Masih terekam jelas dalam ingatanku
akan hadirmu di hadapanku malam itu. Tepat disaat ku hampir bersentuhan dengan pintu rumahku.
karena melihatmu, yang memelas mengharap belas kasihku.
Saat itu juga kutarik tanganku menjauhi gagang pintu itu.
Namun perlahan kakiku mengajak untuk sedikit menjauhimu.
Ternyata kau datang dengan luka serius di tubuhmu.
Itukah mengapa kau tak mampu bersuara padaku? Kau hanya terus menatapku lekat, seolah-olah mengisyaratkan padaku untuk tidak menolak kehadiranmu.
Beruntungnya engkau saat itu.
Karena hatiku berbisik agar aku menerimamu dan mengizinkanmu mengisi hari-hariku.
maka ku beranikan diri mendekatimu. Dan ku tahu saat itu rasa syukur kau panjatkan atas penerimaanku.
Hari demi hari kita lalui bersama dengan suka cita. Kurawat dirimu dengan sepenuh hati walaupun dunia menertawakanku. Kata mereka aku bodoh mau menerimamu. Namun hatiku berkata, teruskan. Maka kurawat kau dengan baik. Bahkan kubawa kau ke dokter spesialis agar lukamu dapat ditangani dengan lebih baik. Walau harus ku rogoh sedikit rupiah di tabunganku. Aku ikhlas, aku pun tak berharap kau membalasnya.
Karena bagiku kebaikan yang tulus tak kan pernah bertemu dengan kesia-siaan. Biarlah Allah yang memberi hadiahnya.
Ku akui hadirmu telah banyak mencerahkan hariku. Rasa lelahpun tereliminasi dengan hanya melihatmu.
Aku sungguh telah terhipnotis akan santunya sikapmu.
Bahkan dengan luka itupun, masih tampak jelas gagahnya dirimu. Aku pun semakin jatuh hati padamu.
Kau tahu, betapa bahagianya aku saat melihatmu telah pulih. Rasa sayangpun semakin tercurah padamu. Ku lihat Banyak yang mengagumimu. Jelas sekali karena mereka berani menggodamu di depanku.
Namun, tanpa pamit padaku kau pergi meninggalkanku begitu saja. Entah kau sengaja pergi ataukah memang hilang, duhai MUEEZA kucing kesayanganku.
Kini hanya tinggal sejuta kenangan tentangmu yang masih tersimpan abadi dalam benakku. Aku merindukanmu.
#OneDayOnePost
#Batch3
#Mueeza
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar