19
Yuri Ligent Bio


"Apa yang lebih berat dari beban pikiran dan bahkan bisa membuat suasana hati mendadak terasa sumpek? Bisa jadi itu adalah tumpukan piring kotor yang menunggu dalam diam di wastafel."

Setiap aku melewati dapur, pemandangan tumpukan peralatan makan mulai piring, gelas, sendok, mangkuk, wajan, hingga talenan cukup mengganggu mata dan pikiran. Bau sisa makanan mulai menguar dan lalat-lalat kecil mulai berduyun mengerubungi area wastafel.

Fenomena harian ini pun mengingatkanku bahwa menunda sebuah pekerjaan hanya akan membuat pekerjaan itu terasa semakin berat. Tak hanya itu, bau sisa makanan itu kalau dibiarkan, maka bisa jadi masalah serius nantinya. Karena bau sisa makanan, terutama yang basah bisa dengan mudah membusuk dan mengundang munculnya bakteri serta jamur. Bisa ditebak, jika ada bakteri dan jamur, maka itu bisa jadi ancaman bagi kesehatan anggota keluarga.

Itulah mengapa, aku memantapkan diri dan mengatakan dengan tegas “cukup sudah” aku tidak ingin menunda-nunda mencuci piring atau membiarkan wastafel penuh sesak dengan peralatan makan atau dapur yang kotor.

Aku ingin menjadikan momen mencuci piring bukan lagi sebagai beban, tetapi sebagai ritual ringan yang tidak hanya membuat dapur bersih, tapi juga memberi manfaat untuk bumi. Dan inilah perjalanan ritual bersih yang tetap sehat bersama Yuri Ligent Bio, sebagai salah satu keseriusanku dalam menjaga bumi tetap lestari.


Dampak Nyata Bau Sisa Makanan di Piring Kotor jika Dibiarkan Terlalu Lama

Jangan pernah remehkan bau dari sisa makanan yang ada di piring bekas makan kita, karena tanpa disadari, ia bisa menjadi awal munculnya serangan bakteri dan hama yang dapat mengancam kesehatan dan kenyamanan rumah.

1. Sarang Bakteri dan Jamur

Sisa makanan, terutama yang basah seperti nasi atau daging, bisa membusuk dengan sangat cepat. 


Tumpukan piring kotor bisa jadi sarang bakteri


Nah, lingkungan lembap di area wastafel adalah tempat ideal bagi bakteri dan jamur berkembang biak. Tentu saja hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit, apalagi jika peralatan makan itu digunakan kembali tanpa dibersihkan sempurna dengan pembersih yang tepat.

2. Bau Tak Sedap Menyebar ke Seluruh Rumah

Jika kebetulan ventilasi dapur kita kurang baik, maka aroma tak sedap dari piring kotor akan menyebar ke ruangn yang lain. Bau akan sangat mengganggu dan juga memberi kesan rumah kurang terawat.

3. Mengundang Datangnya Serangga dan Hama

Bau sisa makanan sangat mudah menarik kedatangan serangga seperti lalat, semut, hingga kecoa. Kehadiran hewan ini bukan hanya membuat jijik, tetapi juga berpotensi membawa berbagai kuman penyakit.

4. Sisa Makanan Mengering dan Sulit Dibersihkan

Menunda mencuci piring hanya akan membuat pekerjaan kita jauh lebih berat, karena sisa makanan di piring yang dibiarkan lama bisa mengeras dan menempel kuat di permukaan. Alhasil, proses mencuci pun jadi lebih lama dan butuh tenaga ekstra untuk menggosok.

5. Mengurangi Kenyamanan dan Produktivitas di Dapur

Wastafel yang berisi penuh piring kotor akan menciptakan kekacauan visual. Dapur rasanya jadi sempit, sesak, dan bahkan dapat membuat kita malas memasak atau hanya sekadar mengambil air minum.


