"Apa
yang lebih berat dari beban pikiran dan bahkan bisa membuat suasana hati
mendadak terasa sumpek? Bisa jadi itu adalah tumpukan piring kotor yang
menunggu dalam diam di wastafel."
Setiap
aku melewati dapur, pemandangan tumpukan peralatan makan mulai piring, gelas,
sendok, mangkuk, wajan, hingga talenan cukup mengganggu mata dan pikiran. Bau
sisa makanan mulai menguar dan lalat-lalat kecil mulai berduyun mengerubungi
area wastafel.
Fenomena
harian ini pun mengingatkanku bahwa menunda sebuah pekerjaan hanya akan membuat
pekerjaan itu terasa semakin berat. Tak hanya itu, bau sisa makanan itu kalau
dibiarkan, maka bisa jadi masalah serius nantinya. Karena bau sisa makanan,
terutama yang basah bisa dengan mudah membusuk dan mengundang munculnya bakteri
serta jamur. Bisa ditebak, jika ada bakteri dan jamur, maka itu bisa jadi
ancaman bagi kesehatan anggota keluarga.
Itulah
mengapa, aku memantapkan diri dan mengatakan dengan tegas “cukup sudah” aku
tidak ingin menunda-nunda mencuci piring atau membiarkan wastafel penuh sesak
dengan peralatan makan atau dapur yang kotor.
Aku
ingin menjadikan momen mencuci piring bukan lagi sebagai beban, tetapi sebagai
ritual ringan yang tidak hanya membuat dapur bersih, tapi juga memberi manfaat
untuk bumi. Dan inilah perjalanan ritual bersih yang tetap sehat bersama Yuri
Ligent Bio, sebagai salah satu keseriusanku dalam menjaga bumi tetap lestari.
Dampak
Nyata Bau Sisa Makanan di Piring Kotor jika Dibiarkan Terlalu Lama
Jangan
pernah remehkan bau dari sisa makanan yang ada di piring bekas makan kita,
karena tanpa disadari, ia bisa menjadi awal munculnya serangan bakteri dan hama
yang dapat mengancam kesehatan dan kenyamanan rumah.
1.
Sarang Bakteri dan Jamur
Sisa makanan, terutama yang basah seperti nasi atau daging, bisa membusuk dengan sangat cepat.
Nah, lingkungan lembap di area wastafel adalah tempat ideal bagi
bakteri dan jamur berkembang biak. Tentu saja hal ini bisa meningkatkan risiko
penyakit, apalagi jika peralatan makan itu digunakan kembali tanpa dibersihkan
sempurna dengan pembersih yang tepat.
2.
Bau Tak Sedap Menyebar ke Seluruh Rumah
Jika
kebetulan ventilasi dapur kita kurang baik, maka aroma tak sedap dari piring
kotor akan menyebar ke ruangn yang lain. Bau akan sangat mengganggu dan juga
memberi kesan rumah kurang terawat.
3.
Mengundang Datangnya Serangga dan Hama
Bau
sisa makanan sangat mudah menarik kedatangan serangga seperti lalat, semut, hingga
kecoa. Kehadiran hewan ini bukan hanya membuat jijik, tetapi juga berpotensi membawa berbagai
kuman penyakit.
4.
Sisa Makanan Mengering dan Sulit Dibersihkan
Menunda
mencuci piring hanya akan membuat pekerjaan kita jauh lebih berat, karena sisa
makanan di piring yang dibiarkan lama bisa mengeras dan menempel kuat di
permukaan. Alhasil, proses mencuci pun jadi lebih lama dan butuh tenaga ekstra
untuk menggosok.
5.
Mengurangi Kenyamanan dan Produktivitas di Dapur
Wastafel
yang berisi penuh piring kotor akan menciptakan kekacauan visual. Dapur rasanya
jadi sempit, sesak, dan bahkan dapat membuat kita malas memasak atau hanya sekadar
mengambil air minum.
