3
Blogger Punya Peran Penting Menangkal Hoaks Pilkada


Indonesia akan menggelar Pilkada Serentak pada 9 Desember 2020 mendatang. Namun pro dan kontra masih terus mewarnai agenda pesta demokrasi. Bukan karena tak suka calon yang maju. Bukan pula karena isu politik yang kerap jadi bumbu. Tapi karena bangsa ini masih diselimuti pandemi Covid-19. Banyak pihak yang khawatir Pilkada ini akan makin menyuburkan pertumbuhan virus. 

Menyelenggarakan Pilkada di tengah teror pandemi memang penuh tantangan. Untuk itu sangat dibutuhkan komitmen kita semua, agar pesta rakyat ini dapat terselenggara dengan aman, nyaman, dan tetap menjunjung tinggi azas demokrasi. Terutama aman dari segi kesehatan dan keselamatan. 

Selain itu, penting juga untuk terus menggalakkan sosialisasi dan edukasi, tentang pentingnya pemilihan para pemimpin daerah. Terlebih di tengah kebingungan dan kepanikan masyarakat saat ini. Banyak yang memutuskan tidak ikut berpartisipasi (golput) dalam Pilkada. Alasannya tentu demi keselamatan. Hal ini tentu akan berdampak pada lunturnya demokrasi. Situasi politik pun akan semakin buruk. Dan bisa jadi pada akhirnya negara ini rentan terjebak dalam kekacauan dan aksi radikal lainnya. 


Pilkada 2020

Biasanya golput terjadi karena rakyat mengalami krisis kepercayaan pada pemerintah. Namun kali ini jumlah golput berpotensi lebih tinggi. Karena ada penambahan jumlah dari mereka yang dihantui ketakutan akan Covid-19. 

Sehubungan dengan ini semua, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung terus berupaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pilkada. Salah satu strateginya adalah dengan sosialisasi dan kolaborasi dengan blogger dan para relawan demokrasi basis warganet yang lainnya. 

Sabtu, 17 Oktober 2020 aku dan rekan-rekan blogger menghadiri acara Sosialisasi Urgensi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung tahun 2020, yang diselenggarakan KPU Kota Bandar Lampung. Acara yang berlangsung di Warung Nongkrong ini mengangkat tema “Peran Blogger Menyukseskan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandar Lampung Tahun 2020. 


Blogger Lampung

Blogger maupun pegiat media sosial punya peran sangat penting dalam peredaran informasi. Terlebih di era digital saat ini. Blogger adalah garda terdepan dalam menghalau berbagai informasi yang bermuatan hoaks. Dengan kekuatan tulisannya, blogger mampu membangun opini masyarakat. Sehingga apa yang diharapkan dalam Pilkada 2020 dapat terwujud, yaitu meningkatkan partisipasi pemilih di tengah pandemi.

Acara yang dimoderatori bang Adian Saputra, Pimred Jejamo.com ini menghadirkan 2 narasumber, yaitu Ketua KPU Bandar Lampung, Dedy Triyadi dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Hendry Sihaloho. 

Dalam pemaparannya Hendry menyampaikan bahwa, “Seorang blogger harus punya etika dalam menyebarkan informasi. Untuk itu sangat perlu memverifikasi kebenaran suatu berita. Jadi jangan mudah latah untuk menekan tombol share”. 


Sosialisasi pilkada 2020

Ya, sebagai blogger kita harus terus menjadi pelopor informasi valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Sehingga masyarakat teredukasi dengan baik dari sumber yang dibaca. Untuk itu hendaknya kita jangan mudah meneruskan kemana-mana setiap berita yang diterima. Tahan dan analisa apakah informasi tersebut benar. Karena jika mengandung hoaks, maka akan mengakibatkan dampak sangat buruk nantinya. 

Selain itu jangan lupakan kode etik dalam menulis atau pun membuat reportase. Karena blogger sama juga seperti halnya jurnalis, yang harus mengikuti kode etik dalam menyampaikan informasinya. Hal ini sebagaimana juga yang disampaikan oleh bang Hendry saat pemaparannya pada acara sosialisasi ini. 

