0
Hari itu sehabis sarapan mereka berencana untuk pergi ke Ngarai Sianok di daerah Bukit Tinggi. Selama di Padang mereka menyewa sebuah mobil rental agar mereka lebih nyaman saat jalan-jalan dan tidak perlu khawatir tidak ada angkutan jika pulang.


Mereka sangat menikmati perjalanan wisata hari pertama mereka. Mereka begitu takjub saat tiba di Ngarai Sianok. Benar-benar pemandangan yang menakjubkan. Mereka semua seperti terhipnotis dengan keindahan di sekitar Ngarai Sianok. Ngarai Sianok adalah sebuah lembah yang di kelilingi tebing-tebing curam yang di hiasi aliran sungai kecil di tengahnya.


Terpuaskan dengan pemandangan Ngarai Sianok, mereka menuju pusat kota Bukit Tinggi untuk melihat Jam Gadang. Tanpa terasa hari pun mulai gelap dan mereka memutuskan untuk segera pulang.

Saat mereka sampai di rumah, Alya langsung menuju kamar mandi karena sejak di perjalanan pulang tadi perutnya mulas. Saat di kamar mandi Alya merasa di kamar mandi itu seperti bau amis dan kadang juga ada suara seperti orang yang sedang mencoret-coret dinding di luar kamar mandi itu. Alya pun segera menyelesaikan hajatnya. Namun saat ia keluar dari kamar mandi, tiba-tiba saja di hadapanya berdiri sesosok wanita berambut panjang. Spontan saat itu Alya pingsan di depan kamar mandi.


Sefia yang kebetulan ingin ke kamar mandi sangat terkejut melihat Alya yang pingsan di sana. Ia pun berteriak sekencangnya memanggil teman-temanya. Mereka semua berhamburan keluar dan segera mengangkat Alya yang pingsan ke dalam rumah. Beberapa menit kemudian Alya sadar dan menceritakan apa yang baru saja di alaminya.

Semua temannya tampak ketakutan dan mereka saling merapatkan diri. Tiba-tiba saja terdengar suara gaduh dari arah kamar mereka. Hal itu membuat mereka semakin ketakutan dan histeris. Di tambah saat itu Alya melihat sosok nenek berambut putih panjang melintas di hadapan mereka.


Mereka semua berteriak ketakutan dan langsung berlari keluar rumah. Beberapa menit kemudian uda Khalid  yang tinggal di sebrang rumah itu sudah tiba di sana karena mendengar teriakan mereka. Uda Khalid langsung paham saat melihat ekspresi dan wajah mereka yang pucat.


“Kalian elok-elok ajo? (kalian baik-baik saja?)” Tanya uda Khalid berusaha menenangkan mereka.


Mereka agak sedikit lega dengan kedatangan uda Khalid dan uda Khalid pun mengajak mereka ke rumahnya. Di rumah uda Khalid, mereka menceritakan kejadian-kejadian aneh yang sudah mereka alami di rumah panggung itu.

Uda Khalid pun akhirnya juga menceritakan pada mereka mengenai gangguan makhluk halus yang sudah mereka alami. Ternyata makhluk-makhluk itu adalah hantu yang menghuni hutan di simpang empat di samping rumah panggung. Hantu-hantu itu memang suka menampakkan diri di sekitar rumah itu semenjak rumah itu kosong. Bahkan uda Khalid pun kerap di gannggu dan melihat penampakan hantu-hantu itu. Awalnya ia pun sangat takut, namun karena sudah terbiasa ia pun agak lebih berani. Namun jika malam hari memang ia tidak berani mendekati rumah panggung sendirian.


Pagi harinya uda Khalid mengantarkan mereka ke rumah panggung untuk mengemasi barang-barang mereka dan pindah menginap di hotel selama liburan itu. Saat berada di dalam tiba-tiba saja mereka berlima berteriak saat membuka pintu kamar. Mereka melihat sesosok makhluk hitam besar dengan rambut yang menjuntai ke lantai sedang berbaring di atas tempat tidur. Uda Khalid segera menenangkan mereka agar tidak berisik karena akan membangunkan makhluk itu. Akhirnya dengan di bantu uda Khalid mereka segera mengambil semua barang-barang mereka dan langsung keluar rumah.


Saat hendak mengambil peralatan mandi, mereka pun di kejutkan dengan penampakan seorang wanita berambut panjang dengan pakaian putih yang lusuh sedang duduk di atas bak mandi. Akhirnya merekapun tidak jadi mengambil barang-barang mereka yang ada di kamar mandi. Hari itu juga mereka pergi meninggalkan kampung tanah datar dengan mobil travel yang sudah mereka booking sebelumnya dan pindah menginap di  hotel yang berada di kota.


Sejak kejadian itu Gea tidak pernah mau ikut saat orangtuanya mengajaknya pulang kampung. Ia lebih suka tinggal sendirian di rumah dan berkumpul bersama teman-temanya. Ramila, Alya, Sefia, dan Lila pun tidak ingin berlibur ke Padang lagi. Pengalaman mistis itu membuat mereka takut untuk kembali ke sana lagi.


The End


#OneDayOnePost3
#MiniCerbung


Bandar Lampung, 6 Januari 2017

Posting Komentar

 
Top