0


Banyak orang masih beranggapan bahwa usia anak-anak belum memiliki kepekaan terhadap hal-hal di sekitarnya, atau pun yang terjadi padanya. Padahal sudah banyak informasi yang menyatakan bahwa prilaku, karakter, dan pola pikir anak-anak kerap dipengaruhi hal-hal yang mereka lihat, dengar, amati, dan alami sejak usia kecilnya. Lihatlah di sekitar kita, coba pelajari karakter seorang anak dan temukan apa yang melatar belakangi karakternya. Begitu banyak contoh prilaku anak yang disebabkan pola prilaku orang dewasa terhadapnya. 

Saya pribadi sebagai pendidik kerap mendapati murid, terutama yang usia children, berprilaku tertutup, seperti takut, atau bahkan ada juga yang kasar. Hal ini sangat mengusik hati untuk mencari tahu apa penyebab anak-anak ini berprilaku demikian. Setelah melalui pendekatan dan berusaha menyelam ke dunianya, sebagian besar jawaban mereka mengarah pada sikap orang-orang di sekitarnya (terutama keluarga), yang kerap memandang kelakuan mereka sebagai hal buruk, hingga menyalahkan jika terjadi suatu kekhilafan dengan memberikan kritik negatif tentunya. 

Usia anak-anak adalah usia dimana mereka berpotensi melakukan kelalaian atau kesalahan. Tetapi bukan berarti mereka tidak bisa benar dan baik, serta berhak mendapat sanjungan. Justru kita sebagai orang dewasa harus terus membersamai dan membimbing mereka dengan keikhlasan, dan kesungguhan, agar perbuatan-perbuatan positif yang layak mendapat apresiasi itu muncul dengan sendirinya. Ingatlah bahwa setiap anak itu telah dilengkapi dengan potensi-potensi baik dari Sang Pencipta. 

Jika ditemukam anak melakukan kesalahan atau kelalaian, bukan serta merta kita mengomentarinya dengan pernyataan yang justru mematikan semangat dan potensinya. Misalnya: "Kamu ini, masa memasang tali sepatu saja nggak bisa?" Apakah dengan ungkapan ini sang anak lantas akan bisa? Tidak. Yang ada anak akan merasa inferior

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membantu perkembangan baik anak. Salah satunya dengan rutin memberikan perhatian (pujian) positif. Tunjukkan saja pada hal-hal sederhana yang dilakukan. Percayalah, meskipun hal ini sepele, tetapi semakin sering kita mengkritisi positif dan memuji perbuatan baiknya, maka akan sangat baik bagi perkembangan karakter anak. 

"Wah, Sheena pintar, sudah bisa bantuin Aunty beres-beres. Terima kasih ya sayang."

Itulah sepenggal pujian pada keponakanku hari ini. Meskipun sebenarnya apa yang dilakukannya tidak signifikan, tetapi setidaknya aku mampu memberi apresiasi atas perbuatannya. Dan kulihat senyum tulus di wajah polosnya itu menandakan bahwa ia senang dan merasa dihargai. 


#hari13
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Posting Komentar

 
Top