Dampak Limbah Rumah Tangga Terhadap Lingkungan: Fakta yang Perlu Kita Tahu
Setiap
hari, tiap rumah tangga menghasilkan limbah, baik dalam bentuk buangan padat
maupun cair. Jika ini tidak ditangani dengan baik, maka akan berpengaruh buruk
bagi kondisi lingkungan bahkan juga mengganggu kesehatan manusia. Karena di
dalam limbah itu ada banyak kuman dan bakteri, yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit.
Limbah rumah tangga ini termasuk limbah B3, yaitu salah satu limbah berbahaya yang merujuk pada bahan berbahaya serta beracun, karena sifatnya dapat mencemari lingkungan, merusak, hingga membahayakan kesehatan
Salah
satu limbah rumah tangga yang berbentuk cair adalah sisa air cucian piring atau
pakaian yang mengandung detergen dan sabun. Detergen memang memiliki daya cuci lebih
baik daripada sabun biasa karena mengandung surfaktan (bahan pembasah) yang
menurunkan tegangan permukaan air. Sayangnya, hal ini bisa menyebabkan
pencemaran lingkungan, di antaranya membuat air menjadi bau, menga kehidupan
makhluk hidup di sungai, hingga bisa jadi pemicu kanker.
Mengutip
dari artikel openjournal Unpam dan Waterpedia, limbah dari cucian piring kotor
termasuk dalam kategori greywater (limbah domestik non-toilet), yang berasal
dari aktivitas dapur seperti mencuci peralatan makan, piring, wajan, panci, dan
gelas.
Meski
terlihat sepele, namun air bekas cucian piring mengandung campuran bahan
organik (sisa makanan, minyak, lemak) dan ditambah bahan kimia dari sabun atau
deterjen.
Jika
semua itu dibuang langsung ke saluran air mtanpa pengolahan, maka limbah ini
dapat menimbulkan beberapa dampak serius.
Menurut UNEP (United Nations Environment Programme), limbah cair dari rumah tangga yang mengandung fosfat dan surfaktan sintetis dapat menyebabkan eutrofikasi, yakni ledakan alga di perairan yang dapat mengurangi kadar oksigen serta membunuh ikan. Ini bukan isu jauh di luar negeri sana. Tetapi hal ini bisa terjadi dari air cucian kita di rumah.
Dengan memilih sabun cuci piring yang ramah lingkungan seperti Yuri Ligent Bio, maka kita telah ikut berkontribusi mengurangi pencemaran air dan menjaga keberlangsungan ekosistem.
Melihat
dampak limbah rumah tangga yang serius ini, maka perlu tindakan nyata menjaga
lingkungan dari setiap keluarga. Misalnya dengan tidak membuang sampah ke bak
cuci piring terlebih jika ada sisa minyak goreng, memasang alat penyaring sampah
di bak cuci piring, dan yang tak kalah penting adalah menggunakan produk sabun
cuci piring yang ramah lingkungan.
Ritual
Bersih dan Sehat untuk Jaga Bumi Bersama Yuri Ligent Bio
Melihat
dapur bersih tanpa ada tumpukan piring kotor di wastafel adalah salah satu
pemandangan pagi yang patut disyukuri, karena hal itu membuat hatiku senang dan
lebih bersemangat untuk memulai semua aktivitas rutinku.
Itulah
mengapa, aku selalu berusaha menyempatkan diri mencuci semua piring kotor
sesudah makan malam. Lalu, setelah sarapan pagi, piring kotor dan semua
peralatan memasak wajib langsung dicuci.
Mengapa
piring bekas makan malam tidak dicuci sekalian saja setelah selesai memasak
sarapan pagi? Karena bagiku jika bangun pagi dan melihat tumpukam piring kotor
lengkap dengan sisa-sisa makanan bisa mengganggu mood baik.
Nah,
aku termasuk yang sangat peduli dengan lingkungan. Itulah mengapa sejak sekitar
awal 2016 aku pelan-pelan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Salah satu
cara yang kulakukan adalah dengan menggunakan produk-produk ramah lingkungan
seperti Yuri Ligent Bio, yang sudah setia membersamai kebersihan di rumah
beberapa tahun ini.
Pertama
kali mencoba Yuri Ligent Bio, jujur aku langsung suka pada aroma lemonnya yang
segar. Aromanya terasa lembut, tidak menusuk hidung, membuatku betah
berlama-lama berdiri di depan wastafel menikmati momen cuci piring.
