1
Suasana menunggu buka puasa
di Masjid taqwa Bandarlampung



Bulan Ramadhan adalah bulan istimewa bagi umat Muslim. Bulan yang berlimpah berkah tak terbantahkan. Tak heran jika banyak orang yang berlomba-lomba mengumpulkan poin-poin kebaikan selama menjalani ibadah puasa di bulan yang penuh berkah dan kemuliaan ini.  Salah satu hal yang sangat akrab dengan momentum bulan Ramadhan adalah tradisi berbagi menu buka puasa, bagi mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa. Di banyak tempat di tanah air, terutama di masjid-masjid atau pun mushola, kita akan dengan mudahnya menjumpai orang-orang yang membagikan menu buka puasa, atau pun hidangan gratis buka puasa yang telah disediakan oleh panitia masjid dan mushola.

Rosulullah SAW bersabda, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Tradisi berbagi hidangan buka puasa selama bulan suci Ramadhan memang  bukan fenomena baru. Karena hal ini sudah menjadi sesuatu yang rutin dilakukan selama bulan Ramadhan. Dan selama Ramadhan ini pula beberapa masjid di kota Bandarlampung menyediakan menu buka puasa bagi setiap jamaah yang datang ke masjid. Salah satu masjid yang tak pernah absen dalam berbagi hidangan berbuka ini adalah Masjid Taqwa Bandarlampung, yang berlokasi di Jalan Kotaraja No 1 tanjung Karang, Bandarlampung, atau tepatnya berada sekitar 10 meter dari pintu masuk Stasiun Kereta Api Tanjung Karang.

Berada pada lokasi arus ramai di tengah kota, tentunya membuat Masjid Taqwa ini selalu dibanjiri pengunjung (jamaah). Terlebih jaraknya yang begitu dekat dengan area Stasiun Kereta Api Tanjung karang, dimana banyak penumpang yang juga memanfaatkan masjid ini untuk tempat menunaikan sholat, atau sekadar beristirahat sejenak karena ketinggalan kereta atau menunggu kereta berangkat. Nah di bulan suci Ramadhan ini jumlah pengunjung masjid mengalami peningkatan, terutama dari para musafirnya.

Berbagi menu hidangan berbuka puasa yang digelar oleh panitia Masjid Taqwa ini, ditujukan bagi para jamaah masjid yang berasal dari lingkungan sekitar atau pun para musafir. Sehingga mereka dapat menikmati momen berbuka meskipun masih dalam perjalanan. “Walau tak jarang ada juga yang memang dengan sengaja datang ke masjid untuk sekadar mendapatkan menu buka puasa cuma-cuma”, kata pengurus masjid.

Awalnya aku datang ke masjid ini hanya sekadar untuk menunaikan sholat saja. Tetapi karena melihat waktu yang tinggal sedikit lagi menjelang berbuka, dan juga karena jalanan yang begitu padat merayap saat kulihat keluar, aku pun mengurungkan niat untuk pulang. Akhirnya aku kembali lagi ke dalam masjid dengan niat di sini setidaknya sampai waktu maghrib saja. Sekalian sholat berjamaah dan buka puasa di sini. Kebetulan di area sekitar masjid juga sudah banyak gerobak-gerobak penjual makanan, yang bisa kumanfaatkan untuk membatalkan puasa di saat waktunya tiba.




Sambil menunggu waktu berbuka, kumanfaatkan membaca kitab suci Al-qur’an. Di saat sedang terhanyut dengan surat cinta paling indah dari Allah itu, aku dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang tiba-tiba saja menyodorkan sekotak kue. “Untuk buka nanti”, ujarnya. Alhamdulillah, sepertinya aku tidak perlu keluar untuk beli makanan.

Ada satu pemandangan yang membuatku kagum, ternyata di sini ada tradisi buka puasa bersama para jamaah yang hadir. Kulihat sekeliling para panitia masjid tengah sibuk menggelar karpet dan menyiapkan aneka hidangan untuk berbuka.

Menu buka puasa ini diperoleh dari dana yang diberikan oleh donatur masjid, yang kemudian dikelola oleh pihak masjid untuk dibelikan menu buka puasa. Ada juga sebagian makanan yang berasal dari sumbangan mereka yang ingin sedikit berbagi makanan bagi jamaah masjid. Menu hidangan yang disediakan berupa minuman, yang terdiri dari susu, kopi, teh manis, dan air mineral. Sedangkan makanannya terdiri dari kurma, pisang ambon, roti, dan aneka kue basah yang sudah terbungkus rapih dalam sebuah wadah. Menu itu di susun sedemikian rupa di sepanjang karpet berwarna merah yang di hamparkan di beberapa area masjid. Setiap jamaah yang hadir tinggal memilih mau duduk di bagian yang mana.

Sambil menunggu waktu berbuka, pengurus masjid memberikan sedikit tausiyah. Tema yang diangkat kali ini adalah mengenai ibadah puasa di sepuluh malam terakhir. Tampak semua jamaah yang hadir hari itu merenung. Ada yang terlihat terdiam sedih karena mungkin merasa masih kurang maksimal menjemput berkah Ramadhan, atau sedih sebentar lagi Ramadhan akan berpamitan pergi, ada pula yang mengangguk-angguk, bahkan masih ada juga yang main gadget.


Suasana buka puasa 

Kultum pun ditutup dengan dipersilahkannya jamaah untuk segera menyantap hidangan buka puasa, yang telah disajikan pihak masjid. Suasana buka puasa bersama ini benar-benar menyenangkan. Terlihat jelas bahwa persaudaraan umat Muslim itu memang sangat kuat. Semua berbaur tanpa memandang status dan asal. Saling sapa dan bahkan ada yang berbagi makanan yang telah dibawanya. Semua terasa begitu dekat dan penuh suasana keakraban. Mungkin inilah yang disebut sebagai ukhuwah Islamiyah yang kuat itu. MasyaAllah.

Setelah selesai menikmati menu buka puasa, semua jamaah saling bantu bersama panita membersihkan area masjid untuk segera bisa menunaikan sholat maghrib berjamaah. Jumlah jamaah yang saat itu hadir luar biasa banyaknya. Semoga masjid akan selalu dipenuhi lautan manusia yang ingin mengagungkan Rabb-nya.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Program Tematik Ramadhan di Lampung Bersama Tapis Blogger.



Posting Komentar

  1. Wah, saya sudah lama gak ke sini. Tadinya sering mampir, karena lokasinya dekat tempat Les saya waktu SMU. Hehe. Asyik juga ya menikmati bukber di Masjid

    BalasHapus

 
Top