0
Source: umy.ic.id
Komunikasi Produktif, Hindari Pernyataan Negatif - Komunikasi merupakan salah satu media penting dalam menjalin hubungan, baik dalam lingkungan keuarga, pertemanan,maupun bisnis. Oleh karena itu hendaknya setiap individu mampu memahmi kaidah berkomunikasi yang baik agar semua pesan, gagasan, dan masukan bisa diterima dengan jelas oleh lawan bicara. Sehingga hasil dari proses komunikasi itu bisa sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan kata lain,komunikasi yang baik, maka akan menghasilkan hasil yang baik juga.

Komunikasi yang baik identik dengan komunikasi yang produktif. Artinya pengiriman dan penerimaan pesan diantara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi dapat menghasilkan manfaat baik bagi kedua belah pihak, serta sesuai dengan apa yang diharapkan. Karena baik pembicara maupun pendengar dapat memahami apa yang sedang dikomunikasikan.

Terkadang tanpa disadari, dalam berkomunikasi kita kerap melakukan kesalahan. Bukan karena tidak pandai berkomunikasi. Hanya masih kurangnya pemahaman tentang menerapkan seni komunikasi produktif, yang berkaitan dengan pemilihan kata yang tepat, bahasa tubuh, waktu, dan tempat berlangsungnya komunikasi. Misalnya saat sedang menghadapi masalah atau tantangan. Kebanyakan kita cenderung menggunakan pernyataan-pernyataan berunsur negatif seperti kata: tidak, jangan, dan bukan. Sebagai contohnya: “Kita tidak bisa liburan tanpa punya banyak uang.” Kata “TIDAK” dalam kalimat tersebut akan berefek pada perasaan putus asa, tidak bersemangat, dan kurang keyakinan. Namun lain halnya jika kita ubah pernyataan tersebut dengan penyataan positif, “Kita bisa liburan dengan uang yang kita miliki.”

Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pernyataan yang mengandung makna negatif akan menghasilkan pemahaman yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dari sebuah komunikasi. Inilah yang dimaksud dengan komunikasi tidak produktif. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mulai menerapkan komunikasi produktif dalam setiap interaksi dengan siapapun.

Berkaitan dengan komunikasi produktif, aku jadi teringat dengan obrolan dua tahun lalu saat aku menyarankan adikku untuk melanjutkan study-nya ke jenjang S2 melalui program beasiswa.  Namun saat itu adikku lebih memilih menerima tawaran pekerjaan di ibukota. Bukan tidak tertarik untuk kuliah S2, tetapi ia merasa sedikit sulit merebut tiket beasiswa itu karena terkendala tes IELTS (International English Language Testing System) yang belum bisa ditaklukkannya.

“IELTS itu memang lebih susah dibanding TOEFL. Makanya banyak yang gagal karena nilai IELTS-nya masih kurang.” Komentarku saat itu
“Iya, Uni. Makanya nanti ajalah lanjut kuliahnya. Kebetulan dapat kerjaan yang menjanjikan.” Jawabnya

Kini kusadari bahwa ternyata dari obrolan itu, secara tidak langsung aku telah menanamkan rasa pesimis dan pemahan negatif terhadap suatu masalah. Sehingga adikku enggan berusaha kembali. Tetapi sejak ia memutuskan resign dua bulan lalu, aku pun kembali membujuknya untuk berjuang lagi mendapatkan beasiswa S2 impiannya. Dan kali ini aku terapkan cara berkomunikasi yang produktif dengannya.

Uni         : Za, kenapa nggak coba ikutan beasiswa lagi?
Adik       : Hmmm…pengen sih. Tapi tes IELTS-nya Iza nggak bisa.
Uni         : InsyaAllah bisa, Za. Nanti uni bantu belajar IELTS. Kalau kita bisa kuasai triknya, IELTS nggak  akan susah kok. Dan kalau mau Iza coba ke Pare aja dulu satu atau dua bulan buat belajar di sana.
Adik       : (Tampak berpikir) – Oke deh, nanti coba Iza Tanya temen yang pernah ke Pare.

Dari komunikasi kali ini, aku mengambil pelajaran bahwa kata-kata positif akan berdampak lebih baik pada hasil komunikasi yang sesuai keinginan kita. Meskipun kita tengah mendiskusikan sebuah kekurangan,tetapi bukan berarti memandang kekurangan itu sebagai sesuatu yang tidak bisa ditaklukkan. Hari ini aku jadi semakin bersemangat untuk terus mengaplikasikan komunikasi produktif. Karena ternyata hal ini juga berpengaruh pada suasana hati. 



#Hari3
#GameLevel1
#Tantangan10H
#KomunikasiProduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional


Posting Komentar

 
Top