Tapi
yang membuatku bertahan adalah bukan hanya dari wanginya. Sabun ini memiliki
kandungan biodegradable surfactant dan antibacterial agent yang efektif dalam membersihkan
lemak tanpa membuat tangan terasa kering. Sebagai seseorang yang sering cuci
piring tanpa sarung tangan, bagiku ini sangat penting.
Lebih
senangnya lagi, lemak membandel di piring bekas gorengan bisa hilang tanpa
perlu menggosok keras.
Dari
informasi produk dan setelah mempelajari tentang kandungannya, sabun cuci
piring ramah lingkungan seperti Yuri Ligent Bio punya peran penting dalam
mengurangi dampak negatif limbah rumah tangga terhadap alam.
Formulanya
yang food grade, bebas paraben, sulphate, dan phthalates membuat sabun cuci piring
dari Yuri Indonesia ini aman bagi kulit sekaligus mudah terurai secara alami, sehingga ia
tidak mencemari air dan membahayakan ekosistem perairan.
Dengan
memilih Yuri Ligent Bio, maka setiap kegiatan mencuci piring di rumah bukan lagi
hanya membersihkan peralatan makan, tetapi juga telah menjadi langkah kecil
menjaga kualitas air, melindungi biota sungai atau laut, serta mengurangi jejak
buruk bagi lingkungan dari rumah kita.
Selain
itu, produk ini juga aman bagi kulitku karena bebas dari bahan iritan. Jadi makin
senang cuci piring pakai Yuri Ligent Bio yang bukan hanya efektif, tapi juga
punya nilai keberlanjutan yang nyata.
Apa
yang Membuat Yuri Ligent Bio Berbeda?
Yuri
Ligent Bio diformulasikan dengan surfaktan alami yang biodegradable serta antibacterial
agent yang aman bagi kulit dan lingkungan. Artinya, bahan aktifnya dapat mudah
terurai secara alami dan tidak mencemari air limbah rumah tangga.
Hal
ini sangat penting, karena menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK), limbah rumah tangga itu ternyata menyumbang lebih dari 30
persen pencemaran air di Indonesia, dan jenis produk pembersih berbasis kimia
sintetis merupakan salah satu penyebab utamanya.
Sebaliknya,
surfaktan alami seperti yang ada di dalam Yuri Ligent Bio memiliki toksisitas yang
rendah dan tidak menimbulkan bioakumulasi. Selain itu, mereka juga tidak
mengganggu mikroorganisme di dalam sistem pengolahan air limbah, sehingga akan lebih
aman bagi lingkungan serta kesehatan manusia.
Manfaat
Nyata di Dapur Kecilku Sejak Pakai Produk Ramah Lingkungan
Di
antara denting sendok, garpu, dan piring yang saling beradu, ada cerita kecil
yang setiap hari lahir di dapur kecilku. Ini bukan sekadar cerita tentang
membersihkan sisa makan malam, tapi tentang cara tepat merawat rumah, keluarga,
dan bumi dalam satu gerakan sederhana.
Sejak
mengenal Yuri Ligent Bio, rutinitas sederhana ini pun telah berubah menjadi
momen yang lebih berarti. Busa lembutnya membersihkan lemak yang membandel
tanpa membuat tanganku kering, sementara formulanya yang food grade dan ramah
lingkungan memberiku keyakinan bahwa, setiap tetes yang mengalir ke saluran air
tidak akan membebani bumi.
Kini,
kegiatan mencuci piring ini bukan lagi sekadar pekerjaan rumah, tapi langkah
kecil nyata yang menjaga kebersihan keluarga sekaligus kelestarian lingkungan.
Berikut
beberapa manfaat yang kurasakan secara langsung tentang Yuri Ligent Bio:
- Efektif mengangkat lemak hingga bau amis, bahkan dari masakan Padang yang penuh santan serta minyak.
- Lembut di tangan, sehingga tidak menyebabkan iritasi meski digunakan tanpa sarung tangan.