Tips Cegah Bau dan Tumpukan Piring Kotor


Dampak Limbah Rumah Tangga Terhadap Lingkungan: Fakta yang Perlu Kita Tahu

Setiap hari, tiap rumah tangga menghasilkan limbah, baik dalam bentuk buangan padat maupun cair. Jika ini tidak ditangani dengan baik, maka akan berpengaruh buruk bagi kondisi lingkungan bahkan juga mengganggu kesehatan manusia. Karena di dalam limbah itu ada banyak kuman dan bakteri, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Limbah rumah tangga ini termasuk limbah B3, yaitu salah satu limbah berbahaya yang merujuk pada bahan berbahaya serta beracun, karena sifatnya dapat mencemari lingkungan, merusak, hingga membahayakan kesehatan

Salah satu limbah rumah tangga yang berbentuk cair adalah sisa air cucian piring atau pakaian yang mengandung detergen dan sabun. Detergen memang memiliki daya cuci lebih baik daripada sabun biasa karena mengandung surfaktan (bahan pembasah) yang menurunkan tegangan permukaan air. Sayangnya, hal ini bisa menyebabkan pencemaran lingkungan, di antaranya membuat air menjadi bau, menga kehidupan makhluk hidup di sungai, hingga bisa jadi pemicu kanker.

Mengutip dari artikel openjournal Unpam dan Waterpedia, limbah dari cucian piring kotor termasuk dalam kategori greywater (limbah domestik non-toilet), yang berasal dari aktivitas dapur seperti mencuci peralatan makan, piring, wajan, panci, dan gelas.

Meski terlihat sepele, namun air bekas cucian piring mengandung campuran bahan organik (sisa makanan, minyak, lemak) dan ditambah bahan kimia dari sabun atau deterjen.

Jika semua itu dibuang langsung ke saluran air mtanpa pengolahan, maka limbah ini dapat menimbulkan beberapa dampak serius.


Alur Dampak Limbah Rumah Tangga bagi Lingkungan


Menurut UNEP (United Nations Environment Programme), limbah cair dari rumah tangga yang mengandung fosfat dan surfaktan sintetis dapat menyebabkan eutrofikasi, yakni ledakan alga di perairan yang dapat mengurangi kadar oksigen serta membunuh ikan. Ini bukan isu jauh di luar negeri sana. Tetapi hal ini bisa terjadi dari air cucian kita di rumah.

Dengan memilih sabun cuci piring yang ramah lingkungan seperti Yuri Ligent Bio, maka kita telah ikut berkontribusi mengurangi pencemaran air dan menjaga keberlangsungan ekosistem.

Melihat dampak limbah rumah tangga yang serius ini, maka perlu tindakan nyata menjaga lingkungan dari setiap keluarga. Misalnya dengan tidak membuang sampah ke bak cuci piring terlebih jika ada sisa minyak goreng, memasang alat penyaring sampah di bak cuci piring, dan yang tak kalah penting adalah menggunakan produk sabun cuci piring yang ramah lingkungan.


Ritual Bersih dan Sehat untuk Jaga Bumi Bersama Yuri Ligent Bio

Melihat dapur bersih tanpa ada tumpukan piring kotor di wastafel adalah salah satu pemandangan pagi yang patut disyukuri, karena hal itu membuat hatiku senang dan lebih bersemangat untuk memulai semua aktivitas rutinku.

Itulah mengapa, aku selalu berusaha menyempatkan diri mencuci semua piring kotor sesudah makan malam. Lalu, setelah sarapan pagi, piring kotor dan semua peralatan memasak wajib langsung dicuci.

Mengapa piring bekas makan malam tidak dicuci sekalian saja setelah selesai memasak sarapan pagi? Karena bagiku jika bangun pagi dan melihat tumpukam piring kotor lengkap dengan sisa-sisa makanan bisa mengganggu mood baik.

Nah, aku termasuk yang sangat peduli dengan lingkungan. Itulah mengapa sejak sekitar awal 2016 aku pelan-pelan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan. Salah satu cara yang kulakukan adalah dengan menggunakan produk-produk ramah lingkungan seperti Yuri Ligent Bio, yang sudah setia membersamai kebersihan di rumah beberapa tahun ini.


Yuri Ligent Bio


Pertama kali mencoba Yuri Ligent Bio, jujur aku langsung suka pada aroma lemonnya yang segar. Aromanya terasa lembut, tidak menusuk hidung, membuatku betah berlama-lama berdiri di depan wastafel menikmati momen cuci piring.

