0


Dunia literasi semakin diminati banyak orang. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya bermunculan orang-orang yang tertarik dengan dunia kepenulisan. Keadaan ini semakin didukung dengan kehadiran para pegiat literasi yang terus menularkan semangat kepenulisan, dukungan, dan kebaikan yang tertuang dalam untaian kata berbentuk karya sastra. Berita kesuksesan para pegiat literasi pun semakin santer terdengar, hingga mengerakkan hati banyak orang untuk turut menyemarakkan dunia kepenulisan. Ada sebuah harapan bahwa kelak juga bisa berkontribusi dalam menebar kebaikan.

Permintaan kelas atau komunitas yang mewadahi para peminat literasi kian bermunculan. Hal ini pulalah yang akhirnya melatarbelakangi terbentuknya sebuah komunitas di bidang kepenulisan bernama Pengusaha Kampus Writerpreneur (PKW).

PK Writerpreneur merupakan anak komunitas Pengusaha Kampus (PK)  yang didirikan oleh Nur Ali Muchtar, yang terinspirasi atas banyaknya permintaan anggota PK yang memiliki minat di bidang kepenulisan. Ia pun akhirnya mengajak seorang penulis, Wildan Fuadi, untuk turut serta dalam memberi wadah bagi peminat literasi di bawah naungan PK Writerpreneur, dan mengembangkannya. Ide pun disambut baik, dan lahirlah PK Writerpreneur pada tanggal 19 April 2015. Ternyata diawal pembukaan, banyak member PK yang sangat antusias bergabung. Dari member ini kemudian terjaringlah beberapa pengurus yang diketuai Wildan Fuadi.

PK Writerpreneur semakin berkembang, dan hingga saat ini terus aktif mengiatkan kepenulisan di media sosial dan offline. Alhamdulillah, saya berkesempatan bergabung dengan komunitas kepenulisan ini, setelah mendapat informasi dari group Fakultas Menulis Online (FMO). Tahap awal setelah registrasi adalah seleksi anggota yang tantangannya adalah menulis selama tujuh hari di media sosial. Peraturannya sangat ketat, jika satu hari absen menulis, maka akan langsung dikeluarkan dari group. Namun yang membuat saya salut dengan group ini adalah rasa solidaritas dan persaudaraannya yang kuat. Meskipun kami baru saling kenal dan sedang berkompetisi, namun keakraban sudah terjalin erat sejak hari pertama perkenalan. Hal ini terlihat dari upaya saling dukung tiap anggota agar tidak lupa menyetor tulisan. Ada bunda Dahlia yang terus mengingatkan. Ada mbak Chida, admin yang baik dan sabar. Dan, maskot group yang tiap hari membuat kami was-was, Afif, yang selalu setor di menit-menit akhir.

PK Writerpreneur sendiri memiliki visi menciptakan penulis berjiwa enterpreneur, dan menjadikan komunitas PK Writerpreneur sebagai penggerak literasi masyarakat yang bermanfaat luas. Sementara untuk misinya sendiri, PK Writerpreneur  akan memberi wadah bagi anggota yang ingin memperdalam ilmu kepenulisan melalui diskusi dengan penulis ataupun mengadakan event-event yang berhubungan dengan kepenulisan seperti bedah buku, talk show, atau seminar bersama penulis PK Writerpreneur. Tidak hanya itu, PK Writerpreneur juga memfasilitasi anggota untuk mempromosikan hasil karyanya dan mengajak anggota lainnya untuk mengapresiasinya dengan membeli karya tersebut. Misi lainnya yang diusung adalah target menerbitkan minimal dua antologi PK Writerpreneur dalam setahun, serta yang tak kalah pentingnya adalah misi membiasakan budaya membaca dan menulis bagi anggota PK Writerpreneur.

Komunitas PK Writerpreneur yang tergabung dalam group WhatsApp ini bukan sembarang group kepenulisan, yang kebanyakan berisi chat tidak bermanfaat, yang sering berada di luar jalur tujuan terbentuknya group. Group WhatsApp PK Writerpreneur mempunyai aturan yang ketat, yang jika dilanggar akan mendapat peringatan hingga sanksi dikeluarkan tanpa pemberitahuan. Aturannya tidak jauh-jauh dari masalah kepenulisan dan keaktifan anggota dalam menulis serta berdiskusi segala hal terkait kepenulisan. Bahkan berjualan pun diperbolehkan di hari minggu selama barangnya bermanfaat. Terlebih jika ingin berjualan buku karya sendiri. Dan keuntungan bagi yang aktif, mereka bisa berjualan bukunya di group di hari apapun.

PK Writerpreneur mengajak para peminat bidang kepenulisan untuk menjadi penulis sebetulnya, bukan penulis yang kebetulan. 

#HijaberWriter
(@RikaAltair)


Posting Komentar

 
Top