0


Masjid Kubah Emas Depok adalah salah satu daftar masjid megah yang sejak lama ingin saya kunjungi. Saya sangat penasaran dengan kemegahan masjid yang kabarnya memiliki kubah berlapis emas ini.  Dan sepulang dari Bandung, sebelum kembali ke Bandar Lampung, saya manfaatkan sisa satu hari liburan di Jakarta untuk singgah di masjid ini.

Untuk wisata religi kali ini saya ditemani oleh dua orang sahabat, karena adik saya hari itu still working. Sekitar pukul 10:00 wib, kami berangkat dari Jakarta menuju Depok dengan menggunakan fasilitas kereta dari Stasiun Manggarai. Kami pun tiba di Depok kurang lebih satu jam kemudian, dan langsung mengorder transportasi online untuk mengantarkan kami ke masjid Kubah Emas.



Alhamdulillah akhirnya kaki ini berhasil mendarat di masjid megah ini. MasyaAllah, masjid ini memang sangat besar dan megah. Area untuk kawasan masjid inipun sangat luas. Wajar saja jika banyak orang yang ingin berkunjung ke masjid ini. Semoga saja kemegahan dan luasnya masjid ini akan terus diramaikan dan dipadati oleh para jamaah yang ingin menunaikan sholat dan lebih mendekatkan diri pada Allah. Semoga semakin banyak kaum muslimin yang memakmurkan masjid, sehingga masjid bukan hanya sebuah bangunan indah megah yang minim jamaah. 

Sebenarnya masjid ini bernama masjid Dian Almahri. Diambil dari nama seorang pengusaha dermawan asal Banten yang membangun masjid ini, Hj. Dian Juriah Maimun Alrasyid. Namun masjid ini lebih dikenal dengan nama masjid Kubah Emas. Karena menggunakan materi emas untuk kelima kubahnya. Subhanallah masjid ini begitu indah. Saya benar-benar terpesona dengan arsitektur bangunan masjid ini. Pada langit-langit kubah terdapat lukisan langit yang warnanya dapat berubah sesuai warna langit pada waktu-waktu sholat, dengan menggunakan teknologi tata cahaya yang diprogram dengan komputer. 




Adzan dzuhur pun memanggil hamba Allah untuk segera sholat. Banyak orang yang berduyun-duyun mendatangi masjid Kubah Emas. Ada yang sekeluarga, rombongan, perorangan dan warga sekitarnya mungkin. MasyaAllah senang sekali hati ini melihat orang-orang itu berbondong-bondong menyahut panggilan Allah kala dzuhur itu. Fenomena yang luar biasa. 

Ada satu kejadian yang membuat saya berpikir dan merenungkannya saat memasuki area masjid, ketika hendak menunaikan sholat dzuhur. Saya lihat orang-orang itu berlari-lari sekencangnya saat melewati teras masjid yang luas menuju ke dalam masjid. Awalnya saya pikir karena mereka memburu agar bisa berjamaah bersama imam. Ternyata salah. Hal itu karena mereka tidak tahan dengan panasnya lantai keramik masjid yang sudah sejak pagi dibakar sinar matahari. 




Saat giliran saya yang menapakkan kaki di lantai itu, Subhanallah, Allahuakbar, sungguh panasnya terasa seperti bara api yang menyentuh kulit. Sangat sangat panas. Terasa perih dan sakit sekali bagian telapak kaki ini saat saya menjatuhkannya ke atas lantai itu. Saya pun mempercepat langkah kaki agar segera sampai ke dalam masjid. Alhamdulillah langkah gesit saya berhasil membawa tubuh ini segera sampai di dalam masjid. Akhirnya kesejukan dan kenyamanan itu saya rasakan saat sudah berada di dalam area tempat sholat. Walaupun rasa perih di telapak kaki masih terasa. 




Jika panasnya lantai itu mampu membuat orang kesakitan, bagaimanakah dengan panasnya api neraka? Naudzubillah, jauhkanlah tubuh ini dari jilatan api neraka ya Rabb. Teguhkanlah agar hati ini selalu taat dan patuh pada semua perintahMu. Wahai saudara-saudari muslimku semua, marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan, berlomba-lomba menggapai ridho dan rahmat Allah. Karena semua itu akan berbalas syurga tak terbantahkan. InsyaAllah. Fastabiqul khairat.


#OneDayOnePost
#OnVacation
#WisataReligi


Bandar Lampung, 22 Januari 2017

Posting Komentar

 
Top