Tapi yang membuatku bertahan adalah bukan hanya dari wanginya. Sabun ini memiliki kandungan biodegradable surfactant dan antibacterial agent yang efektif dalam membersihkan lemak tanpa membuat tangan terasa kering. Sebagai seseorang yang sering cuci piring tanpa sarung tangan, bagiku ini sangat penting.

Lebih senangnya lagi, lemak membandel di piring bekas gorengan bisa hilang tanpa perlu menggosok keras.

Dari informasi produk dan setelah mempelajari tentang kandungannya, sabun cuci piring ramah lingkungan seperti Yuri Ligent Bio punya peran penting dalam mengurangi dampak negatif limbah rumah tangga terhadap alam.

Formulanya yang food grade, bebas paraben, sulphate, dan phthalates membuat sabun cuci piring dari Yuri Indonesia ini aman bagi kulit sekaligus mudah terurai secara alami, sehingga ia tidak mencemari air dan membahayakan ekosistem perairan.

Dengan memilih Yuri Ligent Bio, maka setiap kegiatan mencuci piring di rumah bukan lagi hanya membersihkan peralatan makan, tetapi juga telah menjadi langkah kecil menjaga kualitas air, melindungi biota sungai atau laut, serta mengurangi jejak buruk bagi lingkungan dari rumah kita.

Selain itu, produk ini juga aman bagi kulitku karena bebas dari bahan iritan. Jadi makin senang cuci piring pakai Yuri Ligent Bio yang bukan hanya efektif, tapi juga punya nilai keberlanjutan yang nyata.


Apa yang Membuat Yuri Ligent Bio Berbeda?

Yuri Ligent Bio diformulasikan dengan surfaktan alami yang biodegradable serta antibacterial agent yang aman bagi kulit dan lingkungan. Artinya, bahan aktifnya dapat mudah terurai secara alami dan tidak mencemari air limbah rumah tangga.


Yuri Ligent Bio


Hal ini sangat penting, karena menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), limbah rumah tangga itu ternyata menyumbang lebih dari 30 persen pencemaran air di Indonesia, dan jenis produk pembersih berbasis kimia sintetis merupakan salah satu penyebab utamanya.

Sebaliknya, surfaktan alami seperti yang ada di dalam Yuri Ligent Bio memiliki toksisitas yang rendah dan tidak menimbulkan bioakumulasi. Selain itu, mereka juga tidak mengganggu mikroorganisme di dalam sistem pengolahan air limbah, sehingga akan lebih aman bagi lingkungan serta kesehatan manusia.


Manfaat Nyata di Dapur Kecilku Sejak Pakai Produk Ramah Lingkungan

Di antara denting sendok, garpu, dan piring yang saling beradu, ada cerita kecil yang setiap hari lahir di dapur kecilku. Ini bukan sekadar cerita tentang membersihkan sisa makan malam, tapi tentang cara tepat merawat rumah, keluarga, dan bumi dalam satu gerakan sederhana. 

Sejak mengenal Yuri Ligent Bio, rutinitas sederhana ini pun telah berubah menjadi momen yang lebih berarti. Busa lembutnya membersihkan lemak yang membandel tanpa membuat tanganku kering, sementara formulanya yang food grade dan ramah lingkungan memberiku keyakinan bahwa, setiap tetes yang mengalir ke saluran air tidak akan membebani bumi.

Kini, kegiatan mencuci piring ini bukan lagi sekadar pekerjaan rumah, tapi langkah kecil nyata yang menjaga kebersihan keluarga sekaligus kelestarian lingkungan.

Berikut beberapa manfaat yang kurasakan secara langsung tentang Yuri Ligent Bio:

  • Efektif mengangkat lemak hingga bau amis, bahkan dari masakan Padang yang penuh santan serta minyak.
  • Lembut di tangan, sehingga tidak menyebabkan iritasi meski digunakan tanpa sarung tangan.
  • Aroma lemonnya segar yang membuat aktivitas cuci piring jadi terasa lebih menyenangkan.
  • Hemat air, karena formula Ligent Bio ini mudah dibilas dan tidak meninggalkan residu sabun.
  • Yang paling kusukai adalah klaim antibakterinya yang memang telah diuji mampu membunuh bakteri seperti E. coli, Staphylococcus aureus, dan Candida albicans. Ini tentu saja memberi rasa aman, terutama saat mencuci peralatan makan anak.


