8
Foto: Club KMO batch 11


Menulis adalah salah satu cara terbaik mengekspresikan diri, menuangkan pikiran, dan yang tak kalah penting adalah sebagai media menyebarkan benih-benih kebaikan bagi orang banyak. Dengan menumpahkan segala ide yang berseliweran dalam pikiran ke dalam tulisan, tentulah akan menjadikan ide tersebut lebih bermanfaat, dan pastinya ilmu yang ditorehkan dalam untaian kata itu akan lebih abadi, serta terus mengalirkan kebaikan bagi penulis dan pembaca. Hal ini sejalan dengan sabda Rosulullah, "Ikatlah ilmu dengan menuliskannya."


Dunia literasi saat ini tengah mengalami kemajuan. Hal ini terlihat dari bermunculannya para penulis baru dan mereka-mereka yang menunjukkan ketertarikan dalam bidang kepenulisan. Fasilitas dan dukungan yang mewadahi minat ini pun semakin banyak bertebaran. Salah satunya adalah Komunitas Menulis Online (KMO) Club Indonesia.


KMO awalnya didirikan seorang diri oleh Tendi Murti, Founder KMO Indonesia. Namun kini KMO telah menjadi komunitas kepenulisan besar, yang dihuni oleh orang-orang keren di bidang kepenulisan. Kesuksesan itu pula yang telah menggerakkan mereka untuk berbagi ilmu kepenulisan dengan mengadakan club menulis online di WhatsApp. 


Sejak bulan Agustus 2017, kami tergabung di Club KMO batch 11. Rasanya senang sekali bisa menjadi bagian di dalamnya. Di KMO batch 11, kami diberikan materi dari beberapa punggawa KMO seperti Tendi Murti, Rina Maruti, Erna, Shabrina Ika, dan Ade Kurniawan. Semua materi berkaitan dengan ilmu kepenulisan hingga cara memasarkan karya tulis. 


KMO memberikan banyak manfaat, terutama bagi kita yang suka diserang virus block writer. Mengapa? Karena KMO punya peraturan ketat dan sanksi tegas. Tugas yang diberikan juga ber-DL cepat. Sehingga kita tidak bisa bersantai-santai atau menunda-nunda tugas. Karena di KMO kami hanya diberikan dua poin (nyawa), yang jika tidak absen sekali atau tidak mengerjakan tugas sekali saja, maka otomatis dikeluarkan dari club. 


Materi awal diberikan oleh sang founder, Tendi Murti. Kami diberi wejangan dan suntikan semangat jika kami pun bisa menjadi penulis. Semua tergantung dari keyakinan kita. 


"Kalau sudah mutusin jadi penulis, maka ditolak penerbit, disepelekan penulis senior, diketawain teman-teman, ya jadi bumbu penyedap aja," kata bang Tendi Murti di sela-sela penyampaian materi. 


Kata-kata itu membangkitkan semangat untuk tetap berkarya lewat tulisan. Dan di materi kali ini kami diminta untuk membuat ikrar peristiwa yang menyatakan diri bahwa kami adalah penulis, yang akan menelurkan karya best seller. Sedangkan tugas kedua hanyalah tulisan tentang mengapa harus menulis. Tahap awal ini memang tidak sulit. Semua peserta mampu menyelesaikan tugas dengan cepat. 


Materi kedua adalah entang cara menggali ide oleh Rina Maruti, Kepsek KMO. Tugas yang diberikam adalah menuliskan sepuluh ide dan kemudian mengembangkan salah satunya menjadi tiga halaman A4. Untuk tahap ini Alhamdulillah saya bisa menyelesaikannya dengan baik. Tetapi, alangkah kesulitannya ketika tugas selanjutnya, setelah materi dari Shabrina Ika,  kami diminta menambah hal tugas menjadi tigabelas lembar. What? Itu kan sudah ending. Bagaimana mau dilanjut hingga tiga belas halaman? Pikir saya saat itu. Tetapi saya tidak menyerah. Kalau ingin menjadi penulis maka harus bisa membuat sesuatu yang sederhana menjadi besar. Harus bisa mencari cara agar tulisan ini menggelembung jadi tigabelas halaman. And finally, saya berhasil menyelesaikannya. Alhamdulillah.


Tetapi lagi-lagi, di tugas ke empat, setelah pemberian materi tentang fiksi dan non fiksi oleh mbak Erna, Divisi Media KMO , kami diminta untuk mengembangkan tulisan tadi menjadi duapuluh lima halaman. Astaghfirullah. Bagaimama ini? Tetapi saya tetap semangat. Saya tidak ingin kehilangan satu poin pun. Dan saya juga ingin membuktikan totalitas serta keseriusan di bidang kepenulisan ini. I love writing. Alhamdulillah, Allah bantu saya untuk bisa menyelesaikan tantangan ini. 


Di akhir kelas, kami mendapat materi tentang pemasaran buku, oleh Ade Kurniawan. Kami diberikan tips bagaimana caranya agar buku kita laku dan mudah menjangkau pasar. 


Kelas KMO ini berlangsung selama lima kali pertemuan. Dan pertengahan September ini adalah akhir kelas KMO. Ada rasa sedih saat diumumkan bahwa kelas telah usai. Rasanya masih kurang puas menggali ilmu dari orang-orang keren di KMO. Tetapi meskipun kelas dan materi telah usai, kami akan terus berusaha tetap menulis dan menjadi penulis profesional. Terima kasih atas kebaikan tim KMO yang dengan ikhlas berbagi dengan kami di KMO club. Semoga Allah mengganjar semua itu dengan kebaikan pula. 


#KMOIndonesia
#KMOClubBatch11



Posting Komentar

  1. wah seru ya KMO, tapi ngeri blm sanggup ikutan KMO

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya seru bang. ikutan ja bang ian. tulisanmu kan keren

      Hapus
  2. Asek satu rumah di kmo samambak Rika.

    Keren mbak bisa lolos di kelas kmo

    BalasHapus
    Balasan
    1. asik ada saudara di KMO.

      mbak Nur juga keren ada di KMO

      Hapus
  3. Balasan
    1. hayuk atuh mbak Karhien. ketemuan dimana? ntar kita samperin :)

      Hapus
  4. bagaimana cara gabung KMO mbak

    BalasHapus
  5. Kak, kalau bisa buat profil tentang KMOI dong

    BalasHapus

 
Top