11
Seperti tulisan sebelumnya, kali ini saya juga ingin menceritakan tentang pengalaman berharga yang beberapa hari lalu saya dapatkan dari salah satu murid di kelas children. Edward Michael, murid kelas 2 SD keturunan Tionghoa dengan wajah sangat Chinese dan kelakuan yang unik (selalu mendatangi meja saya dan bercerita tentang apapun dengan suara dan gayanya yang sangat menggemaskan) itu memang sering menjadi objek guyonan teman-teman sekelasnya. Materi hari itu adalah Conversation (percakapan) dengan topik mengenai Nationality (kebangsaan).

Materi Conversation inilah yang menjadi cikal bakal pelajaran berharga saya hari itu. Saat sesi practice the topic di mulai, tiba-tiba kelas agak gaduh karena beberapa murid laki-laki mulai menyerang Edward secara verbal yang mempermasalahkan status kewarganegaraanya.

"Edward, what is your nationality? Tanya Jonathan mewakili teman-temanya.
"I am Indonesian," jawab Edward dengan tegas dan lantang dengan gaya anak-anak seusianya.

Namun, anak-anak yang lain malah mentertawakanya dan malah terus memojokanya dengan serangan verbal lainya. Ada yang mengatakan Edward bukan orang Indonesia, cuma numpang, bahkan ada yang mengatakan "pulang sana ke Cina".

Saya benar-benar di buat cukup lelah menenangkan kebisingan murid-murid hari itu. Saya heran mengapa mereka sampai segitunya terhadap Edward? Padahal di kelas itu ada Azizah yang keturunan India. Tapi mengapa mereka terfokus untuk mengomentari Edward? Mungkinkah murid-murid ini ikut mengamati berita tentang negeri ini yang katanya ingin di kuasai "PRIBUMI KW"?

Tetapi apapun itu, perhatian saya justru terpusat pada sosok Edward. Saya akui hari itu saya benar-benar terpukau dengan pernyataan tegasnya yang terus mempertahankan argumenya akan kebangsaanya.

Kadang kita yang asli pribumi sering kurang lantang saat di tanya tentang kebangsaan. Kita sering kurang respect dengan negara sendiri. Mengapa? Jiwa nasionalisme yang mulai memudar dan bahkan lebih suka membanggakan negara lain, membandingkan dan parahnya, perbandingan itu sering merujuk ke hal-hal yang menyepelekan negara sendiri.

I'm proud of you, Edward Michael. Keep that in your heart, your love for this country.

#OneDayOnePost
#Batch3

Posting Komentar

  1. emm two thumb for edward and his teacher

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Iya mb wid. Edward emng slalu buat saya kagum. Trlebih dg kejadian ini

      Hapus
  3. Rasa nasionalisme sudah ditunjukkan oleh Edward yang masih anak-anak. salut. Tulisannya bagus, Mbak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb nova. Mkasih mba. Tadinya mau masukin foto nya edward tp gagal trs pas sya upload di blog. Gmn ya cranya?

      Hapus
  4. Suka banget sama tulisan2 Uni. Kereen

    BalasHapus

 
Top