Kesimpulan

Menggunakan sabun cuci piring ramah lingkungan mungkin terdengar sepele, tapi dampaknya itu sungguh nyata.

Banyak orang belum menyadari, sabun cuci piring konvensional bisa mengandung bahan kimia yang sulit terurai bahkan berpotensi mencemari air tanah. Nah, air limbah rumah tangga adalah salah satu sumber pencemaran terbesar jika tidak dikelola dengan baik.

Dengan memilih produk ramah lingkungan seperti Ligent Bio dari Yuri, maka kita pun telah ikut berkontribusi menjaga ekosistem air. Kita juga mendukung produsen lokal yang punya komitmen terhadap keberlanjutan. Ini bukan lagi soal idealisme semata, tapi soal tanggung jawab kita sebagai konsumen yang peduli.

Kita bisa hidup bersih tanpa merusak bumi dan kita bisa menjaga keluarga sekaligus menjaga lingkungan.

Aku berharap pengalaman ritual bersih dan sehat dalam upaya menjaga bumi lestari ini bisa menginspirasi orang lain untuk memulai dari dapur mereka sendiri.

Karena menjaga bumi tercinta ini tidak harus dimulai dari demonstrasi besar, kadang cukup dari pilihan bijak yang tidak hanya fokus membuat piring yang bersih kinclong, tapi juga pada apa yang dipakai untuk membuatnya kinclong.

Tetap bersih, tetap sehat, lestarikan bumi.


Referensi:

https://dislhk.badungkab.go.id/artikel/17899-pengaruh-limbah-rumah-tangga-bagi-lingkungan

https://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JDMS/article/download/47623/23286/113132: Edukasi Limbah Domestik (Air Cucian Piring) di Lingkungan Muntil, Serang-Banten

https://mtlb.co.id/informasi-dan-berita/macam-macam-jenis-limbah

https://waterpedia.co.id/limbah-domestik-cuci-piring


Posting Komentar

  1. Serius, cuci piring itu kerjaan rumah paling malesiiinn ... selain persiapan fisik, persiapan mental juga harus ada. Padahal kalau sudah beres mah perasaan jadi lega banget.

    Tapi bener ... spons dan sabun cuci piring juga berpengaruh supaya kegiatan cuci piring lebih bisa dinikmati. Jujur, ini pertama kali aku tahu merk sabun cuci piring Ligent, jadi tertarik buat coba

    BalasHapus
  2. Mantap. Cuci piring jadi makin kinclong dan mudah. Btw belum pernah pakai ini. Nanti tak coba....

    BalasHapus
  3. Ternyata hal sederhana kayak cuci piring bisa sekalian jadi cara jaga bumi juga ya. Apalagi kalau pakai produk yang ramah lingkungan, jadi bersihnya dapat, hati juga lebih tenang karena ikut berkontribusi buat lingkungan.

    BalasHapus
  4. Aku relate banget sama konsep menjaga bumi lewat kebiasaan kecil sehari-hari. Apalagi soal pilih sabun ramah lingkungan, aku pun sempat coba beberapa produk eco-friendly dan terasa lebih tenang pakainya

    BalasHapus
  5. kebiasaan itu dibiasakan, awalnya memang berat tapi sleanjutnya akan lebih mudah.
    Saya membiasakan untuk langsung mencuci piring atau gelas begitu selesai dipakai hal ini untuk menghindari cucian yang menumpuk. Berhubung saya belum bisa mengolah sampah organiknya jadi hanya sebatas membuangnya
    Pemilihan detergent maupun pembersih lantai dan pencuci piring yang ramah lingkungan setidaknya mengurangi bebas lingkungan dengan bahan kimia yang susah terurai

    BalasHapus
  6. Saya baru tahu ada produk pencuci piring yang ramah lingkungan, kalau dipikir2 berapa sabun yang kita gunakan belum lagi deterjen yang mengotori air sungai, produk ini jd alternatif mengurangi polusi air.