- Aroma lemonnya segar yang membuat aktivitas cuci piring jadi terasa lebih menyenangkan.
- Hemat air, karena formula Ligent Bio ini mudah dibilas dan tidak meninggalkan residu sabun.
- Yang paling kusukai adalah klaim antibakterinya yang memang telah diuji mampu membunuh bakteri seperti E. coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans. Ini tentu saja memberi rasa aman, terutama saat mencuci peralatan makan anak.
Kesimpulan
Menggunakan
sabun cuci piring ramah lingkungan mungkin terdengar sepele, tapi dampaknya itu
sungguh nyata.
Banyak
orang belum menyadari, sabun cuci piring konvensional bisa mengandung bahan
kimia yang sulit terurai bahkan berpotensi mencemari air tanah. Nah, air limbah
rumah tangga adalah salah satu sumber pencemaran terbesar jika tidak dikelola
dengan baik.
Dengan
memilih produk ramah lingkungan seperti Ligent Bio dari Yuri, maka kita pun telah
ikut berkontribusi menjaga ekosistem air. Kita juga mendukung produsen lokal
yang punya komitmen terhadap keberlanjutan. Ini bukan lagi soal idealisme
semata, tapi soal tanggung jawab kita sebagai konsumen yang peduli.
Kita
bisa hidup bersih tanpa merusak bumi dan kita bisa menjaga keluarga sekaligus
menjaga lingkungan.
Aku
berharap pengalaman ritual bersih dan sehat dalam upaya menjaga bumi lestari ini
bisa menginspirasi orang lain untuk memulai dari dapur mereka sendiri.
Karena
menjaga bumi tercinta ini tidak harus dimulai dari demonstrasi besar, kadang
cukup dari pilihan bijak yang tidak hanya fokus membuat piring yang bersih kinclong,
tapi juga pada apa yang dipakai untuk membuatnya kinclong.
Tetap
bersih, tetap sehat, lestarikan bumi.
Referensi:
https://dislhk.badungkab.go.id/artikel/17899-pengaruh-limbah-rumah-tangga-bagi-lingkungan
https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JDMS/article/download/47623/23286/113132:
Edukasi Limbah Domestik (Air Cucian Piring) di Lingkungan Muntil, Serang-Banten
https://mtlb.co.id/informasi-dan-berita/macam-macam-jenis-limbah
https://waterpedia.co.id/limbah-domestik-cuci-piring
Serius, cuci piring itu kerjaan rumah paling malesiiinn ... selain persiapan fisik, persiapan mental juga harus ada. Padahal kalau sudah beres mah perasaan jadi lega banget.
BalasHapusTapi bener ... spons dan sabun cuci piring juga berpengaruh supaya kegiatan cuci piring lebih bisa dinikmati. Jujur, ini pertama kali aku tahu merk sabun cuci piring Ligent, jadi tertarik buat coba
Mantap. Cuci piring jadi makin kinclong dan mudah. Btw belum pernah pakai ini. Nanti tak coba....
BalasHapusTernyata hal sederhana kayak cuci piring bisa sekalian jadi cara jaga bumi juga ya. Apalagi kalau pakai produk yang ramah lingkungan, jadi bersihnya dapat, hati juga lebih tenang karena ikut berkontribusi buat lingkungan.
BalasHapusAku relate banget sama konsep menjaga bumi lewat kebiasaan kecil sehari-hari. Apalagi soal pilih sabun ramah lingkungan, aku pun sempat coba beberapa produk eco-friendly dan terasa lebih tenang pakainya
BalasHapuskebiasaan itu dibiasakan, awalnya memang berat tapi sleanjutnya akan lebih mudah.
BalasHapusSaya membiasakan untuk langsung mencuci piring atau gelas begitu selesai dipakai hal ini untuk menghindari cucian yang menumpuk. Berhubung saya belum bisa mengolah sampah organiknya jadi hanya sebatas membuangnya
Pemilihan detergent maupun pembersih lantai dan pencuci piring yang ramah lingkungan setidaknya mengurangi bebas lingkungan dengan bahan kimia yang susah terurai
Saya baru tahu ada produk pencuci piring yang ramah lingkungan, kalau dipikir2 berapa sabun yang kita gunakan belum lagi deterjen yang mengotori air sungai, produk ini jd alternatif mengurangi polusi air.