Blogger memang punya kebebasan tanpa ikatan. Tapi jangan mau menjadi perpanjangan tangan informasi hoaks. Tulisan yang baik adalah bukan tulisan yang ramai dapat komentar saja. Tapi tuisan yang mampu membawa dampak positif bagi pembaca; yang mampu memberi perubahan besar bagi kehidupan. Jadi mari kita sebar dan menulis konten positif tentang Pilkada 2020. Tangkal serbuan hoaks dengan memberikan informasi valid ke masyarakat. 


Tangkal hoaks

Sementara itu, ketua KPU Bandar Lampung juga sangat berharap, sosialisasi dan keterlibatan blogger mampu meningkatkan partisipasi seluruh masyarakat dalam Pilkada mendatang. Meskipun pelaksanaannya di tengah Covid-19.

Dedy Triyadi Mengatakan, “Setiap pemilih akan disiapkan sanitasi, masker medis, dan hand sanitizer. Selain itu penyelenggara juga akan di rapid test sebelum melakukan pemungutan suara. Tak hanya itu, mereka juga dilengkapi dengan APD. Selain itu akan disediakan juga bilik khusus bagi pemilih dengan suhu tubuh diatas 35 derajat celcius.”

Semua hal tersebut adalah untuk pencegahan timbulnya cluster baru dalam Pilkada 2020. Karenanya sarana dan prasaran yang mendukung keselamatan telah disiapkan semaksimal mungkin.  

Dalam acara sosialisasi juga disampaikan bahwa KPU telah membuat aplikasi Gerbang Demokrasi (GEMO), yang bisa diunduh gratis di play store. Dari aplikasi ini maka kita akan mudah mengakses semua informasi terkait Pilkada, mulai dari lokasi GPS TPS di seluruh Kecamatan Bandar Lampung hingga data real count. 

Mungkin ada yang masih ragu atau bertanya-tanya, “Mengapa pemerintah bersikeras mengadakan Pilkada di tengah badai corona? Hal ini pun sempat ditanyakan oleh salah satu rekan blogger, bang Yandigsa saat sesi tanya jawab.

“Mengapa Pilkada tetap berlangsung, tapi sekolah dan tempat ibadah tetap ditutup?”

Isu inilah yang juga membuat banyak masyarakat memilih golput. Bahkan ada yang beranggapan bahwa ini hanya untuk kepentingan parpol. Ada juga yang berpikir bahwa pemerintah tidak peduli dengan keselamatan rakyat. 



Periode jabatan para pemimpin daerah akan berakhir tahun 2021. Ini artinya menunda Pilkada akan berdampak pada kekosongan jabatan, dimana hanya akan ada PLT untuk mengisi kursi pimpinan. Nah, sayangnya PLT ini tidak punya wewenang dalam menetapkan keputusan. Alhasil akan berdampak pula nantinya dalam aspek kehidupan masyarakat. 

Dengan adanya Pilkada bulan Desember, maka pemimpin terpilih nantinya diharapkan bisa menerapkan strategi yang tepat dalam menangani pandemi. Sehingga kita pun punya harapan untuk segera terbebas dari ujian virus ini secepatnya. 

Bagaimana? Apakah masih mau menyia-nyiakan hak pilih? Atau masih takut datang ke TPS karena bayang-bayang corona? Jangan ragu dan jangan takut lagi. Karena pemerintah kita pun berupaya agar semua aman dan selamat. Lha, kami saat acara sosialisasi saja diharuskan tetap menerapkan protokol kesehatan. Apalagi acara besar seperti Pilkada. Tentu upaya perlindungan akan lebih intens dan ketat lagi demi kesehatan dan keselamat kita semua. 

Acara ini pun selesai menjelang maghrib. Dan aku makin bertekad untuk terus menyebarkan informasi valid. Akan terus menulis dengan memerhatikan kode etik jurnalisme. Karena semua yang kutulis kelak akan diminta pertanggungjawabannya.

Acara ditutup dengan pembacaan puisi ala bang Adian, yang intinya bahwa demokrasi itu asik.



So, jangan golput. Karena golput itu tidak keren. Ayo ke TPS tanggal 9 Desember 2020. Mari kita tunjukan pada dunia bahwa kita masyarakat yang peduli demokrasi negaranya. Perubahan besar diawali dari ujung jari kecil kita di Pilkada 2020.


P.S: Foto dan Video by Tapis Blogger

Posting Komentar

 
Top