9
"Cause it's you and me, and all of the people with nothing to do, nothing to lose. And it's you and me and all of the people and I don't know why, can't keep my eyes off of you"

Bunyi dering dari ponsel Khaira yang bernada lirik lagu dari Lifehouse (lagu favorit Khaira dan Fathan), membuatnya terdiam sesaat. Lama ia pandangi layar ponselnya yang sedang menampilkan foto Fathan saat panggilan masuk itu berlangsung. Hingga panggilan telepon itu terputus. Tak lama sang pangeran kembali menghubungi dan sang wanita pun langsung mengangkatnya. 

"Assalamu'alaikum princess", sapa Fathan.
"Walaikumsalam a", jawab Khaira.

Fathan memang selalu menyempatkan waktu ditengah kesibukannya untuk menghubungi Khaira. Ia tidak ingin sedikitpun terlewatkan kabar tentang pujaannya itu. Walau hanya sekedar menanyakan keadaan Khaira, mengingatkan sholat, makan, dan mengucapkan "I love you my princess" (hal yang tak pernah ia lupa ucapkan). Hal inilah yang membuat hubungan mereka bertahan, tak pernah ada badai menerpa, tak pernah ada gangguan ataupun penyusup. Kekuatan cinta mereka memang kuat, mungkin diatas rata-rata, terlebih kekuatan cinta Fathan. Ia selalu berusaha menjaga hubungan itu tetap terjaga dengan baik. 

Sepuluh menit berlalu dan pembicaraan telepon itupun berakhir karena Khaira harus segera berangkat kerja. Ia tiba setengah jam lebih awal sebelum kelas jam 15:00 dimulai. 

"Hmmm...hari ini Fathur ga masuk". Tiba-tiba ia membatin ditengah perjalanan menuju kelasnya. Tampak begitu jelas bahwa Khaira sangat tidak bersemangat. Ia duduk di kursi guru itu dan pandangannya mengarah ke satu titik, ke arah kursi yang biasanya ditempati sang murid. Batinnya mulai berkecamuk. Ia terus memikirkan pemuda itu. 

"Ya Allah, aku tidak ingin terus seperti ini. Aku mencintai Fathan. Hilangkanlah bayangan Fathur dari pikiran ini ya Allah. Diri ini tak ingin menghianati Fathan". 

Khaira begitu gelisah dengan dirinya sendiri. Berusaha menolak dan menyangkal bahwa kini hatinya tertarik dengan pesona muridnya sendiri. Namun disisi lain ia juga berusaha menarik sekuatnya sosok Fathan agar bisa memenuhi pikirannya. Sehingga tak ada ruang bagi Fathur lagi. Tetapi ia selalu gagal, sang murid selalu hadir bergentayangan di benaknya. 

"Kring, kring, kring". Bel tanda masuk berbunyi. Walau masih tak bersemangat, Khaira tetap mampu memberikan yang terbaik untuk murid-muridnya. 

(Bersambung)

#OneDayOnePost
#TantanganCerbung

Bandar Lampung, 12 Desember 2016 

Posting Komentar

 
Top