BalasHapussepakat banget kak. Aku tuh suka berpikir kalo limbah cucian dapur, baik piring maupun dr mesin cuci tuh bahaya bgt buat ekosistem air. Apalagi saluranku masuk ke irigasi persawahan. Dampaknya emg ga main2 ini.
BalasHapusPenasaran dgn cairan cuci piring Ligent Bio dari Yuri ini. Blm pernah nemu di supermarket kotaku. Aku suka dgn kampanye eco friendly-nya sih. Smg bs nemu produk ini di minimarket terdekat deh. Mau coba.
Lihat tumpukan cucian piring di dapur itu memang kadang bikin stress ya, mbak. Kalau aku maksimal seharian aja kutumpuk cuciannya biar nggak capek nyuci nya. Aku belum pernah nih pakai produk yuri buat nyuci piring jadi penasaran pengen nyoba
BalasHapuswah..kemana saja aku ya..sampai baru tahu ttg produk Yuri ini.. Teriya..sdh memperkenaku dg sabun cuvi piring yg satu ini
BalasHapusWah, kebiasaan yang sederhana tapi penuh dampak positif! 🍽️✨ Dapur yang bersih memang bisa memberikan energi baik sejak pagi, membuat suasana hati lebih tenang, dan semangat menjalani hari pun meningkat. Disiplin mencuci piring setelah makan juga menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan dan kenyamanan rumah. Hal kecil seperti ini sering kali terlewat, padahal efeknya besar banget untuk menciptakan lingkungan yang rapi dan menyenangkan.
BalasHapusHoo ternyata Yuri Ligent ini adalah pilihan pembersih piring yang lebih ramah lingkungan ya. Noted. Mana kemasan refilnya ukuran jumbo, lebih hemat dan cocok untuk pemakaian rumah tangga
BalasHapusBerhubung di Bali baru terjadi banjir jadi ingat gimana ribetnya bersih-bersih pasca banjir. Limbah kalau ke sungai semua emang jadi bahaya.
BalasHapusYuri tuh sabun cuci tangan yang kupakai dari kecil Mbak. Dannn, emang paling suka aku sama Yuri ini. Karena selain wangi buahnya yang seger, tapi juga ada kemasan yang refill-nya. Jadi nggak boncos buat beli kemasannya. Hehehe.. 😅
BalasHapusBuat aku kegiatan cuci piring tuh jadi semacam healing hihi.. Seneng aja gitu ngeliat yg tadinya kotor jadi bersih dan rapi... :D Nah, aku baru tau nih Yuri juga ada ya untuk sabun pencuci piringnya. Jadi pingin nyoba produknya juga apalagi kalau ramah lingkungan...
BalasHapusMemang bener sih Mba, membiarkan tumpukan piring kotor semalaman bisa bikin badmood keesokan harinya. Kayanya saya mau juga deh nyobain detergent pencuci piring dari Yuri ini, udah dermatology tested kan ya? Kadang ada sabun pencuci piring yang bikin kulit kering dan iritasi soalnya.
BalasHapusWah produk yang apik nih dari Yuri, karena Eco friendly, sehingga kita yang menggunakannya bakalan lebih tenang, karena produk yang ramah lingkungan dan bermanfaat
BalasHapusAku jadi inget belum cuci piring tadi malam.
BalasHapusRasanya happy kalau dapur besih dan wangi, terlebih mencuci peralatan masak dan piring itu banyak sekali tantangannya.. gak hanya lemak tapi juga minyak yang membandel. Menggunakan Yuri Ligent Bio adalah keputusan terbaik untuk tetap bisa merasakan bersih, higienis sekaligus menjaga lingkungan.
Yuri Ligent Bio pilihan paling tepat niiih buat saya cuci-cuci piring. bahannya ramah lingkungan jadi tenang pas pakenya, tidak menciptakan limbah buat lingkungan
BalasHapusYuri Ligent Bio ini andalan para ibu untuk mencuci piring ya
BalasHapusBahannya ramah lingkungan