Durian,
sebuah buah yang terkenal dengan aroma khas ini merupakan salah satu jenis buah
tropis yang banyak digemari, termasuk oleh keluargaku. Nah, pada liburan panjang
di bulan Juni lalu, aku bersama ibu dan adikku pergi liburan ke kota Bogor, di
mana kota hujan ini punya sebuah destinasi agro wisata kebun durian populer,
yakni Warso Farm.
Tujuan
liburan ke agro wisata Warso Farm di kota Bogor kali ini adalah sebagai pemenuhan
janji pada ibu kami yang sangat menyukai durian dan ingin bisa petik dan makan
durian langsung dari kebunnya. Beliau sangat penasaran ingin mencicipi beberapa
jenis buah durian yang ada di kebun tersebut, terutama durian monthong dan
musang king.
Perjalanan
Seru Menuju Warso Farm
Karena
tujuan utama kami ke Bogor kali ini adalah ingin ke Warso Farm, kami pun
memutuskan langsung menuju kawasan agro wisata tersebut.
Mengingat
saat itu adalah momen libur panjang, yang artinya perjalanan liburan ke Bogor berpotensi
macet, maka kami sengaja berangkat pagi sekitar pukul 7 dari Jakarta.
Setelah
sarapan, kami bertiga bergegas menuju Stasiun Tanah Abang dengan menggunakan
Jaklingko dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dari tempat adikku tinggal di
daerah Kota Bambu Selatan. Setibanya di stasiun Tanah Abang, kami naik KRL
Commuter Line-Stasiun Bogor. Perjalanan dengan kereta ini memakan waktu kurang
lebih 3 jam.
Setibanya
di Stasiun Bogor, kami lanjutkan perjalanan ke Warso Farm dengan naik angkot. Sayangnya
tidak ada angkot yang langsung bisa turun tepat di kawasan Warso Farm. Mengapa tidak
naik angkutan online? Karena saat itu kami cukup sulit mendapatkannya. Mungkin karena
kondisi jalan yang macet dan sedang banyak orderan.
Saat
keluar stasiun, akan ada banyak angkot lalu lalang dan berjejer di sekitarnya. Kamipun
bingung, harus naik angkot yang mana untuk sampai ke kawasan ago wisata kebun
durian.
Alhamdulillah
aku punya teman yang asli warga Bogor. Jadi aku pun menelponnya untuk
menanyakan cara ke Warso Farm naik angkot dari Stasiun Bogor.
Sesuai
petunjuk temanku tersebut, dari Stasiun Bogor kami naik angkot 02 jurusan
Bubulak (warna hijau–kuning) dengan ongkos Rp5.000 per orang. Kami turun di Terminal
Laladon setelah menempuh waktu perjalanan sekita 25 menit.
Dari
Terminal Laladon, kami naik angkot kembali ke arah Cijeruk. Kami naik angkot 03
jurusan Cihideung – Cijeruk. Temanku mengatakan agar aku memberi tahu supir
angkot untuk menurunkan kami di pertigaan Warso Farm. Perjalanan ini memakan
waktu sekitar 30 menit dan ongkos angkot yang harus kami bayar per orang adalah
Rp7.000.
Setibanya
di pertigaan Cihideung, kami lanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan online,
karena tidak ada angkot yang sampai ke kawasan Warso Farm.
Wisata
Kuliner Mencicipi Durian di Kebun Wisata Buah Durian Warso Farm
Ibuku
tampak sangat antusian saat tiba di Warso Farm. Sepertinya beliau sudah tidak
sabar ingin menyantap buah durian di sini.
Suasana
di kebun durian ini sangat asri dan sejuk. Jadi sangat cocok untuk liburan
keluarga atau pun bagi yang ingin melepas penat. Pada bagian depan kebun, ada patung
besar buah durian dan buah naga.
Kami
pun menyempatkan diri mengabadaikan jejak dengan berfoto di ikon Warso Farm tersebut
setelah menunggu antrian berfoto dengan pengunjung lainnya yang juga tampak
sangat antusias ingin foto-foto di dekat patung durian dan buah naga itu.
Oh
iya, meskipun tempat wisata ini sangat populer dengan kebun durian yang luas. Ternyata
di sini juga ada kebun buah naga. Tak heran jika di area depan ada patung buah
durian dan buah naga.
Dari
informasi yang kubaca-baca, Warso Farm dengan luas 23 hektar ini punya 13 jenis
durian yaitu, durian montong, musang king, petruk, cane, lai, matahari, sunan,
simas, bakul, daun lebar, D24 Malaysia, pelangi, dan kanyau.
Nah,
durian monthong ibuku incar adalah yang paling banyak disukai di sini. Setelah puas
berfoto-foto dengan beberapa spot di bagian depan, kami langsung menuju warung
khusus yang menyediakan aneka buah durian.
Lantas
berapa sih budget yang perlu disiapkan jika ingin menyantap buah durian di
Warso Farm ini? Harga durian lokal di sini termasuk lumayan murah per kilonya,
yakni mulai dari Rp90 ribuan dengan berat sekitar 2kg-4kg.namun untuk varietas
unggulan lainnya seperti petruk, musang king, atau monthong, harganya lebih
mahal karena memang kualitasnya lebih unggul.
Meskipun
harga durian unggulan di sini terbilang mahal (bagi kantongku), tapi stok
durian tersebut sering cepat habis lantaran banyak pengunjung yang
menginginkannya.
Kami
memesan durian monthong. Alhamdulillah saat itu stoknya belum ludes. Setelah memilih
dan ditimbang, harga per buah durian tersebut yang harus kami bayar adalah Rp280.000.
Bagaimana
rasanya? Tentu saja sangat lezat dan bikin nagih. Tapi mengingat haganya yang
lumayan menguras dompet, satu buah monthong cukup. Kami masih ingin mencicipi
yang lain dan untuk dibawa pulang. Selain itu, kami juga ingin cicipi es krim
durian, pancake, dan serabi yang ada di sini.
Daya
Tarik Wisata Kebun Durian di Warso Farm Bogor
Destinasi
wisata Warso Farm memiliki daya tarik yang berbeda dari tempat wisata lainnya,
karena di sini para pengunjung akan disuguhkan dengan pemandangan kebun durian yang
luas serta bebas menikmati lezatnya durian yang dipetik langsung dari pohonnya.
Sayangnya
saat kami ke Warso Farm, tidak bisa melihat banyak durian bergelantungan di
pohonnya atau jatuh di bawahnya. Karena bulan musim panen atau waktu terbaik
jika ingin memetik adalah di bulan November – Mei. Meskipun kunjungan ke sini
kurang seru karena tidak bisa merasakan momen melihat banyaknyan durian di pohon,
tetapi kami tetap sangat menikmati liburan ke agro wisata ini dan ingin kembali
lagi pada liburan Desember.
Posting Komentar