4
Masih ingatkah engkau pertemuan pertama kita di kota kembang itu? 
Saat itu dua bola matamu tak beranjak menatapku. 
Kau telah jatuh hati di pandangan pertama itu. 
Kau menginginkanku jadi milikmu.

Kau kerahkan segala daya upaya
Agar aku jatuh ke genggamanmu. 
Dan ternyata perjuangan gigihmu membuahkan hasil yang membuatmu sumringah. 
"Ahh, akhirnya", bisikmu penuh kemenangan yang tersirat dari lengkung senyum itu. 

Masih ingatkah engkau saat itu dengan cerianya kau mengajakku pulang. 
Sepertinya kau tak sabar ingin segera memadu kebersamaan denganku. 
Dapat ku rasakan saat itu kau begitu bahagia. 
Sesekali kau mencuri pandang melirikku dalam perjalanan itu.
menjamahku dan terbentuklah lengkung indah di bibirmu.

Engkau benar-benar memperlakukanku dengan baik. 
Merawatku penuh kasih.
Bahkan kau berikan 5 kali ciuman tiap harinya, kadang lebih.
Aku bersyukur kau begitu peduli padaku. 
Dan telah kuikrarkan akan selalu menemanimu bermunajat pada sang Ilahi. Karena kau telah memilihku.

Tahun-tahun berlalu. 
Dan tak terasa kini adalah tahun ke-6 kebersamaan kita.
Kau masih tetap setia dan sepertinya enggan mencari penggantiku. 
Padahal aku kini telah banyak berubah, tak seperti dulu lagi. 
Keindahanku pun telah memudar.
Tak seputih awal-awal kebersamaan kita. 
Kini aku hanyalah sebuah Mukena lama yang sudah ketinggalan mode. 
Namun kau tak pernah berpaling. Padahal kutahu banyak yang menggodamu. 

Semoga ibadahmu bersamaku mendapat ridho dan rahmat Allah. 
Dan jika memang tiba waktunya diriku digantikan yang lain, insyaAllah aku ikhlas.
Perlakuanmu padaku selama ini sudah cukup membuatku senang membersamai ibadah wajibmu itu. 
Aku pun sadar tak mungkin selamanya bisa bersamamu. Karena kutahu sebuah Mukena akan ada masa pensiunya. 
Pesanku untukmu: tetaplah teguh di jalan Allah dan patuhi segala perintahNya. 

#ODOP3
#MukenaKesayangan

Bandar Lampunh, 18 November 2016

Posting Komentar

 
Top