2


Makanya beli handphone yang bagus biar puas selfie kalau travelling. Celetuk seorang teman ketika aku mengeluhkan smartphone di tangan yang mulai menunjukkan tanda-tanda akan turn off otomatis. Saat itu aku benar-benar speechless. Bagaimana tidak? Walaupun ia mengatakannya dengan nada bergurau, tetapi apa yang dikatakannya ada benarnya. Seharusnya momen berwisata adalah saat bersuka cita tanpa gangguan. Bisa selfie sana selfie sini di setiap lokasi wisata. Namun smartphone yang kumiliki tidak mampu memberikan dukungan terbaiknya. Alhasil, aku kerap menyibukkan teman dengan meminta mengambilkan fotoku menggunakan kamera smartphone-nya.

Aku memang hobi travelling. Selain itu bagiku travelling adalah sebuah momentum tepat untuk memanjakan diri, dan berlari sejenak dari segala macam rutinitas harian yang melelahkan. Sayangnya momen indah saat travelling sering diwarnai drama “Collapse-nya smartphone”, yang terkadang membuat diri uring-uringan sendiri. Karena tidak bisa maksimal mengabadikan setiap detik perjalanan. Terutama di lokasi-lokasi wisata yang mengagumkan pandangan mata. Mau di-charge tidak mungkin. Aku kan mau memuaskan diri menjelajah alam ciptaan Tuhan. Pernah aku bawa powerbank untuk mengisi daya baterai, tetapi ternyata hal itu justru merepotkan.

Selain itu hal yang sering membuatku panik adalah saat ada peringatan memori smartphone penuh. Alhasil aku tidak bisa menambahkan foto atau pun video baru ketika ingin mengabadikan momen perjalanan. Lagi-lagi mengandalkan kebaikan teman untuk merekam setiap jejak petualanganku. “Duh, masa travel blogger nebeng foto-foto.” Celetuk temanku lagi sambil bercanda. Tapi ucapan itu seakan membuatku kena pukulan tepat di dada. Timbullah rasa tidak enak dan malu juga. Dan pastinya kurang puas jika tidak menggunakan smartphone sendiri.

Masalah memori penuh ini juga merupakan pengganggu, yang membuatku harus rela menghapus beberapa aplikasi agar bisa membuka menu galeri. Karena selamanya aku tidak akan bisa membuka menu galeri, untuk melihat atau upload foto dan video, jika masih ada peringatan memori penuh di layar smartphone. Hal ini benar-benar menyedihkan buatku. Apalagi saat aku sedang menghadiri acara blogger dan harus unggah dokumentasi di media sosial.

Masalah dengan smartphone-ku tidak hanya tentang baterai yang cepat habis atau memori yang tidak memadai. Yang akhir-akhir ini sering kualami adalah smartphone lemot. Bahkan butuh waktu bermenit-menit untuk membuka aplikasi tertentu. Tak jarang smartphone malah “ngambek” alias nge-hang karena proses membuka aplikasi yang diterjemahkannya terlalu lama. Pernah aku terlambat masuk kerja hanya karena smartphone loading terlalu lama saat membuka aplikasi ojek online.

Masalah kualitas foto juga merupakan hal yang membuatku kerap tidak berdaya di saat harus mengambil foto dan video di ruang kurang pencahayaan. Seperti saat aku sedang berwisata di Trans Studio Bandung. Aku tidak bisa menghasilkan foto dan video yang menarik hanya karena kamera smartphone yang beresolusi kecil. Bahkan dibeberapa lokasi kameraku sama sekali tidak mampu menangkap setitik bayangan pun. Yang tampil justru layar berwarna gelap. “Hmmm…bagaimana mau isi tulisan di blog tentang petualangan di Trans Studio Bandung jika aku tidak punya dokumentasi sempurna.” Batinku saat itu. Sekali lagi, lirik teman, dan untungnya dia paham bahwa aku butuh bantuannya.


Travelling tanpa mengoleksi foto-foto selama perjalanan itu rasanya seperti melakukan perjalanan yang kurang sempurna. Terlebih jika kita baru pertama kali berkunjung ke suatu tempat. Pastinya banyak momen yang ingin diabadikan. Mengulang mungkin bisa saja. Tetapi tak mungkin dilakukan dalam waktu dekat, entah terkendala dana atau pun waktu.

Well, aku tidak mau lagi mati gaya dalam setiap momen travelling, hanya karena smartphone tidak mampu bekerja maksimal saat menemani perjalananku. Dan aku juga ingin punya smartphone dengan desain menarik serta tampilan menawan, agar lebih percaya diri saat menggunakannya dalam travelling-ku.

