0


"Setiap penulis akan mati, hanya karyanya saja yang akan abadi. Maka tulislah apa saja yang baik untuk dunia dan akhiratmu." (Ali bin Abi Thalib)


Ucapan sahabat Rosullullah SAW tersebut telah menggugah diri ini untuk menjadi seorang penulis yang bermanfaat. Awalnya menulis hanyalah sebuah alternatif menuangkan segala pikiran, tanpa terkontrol kaidah kepenulisan. Dengan kata lain hanya menulis bebas. Namun, ternyata menulis bukanlah sekedar asal tulis, namun harus mampu menyajikan sesuatu yang bernilai manfaat bagi pembaca. Dan untuk meraihnya diperlukan ketekunan dalam menggali ilmunya, baik otodidak ataupun melalui pelatihan-pelatihan kepenulisan. 


Alhamdulillah, komunitas kepenulisan berskala besar, Forum Lingkar Pena (FLP) Bandarlampung menjawab hasrat untuk bisa menghasilkan karya tulis yang berkualitas. Mengapa harus FLP? Karena di sinilah berkumpul mereka yang mempunyai minat yang sama dalam kepenulisan. Dan yang pasti, mereka adalah orang-orang yang mempunyai ilmu dan pengetahuan luas di bidang literasi. 





Bulan Agustus tahun ini, FLP Bandarlampung mengadakan pelatihan kepenulisan, sekaligus perekrutan anggota baru. Tentu saja kesempatan ini tidak kusia-siakan. Inilah yang selama ini kutungu-tunggu.


Pelatihan kepenulisan yang berlokasi di rumah Albi (Wayhalim) ini berlangsung selama dua hari, tanggal 19-20 Agustus 2017 (Sabtu-Minggu), yang dimulai dari pukul 08:00-16:00 WIB. Pelatihan ini diisi oleh para pemateri hebat di bidangnya, seperti: bang Adian saputra (Pemred Jejamo.com), mbak Izzah Annisa (Penulis Lampung), mbak Naqiyyah Syam (Penulis Lampung), bang Alexander Gebe (Komunitas Berkat Yakin), dan Angga Aditya (Mantan Ketua FLP Lampung).


Sayangnya, acara keren ini tidak bisa kuikutin dari hari pertama, karena urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Aku hanya mengikuti kegiatan pelatihan pada hari berikutnya (ahad). Di hari kedua, FLP menghadirkan orang-orang hebat di bidangnya, mbak Izza Annisa (bagaimana menulis cerita anak); bang Adian saputra ( tentang jurnalisme); dan bang Alexander Gebe (Cerpen). Ketiganya membawakan materi menarik, yang membuka wawasan berpikir dalam bidang literasi. 


Sesi pertama diisi oleh mbak Izzah Annisa. Beliau berbagi ilmu dan pengetahuannya tentang cara membuat cerita anak. Kemudian sesi kedua diisi oleh bang Adian Saputra, yang memperkenalkan kami pada dunia jurnalistik. Kemudian dilanjutkan dengan sesi santai bersama kak Sigit, yang mengajak kami bermain games seru. 


Setiap selesai materi, para pemateri menguji kemampuan dan kepekaan kami terhadap sekitar, yang kemudian dituangkan dalam tulisan. Sungguh kegiatan yang mengasikkan dan penuh manfaat. Senang sekali rasanya bisa berada dalam komunitas ini. Apalagi saat aku mendapatkan hadiah buku dari mbak Izzah Annisa. Terima kasih mbak Izzah. 


Saat adzan dzuhur berkumandang, kegiatan dihentikan sementara, untuk menunaikan kewajiban kepada Allah. Dan acara pun kembali dimulai setelah kami selesai menyantap jamuan makan siang. Tak lama kemudian bang Alexander Gebe datang untuk memberikan materi tentang cerita pendek. 


Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 15:00 WIB, yang artinya acara hari ini akan segera berakhir. Sebelum penutupan, para panitia FLP Bandarlampung mengajak kami untuk berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan indonesia dan Mars FLP. Dan kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari beberapa panitia. Barulah setelah itu kami semua dilantik sebagai anggota FLP Bandarlampung. 


Terima kasih FLP Bandarlampung dan semua pemateri hebat yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi dengan kami. Tak lupa, terimakasih para panitia pelatihan yang dengan sabar mengayomi serta memberikan yang terbaik untuk kami. You're all great people, indeed.


Jangan pernah ragu untuk menuangkan pikiran ke dalam tulisan. Karena sejatinya setiap yang ditulis akan menemukan manfaatnya kelak. 


FLP...
Genggam dunia dengan pena. 


#OprecFLPBandarlampungBatch1



Posting Komentar

 
Top