5
"Uhhh...kenapa harus aku? Selalu aja aku. Khaira berjalan kesal meninggalkan ruangan itu. Wajah itu mulai mendung bak suasana langit yang ingin segera memuntahkan air hujan ke bumi. Kalau sudah begini, berhati-hatilah jika berpas-pasan, jangan sedikitpun berniat menyapa atau menanyakan sesuatu padanya, karena bisa saja kalian jadi sasaran empuk luapan kekesalannya.

Khaira Azzalfa, seorang guru bahasa Inggris yang lembut, penyayang, menyenangkan dan selalu peduli akan murid-muridnya. Jadi tak heran jika banyak murid mulai dari anak-anak hingga dewasa senang dengannya. Ia mudah membangun hubungan ketertarikan (chemistry) dengan murid-muridnya dan salah satu guru favorit bagi mereka. Namun, untuk hal-hal tertentu sang guru berhijab lebar ini masih suka uring-uringan sendiri jika kenyamananya terusik. Sifat childishnya yang terpendam bisa muncul tanpa diduga-duga.

Siang itu pihak menejemen English Corner Indonesia memberitahukan bahwa mulai sore itu Khaira memegang kelas baru yang akan dimulai pukul 15:00 wib. Artinya ia harus merelakan kelas lama yang sudah dibentuknya dengan susah payah kepada guru lain. Tentu saja hal itu membuat dirinya yang biasa ceria, seketika seperti memancarkan suasana kelabu bahkan cenderung pekat, gelap dan menakutkan.

"Jadi aku harus ngulang kelas? Ga adil. Kenapa bukan yang lain sih?" Tanpa henti ia ungkapkan penolakan hatinya; menggerutu sendiri di hadapan meja kerja itu. Sesekali di hentakkan pena ditanganya diatas meja.

"Miss Khaira is weird, right? Bisik seorang guru di ruangan itu.
"As usual, she can't control the child inside (tertawa pelan)". Sahut guru yang lain.

Tanpa disadarinya, rekan-rekan kerjanya diam-diam memerhatikan tingkah laku Khaira yang uring-uringan. Bagi mereka itu sangat lucu hingga mereka tak tahan untuk tak tertawa. Namun ekspresi itu tak mereka tunjukan dihadapannya karena takut sang miss favorit akan meledakkan amarahnya.

"Kring...kring...kring". Bel tanda masuk pun berdering memanggil semua murid dan guru untuk bergegas memasuki ruang kelas.

Khaira berjalan malas menuju kelas barunya. Wajahnya masih mendung dan semakin mendung tatkala ia menyaksikan jumlah murid yang hampir memenuhi ruang kelas yang lumayan besar itu. Ia berdiri sejenak, mengamati sekelilingnya dan duduk.

"Hmmm...39? Arggghh". Teriaknya dalam hati.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Sesuatu yang memang sangat ia butuhkan untuk menenangkan hatinya itu muncul di layar ponsel samsung miliknya....( bersambung)

#OneDayOnePost
#TantanganCerbung


Bandar Lampung,7 Desember 2016

Posting Komentar

  1. Aih mba wid jadi malu sayahh. Alhamdulillah aamiin. Tp msh kesusahan brdiksi n buat cerita keren...:(

    BalasHapus
  2. Siapakah orang di seberang telpon? :)

    BalasHapus
  3. Siapakah orang di seberang telpon? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mangga mba nada...meluncur ke part 2. Br saya posting tu

      Hapus

 
Top