Traveling
adalah salah satu momen menyenangkan yang biasanya banyak orang memilih berkunjung
ke tempat-tempat wisata menarik, seperti pantai, danau, air terjun, hingga
pegunungan.
Mengapa
tempat-tempat bernuansa alam banyak digemari sebagai tempat wisata? Karena alam
dipercaya sebagai tempat yang mampu menawarkan keindahan visual secara alami, memberi
ketenangan, dan udaranya lebih segar. Sehingga
sangat cocok untuk melepas penat dari rutinitas harian.
Sayangnya,
tidak semua orang bisa bersikap bijak saat melakukan wisata atau perjalanan. Masih
banyak ditemui wisatawan yang suka abai dengan lingkungan di tempat wisata. Contoh
sederhana yang sering kulihat adalah membuang sampah tidak pada tempatnya.
Lantas,
apa gunanya kita jalan-jalan menikmati pemandangan indah jika setelahnya kita justru
meninggalkan sampah atau bahkan merusak alam.
Saat
aku dan keluarga sedang liburan akhir pekan di salah satu pantai di Lampung,
tepatnya di daerah Pesawaran, Lampung Selatan, seorang ibu muda dengan
santainya membuang pampers anaknya ke dalam laut. Padahal di tempat itu
tersedia cukup tempat pembuangan sampah.
Pemandangan
ini membuatku sedih sekaligus marah. Jika saja aku berada dekat dengan si ibu
yang saat itu sedang asyik menemani buah
hatinya bermain di dalam air, pasti sudah kutegur agar ia memungut kembali
sampah yang ia buang seenaknya tersebut.
Alam
yang indah ini diciptakan Allah bukan hanya untuk dinikmati oleh manusia. Tetapi
kita juga punya tanggung jawab besar untuk tetap menjaganya dengan baik agar
tidak meninggalkan jejak merusak, yang pada akhirnya dampak buruk kerusakan
alam justru berimbas pada kita semua yang menghuni bumi ini.
Selain
itu, alam diciptakan bukan hanya untuk manusia semata, tetapi juga untuk makhluk
Allah lainnya seperti hewan dan tumbuhan. Jika kita mencemari alam tempat
tinggal hewan, seperti yang dilakukan ibu muda di tepi pantai tadi, maka hal
itu akan merusak tempat hidup hewan laut di dalamnya.
Untuk
itu, kita sebagai manusia, wajib menanamkan sikap bijak saat sedang traveling
atau melakukan perjalanan, di manapun.
Tips
Traveling Bijak dan Ramah Lingkungan agar Alam Tetap Indah
Dari
beberapa pengalaman selama melakukan perjalanan, aku belajar bahwa menjaga alam
agar tetap dapat dinikmati keindahannya hingga generasi mendatang bisa dimulai
dari hal-hal yang sederhana.
Nikmati
Momen Perjalanan dengan Cara Sederhana
Di
beberapa perjalanan, aku sering memilih berjalan kaki ke tempat-tempat yang
jaraknya tidak begitu jauh. Tidak hanya sehat, dengan berjalan kaki aku bisa
lebih menikmati pemandangan di sekitar yang kulewati. Selain itu, jalan kaki bisa membuatku lebih
menghemat biaya transportasi dan tentu saja ini juga menjadi salah satu cara
terbaik dalam mengurangi polusi.
Bawa
Perlengkapan Pribadi Ramah Lingkungan
Sejak
mengenal hidup minim sampah atau zero waste, aku selalu membiasakan diri untuk tidak
malas membawa botol minum isi ulang sendiri, tas kain atau goodie bag untuk
wadah belanjaan saat belanja atau beli oleh-oleh, serta alat makan sederhana khusus
traveling. Dengan car aini, aku tidak lagi bergantung pada plastik sekali
pakai.
Jangan
Ganggu Satwa di Tempat Wisata
Mungkin
bagi kita, memberi makan satwa saat kita berkunjung ke kebun binatang adalah
hal yang wajar. Tapi ternyata, tindakan itu justru tidak disarankan, karena
bisa merusak kebiasaan alami satwa. Selain itu, belum tentu makanan yang kita
beri sesuai dengan kebutuhan nutrisi satwa tersebut.
Abadikan
Momen Traveling tanpa Merusak
Tekadang
saat kita berwisata, tanpa disadari kita melakukan tindakan yang merusak. Misalnya
memetik bunga atau bahkan membawa pulang tanaman yang ada di lokasi wisata. Ada
juga yang mengambilnya untuk dijadikan latar foto karena dianggap menarik.
Aku
pribadi suka memotret di kawasan wisata, karena ada banyak spot menarik yang
bisa membuat foto jadi lebih estetik. Tetapi sebisa mungkin aku tidak
mengganggu apa yang sudah ditata oleh pihak pengelola wisata.
Pilih
Penginapan Eco-Friendly
Usahakan
mencari penginapan yang menerapkan prinsip ramah lingkungan seperti hemat
energi dan air. Saat ini sudah banyak penginapan yang menerapkannya. Jadi tidak
akan sulit menemukannya.
Traveling
bijak dan ramah lingkungan itu bukan berarti membatasi kesenangan kita dalam
perjalanan, melainkan mengajarkan kita agar menjadi manusia yang lebih peduli
pada sekitar dan lingkungan.
Dengan
menerapkan prinsip bijak saat traveling, maka kita bisa memastikan bahwa setiap
keindahan alam yang kita nikmati hari ini tetap ada dan bisa dinikmati untuk
esok dan seterusnya.
Happy
Traveling!
Posting Komentar