0
Hari itu suasana bulan September di kota Jakarta begitu cerah dan cukup bersahabat di bandingkan hari-hari sebelumnya yang hampir setiap hari hujan menyapa tanah Jakarta. Namun sayangnya, suasana itu berbanding terbalik dengan suasana hati Ramila yang kelabu. Ia masih bersedih hati dan kecewa atas pemutusan hubungan sepihak dari sang kekasih, Arfan dua hari yang lalu melalui pesan singkat di handphonenya. Tanpa sebab dan tanpa alasan. 


“Kita putus dan tolong jangan pernah muncul lagi di hadapanku.” Bunyi isi pesan dari Arfan.


Sahabat-sahabat Ramila turut prihatin dan simpati atas apa yang sedang dialaminya. Mereka ingin Ramila kembali bersemangat menjalani hidupnya.  Walaupun kadang Ramila tetap sedih namun mereka tak pernah bosan menghibur Ramila. Karena tidak ingin melihat Ramila terus-terusan bersedih, para sahabatnya Safia, Alya, Lila dan Gea berencana untuk mengajak Ramila pergi berlibur. Kebetulan juga saat itu mereka masih dalam masa libur kuliah. 


“Guys gimana kalau kita ajak Ramila liburan aja? Mungkin suasana liburan bisa mengobati sedihnya.” Kata Lila memberi masukan pada yang lain.
“Boleh juga idenya, La. Gimana kalau kita liburan ke kampung halaman orangtuaku di Padang? Apalagi Ramila pernah bilang ingin ke Padang.” Kata Gea. 


“ Okay.” Sahut yang lainnya bersamaan. 


Keesokan harinya, jumat sekitar pukul 10:00 WIB,  mereka berempat pergi ke rumah Ramila di kawasan Depok untuk membicarakan masalah liburan yang sudah mereka bahas dan sepakati. Sesampainya di sana, mereka di sambut langsung oleh Ramila yang masih kelihatan murung dan tidak bersemangat.

(Bersambung)

#OneDayOnePost3
#MiniCerbung
Bandar Lampung, 6 January 2017

Posting Komentar

 
Top