So, aku butuh smartphone baru yang baterainya tahan lama; memiliki kapasitas memori besar; performanya cepat; menghasilkan foto dengan gambar yang menarik, tajam, dan jernih dalam berbagai kondisi ruang atau tempat (dilengkapi teknologi Artificial Inteligent);  desain menarik yang membuat banyak mata tertuju padanya; dan yang tak kalah penting adalah harganya ramah dengan nominal rupiah yang kumiliki. Dengan semua fasilitas ini tentunya travelling-ku akan semakin mengesankan dan unforgettable. Ada tidak ya kira-kira smartphone seperti yang kuharapkan ini? Then, aku pun memulai pencarian referensi smartphone yang sesuai dengan kriteria tersebut.


Di tengah gencar-gencarnya mencari referensi smartphone impian, aku pun dihadapkan pada dilema baru, yaitu dana. Sempat hopeless juga awalnya saat mengetahui harga-harga yang dibandrol pada setiap smartphone yang kulihat. Rata-rata smartphone dengan fasilitas terbaik dibandrol dengan harga mahal. Untungnya aku tidak putus asa. Aku terus mencari hingga akhirnya menemukan informasi tentang smartphone kelas menengah dengan fitur-fitur premium, yaitu Huawei Nova 3i. Got it. Inilah smartphone impian di tahun 2018 yang pas untuk menopang setiap momen perjalananku.

Mengapa aku langsung jatuh hati pada smartphone Huawei Nova 3i pada pandangan pertama?

Pertama, Huawei Nova 3i memiliki desain iris purple. Sehingga tampilannya tampak lebih menarik, elegan, dan pastinya juga tidak membosanku dua bola mata memandanginya. Keren, kan? Selain itu smartphone ini juga memiliki desain frame metal yang tangguh, sehingga cocok dibawa kemana pun.

Kedua, smartphone ini dilengkapi dengan 4 Artificial Inteligent (AI) camera. Kamera depan beresolusi 24 MP dan 2 MP dengan bukaan lensa f/2.2. Kamera belakang beresolusi 16 MP dan 2 MP dengan bukaan lensa f/2.0. Dengan dukungan kamera ini tentunya hasil foto akan tampak lebih menakjubkan, jernih, tajam, serta efek bokeh yang mengesankan. Aku bisa memenuhi konten blog dan feed IG tentang travelling-ku dengan kualitas foto amazing tentunya. Sehingga orang pun akan semakin betah dan  nyaman saat mengunjungi blog dan IG milikku.


Ketiga, memiliki ruang penyimpanan besar, yaitu 128GB. Tidak aka ada lagi yang namanya peringatan “Storage System Full” tampil di layar smartphone. Aku bisa bebas download aplikasi yang dibutuhkan. Dan pastinya bisa foto-foto dan buat video sepuasnya.

Keempat, dilengkapi GPU Turbo. Ini artinya performa Huawei Nova 3i dapat diandalkan. Terutama saat ingin menggunakannya seharian. Main game? Lancar jaya pastinya. Tidak akan mengalami yang namanya nge-lag deh. Selain itu smartphone tidak lemot saat buka aplikasi. Sehingga aku bisa segera mengabadikan momen penting. Karena smartphone ini mampu menangkapnya dengan cepat.


Selain keempat hal utama tersebut, Huawei Nova 3i ini telah menggunakan processor Octa Core kirin 710. Sehingga kinerjanya memang benar-benar cepat. Tak hanya itu, smartphone idaman tahun 2018 juga dilengkapi dengan fitur 3D Qmoji. Sehingga pengguna bisa mengubah wajahnya dalam bentuk avatar digital. Wow menakjubkan, bukan? So, there is no excuse for me not to love Huawei nova 3i.

Oom Boy Punya Gawe Berhadiah Huawei

Posting Komentar

  1. sayang sekali ya mbak, padahal sebagai travel blogger, dokemntasi itu salahsatu kebutuhan ya mas,
    Da kadang aku juga suka nebeng swafoto sama temenku juga saat travelling kok mbak, hehee
    *berasa ada temennya juga*
    Sukses Mbak Rika
    Aku juga asli Jember loh mbak ^_^
    Jember Selatan
    Salam kenal Mbak Rika ^_^

    BalasHapus
  2. Hehe iya Mbak. InsyaAllah next travelling sudah bisa dokumentasi banyak dan puas dengan Huawei Nova 3i. Aamiin ya Rabb.

    Salam kenal juga mbak Khoirur

    BalasHapus

 
Top