karena Si Rupiah
Karena Si Rupiah
“Rezeki itu bukan hanya kelimpahan materi, namun seorang teman yang baik yang hadir dalam hidup kita juga termasuk rezeki yang patut di syukuri”. Namun sayangnya banyak kasus persahabatan harus bercerai berai hanya karena materi. Ada kalanya seorang teman sedang dalam kesulitan, lalu iapun meminta bantuan temanya untuk membebaskannya dari lingkaran kesulitan yang menjeratnya. Sebagai teman yang baik, tentu saja kita tidak akan keberatan untuk menuntaskan dan menyingkirkan kesulitan teman kita. Kita akan pasang badan bak seorang pahlawan yang membebaskan tawanan.
Dan hari itu, kau temanku yang sudah kurang lebih 10 tahun tak menampakan diri karena terpisah oleh jarak sejak hari kelulusan sarjana itu tiba-tiba mucul di pemberitahuan salah satu media sosialku. Kau kirim pesan melalui inbox ku. Saat itu betapa hatiku seperti di hinggapi kupu-kupu nan cantik. Ternyata kau masih peduli dan mengingat sahabatmu ini. Aku sedikit penasaran mengapa kau baru menghubungiku setelah sekian lama? Padahal selama ini kau tak pernah menyapaku di media sosial.
Ada sedikit kecewa saat membaca pesanmu. “Ka, aku lagi kesulitan. Tolong banget Cuma kamu solusi aku. Aku butuh uang Rpxxxx.” Karena tidak sampai hati saat mendengar curhatanmu, maka aku langsung meluncur ke ATM. Tiba-tiba saat mau transfer kau kirim pesan memintaku untuk mentransfer dengan jumlah yang lebih. Sungguh bodohnya aku saat itu, tanpa pikir panjang akupun menyetujuinya. Padahal akupun sebenarnya tidak punya lebih. Tapi saat itu kau lebih membutuhkan. Selang tiga hari kaupun datang ke rumahku dengan alasan ingin silahturahmi. Tentu saja aku sangat riang tak tertahan. Namun, lagi-lagi kau minta si rupiah dariku karena tidak punya ongkos pulang.
Satu jam kemudian kau kirim pesan agar aku mentransfer sejumlah uang lagi karena kau di datangi orang bank yang marah-marah. Dalam hati ku berbisik, “malang sekali nasibmu sahabatku”. Aku pun akhirnya kembali mentransfer si rupiah. Sayangnya ketulusan dan kepercayaanku telah kau renggut begitu saja. Kau yang berjanji akan mengembalikan rupiahku dalam waktu satu bulan, selalu saja menghindar dan bahkan menghilang dari peredaran. Hingga kini lebih dari setahun kau tak pernah mengembalikan si rupiah sedikitpun padaku. Kau telah menghianati persahabatan itu. Semoga saja ada hidayah yang turun untukmu. Ingat teman, aku tulus membantu. Bukanya aku punya lebih. Tapi saat iu kaulah yang lebih membutuhkan si rupiah.
Semoga dia baca ini mbak
BalasHapusAamiin. Iya mb el abwa.
HapusDi post di Fb ikaa,, mudah mudahan dy baca dan sadar yaa.. semangat
BalasHapusUdah di post di FB teh. Oiy smngat ya nulisnya. Ttp brkrya. Setiap tulisan ad jodohnya ko.
Hapus