0


Dari Tangkuban Parahu, kami melanjutkan petualangan di Lembang menuju Floating Market. Angkutan umum berwarna kuning jurusan Lembang-Cikole, dengan tarif Rp. 10. 000 per orang (tarif normal Rp. 4000, namun karena hitungannya kami naik dua kali, maka tarifnya menjadi Rp. 10. 000). Alhamdulillah jalanan tidak terlalu padat. Kami pun tiba di Floating Market dengan cepat. Kurang dari tiga puluh menit perjalanan. Lagi-lagi kami dibebaskan dari pembayaran tiket masuk. Harga tiket masuknya murah dan unik. Hanya Rp. 15.000 dan bisa di tukar dengan lemon tea, hot coffee atau hot capucinno.

Floating market adalah sebuah tempat wisata kuliner dengan mengusung konsep alam pedesaan Lembang yang mampu menyedapkan pandangan mata. Pasar terapung yang ada di sini adalah satu-satunya di Bandung. Para pengunjung bisa merasakan sensasi belanja aneka kuliner dari atas perahu. Tidak hanya memanjakan wisatawan dengan kulinernya, Floating Market juga menyuguhkan berbagai wahana yang menarik seperti outbond, miniatur kereta api, taman kelinci, kampung leuit, dan kereta air. Semua itu tentunya akan menambah gairah liburan di sini. Tidak hanya dapat menikmati santapan kuliner yang menggoda lidah, tetapi kita juga dapat menikmati wisata edukasi bersama keluarga dan orang-orang tersayang.





Saat tiba di dalam Floating Market, kami langsung pasang gaya ini itu, untuk mengabadikan keindahan suasana di Floating Market dan momen keberadaan kami di sini. Beberapa spot menarik menjadi sasaran aksi jepret kamera kami. Di beberapa tempat, mengharuskan kami menunggu giliran untuk beraksi di depan kamera, karena banyak pengunjung yang juga sedang bergaya manis menjadi model kamera mereka. 

Menjelang tengah hari, lambung kami meminta jatah amunusinya. Sepertinya ia tahu bahwa kami sedang berada di kawasan kuliner. Akhirnya kami berhenti sejenak dari sesi pemotretan. Di Floating Market cara pembayaran yang sah hanya menggunakan koin. Jadi untuk bisa menyantap aneka hidangan di sini kami harus menukar uang tunai kami dengan koin-koin itu. Satu koin ada yang bernilai Rp. 5000, 1000, dan 20.000.

Setelah berhasil mendapatkan koin, kami mulai menjelajah stand-stand makanan. Awalnya kami ingin menikmati sensasi belanja di pasar terapungnya, namun saat menuju ke sana, ada sebuah kedai yang menarik perhatian kami. Kedai makanan yang hanya menyediakan aneka bakso tahu ikan khas Bandung dan olahan mie. Makanan kesukaan kami. 

Kami pun memutuskan mengisi amunisi di kedai itu. Harga makanan di Floating Market cukup terjangkau dan murah, serta rasanya pun dijamin tak akan mengecewakan indra pengecap (sejauh yang sudah saya cicipi). Sayangnya kedai ini tidak menyediakan minuman. Jadi kami harus memesan dari kedai lainnya. Usai santapan lezat itu, kami menunaikan sholat Dzuhur sebelum melanjutkan penjelajahan mengelilingi kawasan asri ini. 




Ada banyak fasilitas yang mampu memanjakan pengunjung di sini. Tidak hanya menyuguhkan pemandangan asri alam pedesaan, jajaran kedai kuliner dan spot-spot indah untuk berfoto, ditempat ini pengunjung juga bisa menikmati alam sambil berkeliling dengan memakai hanbok atau kimono, yang dapat disewa di rumah hanbok dan kimono yang ada di sini. Jadi pengunjung bisa merasakan sensasi seolah-olah sedang berkeliling di jepang atau korea dengan pakaian tradisional negara itu. Karena di sini juga ada beberapa tempat yang di setting mirip dengan nuansa alam jepang dan korea. Menakjubkan bukan? 

Berjarak sangat dekat dengan Floating Market, ada tempat wisata bernama D'Ranch. Tempat ini menawarkan pengunjungnya dengan hamparan rumput hijaunya yang sangat luas, pemandangan indah dan pengunjung bisa menikmati sensasi berkuda seperti di film coboy. Sayangnya, ketersediaan waktu yang kami miliki menunda kunjungan kami ke D'Ranch. InsyaAllah liburan berikutnya tempat ini akan masuk daftar kunjungan petualangan kami. 






Setelah terpuaskan menikmati pemandangan dan makanan di kawasan wisata ini, kami memutuskan segera meluncur ketujuan berikutnya, Farm House Susu Lembang.


#OneDayOnePost
#MyVacation
#LembangBandung


Bandar Lampung, 11 Januari 2017

Posting Komentar

 
Top