:p></o:p>

Laptop
AI bukan hanya untuk content creator atau programmer. Ia juga untuk guru yang
ingin mengajar dengan lebih efektif, lebih kreatif, dan lebih manusiawi.<o:p></o:p>

Laptop
AI bukan sekadar soal kecanggihannya. Ia adalah teknologi yang bisa memahami
ritme hidup kita, mendukung bidang pekerjaan kita, hingga membuat kita merasa
tidak sendirian di tengah tumpukan tugas dan tekanan digital.<o:p></o:p> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaGCl610B0M7RBUukABdGM0z12o7jq2FmlyqOeU5bALp73w1PQ3kMi56ueATaJeh-4fgXZBzBa0mqCDMN0b0uKN1SIxzhr2ypte-SU1_4-BMyXw99AEcWo9kkxA3qJSxJYWW1ahAKbaG3ujEOzLgZYzG4Vt5skk7S4zYes1NIbGCqNkwhyphenhypheneSEZyG6Y/s6000/DSC07848.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="ASUS Zenbook S14 OLED" border="0" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaGCl610B0M7RBUukABdGM0z12o7jq2FmlyqOeU5bALp73w1PQ3kMi56ueATaJeh-4fgXZBzBa0mqCDMN0b0uKN1SIxzhr2ypte-SU1_4-BMyXw99AEcWo9kkxA3qJSxJYWW1ahAKbaG3ujEOzLgZYzG4Vt5skk7S4zYes1NIbGCqNkwhyphenhypheneSEZyG6Y/w640-h426/DSC07848.jpg" width="640" /></a></div>

Intinya,
laptop AI bisa diminta melakukan apa saja, kecuali diminta bantu move on,
karena ia belum tentu bisa memahami patah hati seseorang.<o:p></o:p>

ASUS,
dengan Zenbook S14 OLED-nya, sedang menunjukkan bahwa laptop canggih ini bukan hanya
untuk kerja, tetapi juga untuk berkarya dan berkembang. <o:p></o:p>

Ia
juga bukan hanya diperuntukkan/menyasar mereka yang bekerja di startup atau berprofesi
sebagai content creator, namun juga untuk para guru, pelajar, penulis, hingga
bagi siapa pun yang ingin produktif tanpa harus kehilangan sisi manusiawinya.<o:p></o:p>

Karena
di zaman sekarang ini, produktivitas itu bukan hanya tentang cepat, tetapi
tentang cerdas, sadar, dan tetap waras.<o:p></o:p>

Kesimpulan<o:p></o:p>

Laptop
AI dengan NPU 45+ TOPS seperti Zenbook S14 OLED (UX5406SA) adalah investasi bagi
masa depan. Ia tidak hanya cepat, tapi juga cerdas, hemat energi, serta aman.
Cocok untuk siapa pun yang ingin tetap produktif tanpa ribet, tak terkecuali
bagi para guru di era digital.<o:p></o:p>

Karena
di era digital ini, kita tidak hanya butuh laptop yang bisa kerja. Kita butuh sebuah
mlaptop yang bisa memahami cara kita bekerja.<o:p></o:p>

Dan
saya percaya, ASUS Zenbook S14 OLED dengan NPU 45+ TOPS tidak sedang berlomba
memamerkan spek terbaik di kelasnya, tetapi adalah teknologi yang bisa jadi
jembatan, bukan penghalang.<o:p></o:p>

Jika
suatu hari saya bisa punya laptop ini, saya janji akan mengajaknya lebih banyak
ke ruang kelas, bukan hanya ke kafe. Karena di tempat itu ia bisa membantu saya
mengubah pelajaran menjadi pengalaman. Dan menurut saya, ini adalah fungsi
paling mulia dari sebuah teknologi.<o:p></o:p>Artikel ini diikutsertakan pada Lomba Blog ASUS 45+ TOPS Advanced AI Laptop yang diadakan oleh <a href="https://www.travelerien.com" target="_blank">Travelerien</a>. Referensi:https://www.asus.com/id/laptops/for-home/zenbook/asus-zenbook-s-14-ux5406/techspec/https://www.travelerien.com/2025/07/lomba-blog-asus-45-tops-advanced-ai-laptop.htmlhttps://itb.ac.id/berita/ai-dalam-pendidikan-revolusi-pembelajaran-menuju-masa-depan-yang-lebih-cerdas/61183https://ppg.dikdasmen.go.id/news/peranan-kecerdasan-buatan-artificial-intelligence-dalam-pendidikanAset Photo:ASUS dan Travelerien

Mengajar Lebih Cerdas, Berkarya Lebih Bebas: ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop AI 45+ TOPS untuk Era Pendidikan Digital

blog competition Technology Mengajar Lebih Cerdas, Berkarya Lebih Bebas: ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop AI 45+ TOPS untuk Era Pendidikan Digital

“Kalau laptop bisa bantu saya menyusun soal grammar dalam satu kali klik, buat konten video anti boring untuk materi listening di kelas In...

Baca selengkapnya »