0

Judul Buku : Masuk Islam Karena                                     Alquran
Penulis        : Abu Muhammad Al Isfari
Penerbit      : Al Qudwah Publishing
Tebal Buku : 210 Halaman

Sebuah buku adalah sumber inspirasi, sumber ilmu, bahkan bisa merubah hidup seseorang. Bisa dikatakan bahwa buku adalah salah satu media wisata hati yang bisa diandalkan. Untuk postingan kali ini, saya ingin berbagi mengenai sebuah buku yang baru selesai saya baca, yaitu sebuah buku non fiksi bergenre religi berjudul "Masuk Islam Karena Alquran" yang ditulis oleh Abu Muhammad Al Isfari.

Buku setebal 210 halaman ini berisi kisah nyata pengalaman menakjubkan dari berbagai negara. Buku ini menceritakan kisah beberapa non Muslim (dari berbagai suku, ras, dan profesi), yang terpesona dengan Alquran dan akhirnya mengucapkan syahadat. Kisah-kisah dalam buku ini mampu mengguncang pembaca. Saya pribadi turut tenggelam saat membacanya. Ada 33 kisah dalam buku ini. Dari beberapa kisah yang di suguhkan, kisah Islamnya Umar bin Khatab dan Jaddullah Al Qur'ani lah yang telah memukau saya. MasyaAllah begitu indah kisah hidayah Allah untuk mereka.

Kisah pertama adalah kisah Islamnya khalifah Umar bin Khatab RA, seorang Quraisy yang tegas, disiplin, berani, dan berwawasan luas. Ia juga sangat taat pada keyakinannya. Karenanya, ia sangat menentang ajaran Nabi Muhammad SAW. Ia sangat membenci Rasulullah dan pengikutnya, hingga ia berniat membunuh Rasulullah SAW. Namun niat itu tak tertunaikan saat diperjalanan mencari Rasulullah ia bertemu dengan Nuaim bin Abdullah yang menyuruhnya menyelesaikan masalah keluarga, dimana adiknya Fatima dan suaminya telah memeluk Islam.

Saat Umar bin Khatab tiba di rumah, saat itu Fatima dan suaminya sedang membaca Alquran. Umar memaksa Fatimah memberikan Alquran itu namun Fatimah menolaknya. Umar pun marah dan memukulnya hingga berdarah dan jatuh. Kejadian ini membuat Umar sedih dan terharu. Ia pun menyuruh Fatimah membacakan Alquran itu. Saat itu hati Umar bin Khatab tersentuh mendengar lantunan indah kalam Allah SWT itu. Ia pun berniat menemui Rasulullah SAW. Kali ini bukan untuk membunuh Rasulullah SAW tapi untuk menerima Islam sebagai agamanya.

Kisah Jaddullah adalah kisah kedua yang di jabarkan dalam buku ini. Jad adalah seorang bocah yahudi berusia 7 tahun yang tinggal di Prancis. Ia suka belanja di toko yang berada di lantai dasar apartemennya. Toko milik pak Ibrahim (67 tahun), yang berkebangsaan Turki. Setiap belanja Jad selalu mengambil permen cokelat tanpa sepengetahuan  pak Ibrahim. Namun suatu hari Jad lupa dan pak Ibrahim memanggilnya. "Sepertinya kamu melupakan sesuatu nak", kata pak Ibrahim sambil memberikan permen cokelat itu. Jad kaget dan ketakutan. Tapi pak Ibrahim justru mengizinkannya mengambil permen itu gratis setiap hari dengan syarat Jad harus selalu jujur.

Jad menjadi dekat dengan pak Ibrahim hingga Jad dewasa. Jad sering datang menemui pak Ibrahim. Terlebih jika ada masalah, pak Ibrahimlah orang pertama yang ditemuinya. Setiap minta solusi, pak ibrahim tidak pernah langsung menjawab. Tapi ia meminta Jad memilih acak halaman sebuah buku dan kemudian pak Ibrahim membacakannya. Jad selalu merasa tentram dan seakan-akan ia telah menemukan solusinya. Hal ini terus berlangsung selama 17 tahun hingga suatu hari anak pak Ibrahim datang menemui Jad dan mengabarkan bahwa pak Ibrahim telah meninggal. Pak Ibrahim berwasiat untuk memberikan sebuah buku yang sering ia bacakan untuk Jad.

Jad sangat sedih dan terpukul dengan meninggalnya pak Ibrahim. Suatu hari Jad mengalami masalah. Ia teringat pak Ibrahim dan membuka buku itu. Namun buku itu ditulis dalam bahasa Arab. Jad meminta seorang teman muslim Tunisianya untuk membacakan dan menerangkan makna halaman yang sudah di pilih acak olehnya. Jad seolah telah menemukan solusi masalahnya setelah mendengar penjelasan temannya. Ia pun penasaran dan menanyakan buku apakah yang dibacakan itu. "Alquran", jawab temannya. Jad sangat kaget dan ia pun menyatakan keinginan menjadi muslim.

Sejak menjadi seorang Muslim, Jad sangat serius dan tekun mempelajari Islam dan Alquran. Walaupun keluarganya sangat menentangnya. Semasa hidupnya Jad banyak melakukan dakwah Islam dan telah berhasil mengislamkan 6 juta orang di Afrika. Jad meninggal di usia 47 tahun (2003). Ibunya yang seorang profesor yang selama 30 tahun berusaha menarik Jad menjadi Yahudi itupun akhirnya membaca syahadat 2 tahun setelah meninggalnya Jad (2005).

Begitu dahsyatnya pengaruh Alquran, mahakarya Allah SWT, yang mampu membuat banyak non Muslim terhenyak kaget saat mendengar dan membacanya. Karena Alquran adalah sumber solusi, penyejuk, dan berisi semua hal yang sudah terbukti. Alquran adalah kitab yang paling maju dan berisi kebenaran yang tak terbantahkan. Karena Alquran adalah perkataan Allah SWT. Alquran adalah juru bicara agama Islam yang tak pernah berbohong. Sungguh Islam adalah benar-benar rahmatan lil 'alamin. MasyaAllah tabaaraka wata' aalaa.

"Seandainya hati kalian bersih, tentu tidak akan pernah kenyang membaca kalam Rabb kalian (Alquran)" (Ustman bin Affan)

#OneDayOnePost
#RecommendedBook

Bandar Lampung, 23 November 2016

Posting Komentar

 
Top