    BalasHapus
  7. sepakat banget kak. Aku tuh suka berpikir kalo limbah cucian dapur, baik piring maupun dr mesin cuci tuh bahaya bgt buat ekosistem air. Apalagi saluranku masuk ke irigasi persawahan. Dampaknya emg ga main2 ini.

    Penasaran dgn cairan cuci piring Ligent Bio dari Yuri ini. Blm pernah nemu di supermarket kotaku. Aku suka dgn kampanye eco friendly-nya sih. Smg bs nemu produk ini di minimarket terdekat deh. Mau coba.

    BalasHapus
  8. Lihat tumpukan cucian piring di dapur itu memang kadang bikin stress ya, mbak. Kalau aku maksimal seharian aja kutumpuk cuciannya biar nggak capek nyuci nya. Aku belum pernah nih pakai produk yuri buat nyuci piring jadi penasaran pengen nyoba

    BalasHapus
  9. wah..kemana saja aku ya..sampai baru tahu ttg produk Yuri ini.. Teriya..sdh memperkenaku dg sabun cuvi piring yg satu ini

    BalasHapus
  10. Wah, kebiasaan yang sederhana tapi penuh dampak positif! 🍽️✨ Dapur yang bersih memang bisa memberikan energi baik sejak pagi, membuat suasana hati lebih tenang, dan semangat menjalani hari pun meningkat. Disiplin mencuci piring setelah makan juga menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan dan kenyamanan rumah. Hal kecil seperti ini sering kali terlewat, padahal efeknya besar banget untuk menciptakan lingkungan yang rapi dan menyenangkan.

    BalasHapus
  11. Hoo ternyata Yuri Ligent ini adalah pilihan pembersih piring yang lebih ramah lingkungan ya. Noted. Mana kemasan refilnya ukuran jumbo, lebih hemat dan cocok untuk pemakaian rumah tangga

    BalasHapus
  12. Berhubung di Bali baru terjadi banjir jadi ingat gimana ribetnya bersih-bersih pasca banjir. Limbah kalau ke sungai semua emang jadi bahaya.

    BalasHapus
  13. Yuri tuh sabun cuci tangan yang kupakai dari kecil Mbak. Dannn, emang paling suka aku sama Yuri ini. Karena selain wangi buahnya yang seger, tapi juga ada kemasan yang refill-nya. Jadi nggak boncos buat beli kemasannya. Hehehe.. 😅

    BalasHapus
  14. Buat aku kegiatan cuci piring tuh jadi semacam healing hihi.. Seneng aja gitu ngeliat yg tadinya kotor jadi bersih dan rapi... :D Nah, aku baru tau nih Yuri juga ada ya untuk sabun pencuci piringnya. Jadi pingin nyoba produknya juga apalagi kalau ramah lingkungan...

    BalasHapus
  15. Memang bener sih Mba, membiarkan tumpukan piring kotor semalaman bisa bikin badmood keesokan harinya. Kayanya saya mau juga deh nyobain detergent pencuci piring dari Yuri ini, udah dermatology tested kan ya? Kadang ada sabun pencuci piring yang bikin kulit kering dan iritasi soalnya.

    BalasHapus
  16. Wah produk yang apik nih dari Yuri, karena Eco friendly, sehingga kita yang menggunakannya bakalan lebih tenang, karena produk yang ramah lingkungan dan bermanfaat

    BalasHapus
  17. Aku jadi inget belum cuci piring tadi malam.
    Rasanya happy kalau dapur besih dan wangi, terlebih mencuci peralatan masak dan piring itu banyak sekali tantangannya.. gak hanya lemak tapi juga minyak yang membandel. Menggunakan Yuri Ligent Bio adalah keputusan terbaik untuk tetap bisa merasakan bersih, higienis sekaligus menjaga lingkungan.

    BalasHapus
  18. Yuri Ligent Bio pilihan paling tepat niiih buat saya cuci-cuci piring. bahannya ramah lingkungan jadi tenang pas pakenya, tidak menciptakan limbah buat lingkungan

    BalasHapus
  19. Yuri Ligent Bio ini andalan para ibu untuk mencuci piring ya
    Bahannya ramah lingkungan

    BalasHapus

 
Top