0


Bulan Ramadhan nan suci semakin mendekati detik-detik terakhirnya. Sang tamu agung itu akan segera mengakhiri kebersamaannya dengan umat Muslim di seluruh dunia. Bagi setiap Muslim beriman, tentunya saat-saat terakhir bersama ramadhan menjadi momen yang mengharukan. Berakhirnya bulan ramadhan juga menandakan bahwa bulan syawal akan segera tiba menggantikan sang bulan istimewa.

Bulan syawal adalah momentum yang signifikan bagi seluruh umat Muslim di muka bumi. Pada bulan ini, kaum Muslim merayakan hari idul fitri secara berjamaah pada tanggal 1 Syawal berdasarkan penanggalan Hijriah.  Umumnya masyarakat Indonesia menyebut idul fitri dengan sebutan lebaran. 

Secara umum, idul fitri dianalogikan sebagai hari menuju fitri (suci), dimana seseorang itu kembali suci layaknya seorang bayi yang baru dilahirkan. Hal ini hanya bisa diraih melalui amalan-amalan yang dilakukan selama ramadhan. Bulan dimana seseorang berkesempatan menempa diri menjadi pribadi Muslim yang lebih baik, dengan mengendalikan hawa nafsu serta orientasi keduniawian, untuk mencapai kesempurnaan ibadah ramadhan. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa ramadhan adalah bulan mulia, momentum bagi hamba-hamba-Nya yang beriman untuk meningkatkan ibadah serta amalan sholih. Bulan ramadhan merupakan saat terbaik memohon ampunan dan melakukan peleburan dosa. 

Rosulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala (dan ridho Allah), maka niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Mutaffaq 'Alaih)

Idul fitri adalah momen penuh kebahagian dan sukacita. Hal ini ditandai dengan sambutan meriah, yang dilakukan umat Islam menjelang detik-detik kedatangannya, dengan tak hentinya mengagungkan kebesaran Allah lewat alunan takbir, "Allahu akbar Allahu akbar laa illahaillallahu akbar, Allahu akbar wa lillah al-hamd. Gema takbir dikumandangkan sebagai wujud sukur atas nikmat yang Allah berikan. 

Selain itu kemeriahan lebaran juga ditandai dengan tradisi seperti, mendekor rumah, membeli kebutuhan hari raya, menyediakan hidangan istimewa , saling berbagi rezeki, saling berkunjung bermaaf-maafan, dan momen berkumpulnya seluruh anggota keluarga yang dikenal dengan istilah pulang kampung (mudik). 

Namun, apakah idul fitri hanya sebatas itu? Ada makna yang lebih dari sekedar kemeriahan dan sukacita. Idul fitri adalah momentum bagi seorang hamba untuk saling mendo'akan diterimanya amalan selama bulan suci ramadhan. Untuk itulah Rosulullah SAW menganjurkan umatnya untuk saling mendoakan di hari fitri ini. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadits, dari Jubair bin Nufair, ia berkata, jika para sahabat Rosulullah SAW berjumpa dengan hari ied (idul fitri dan idul adha), satu sama lain saling mengucapkan "Taqobbalallahu  minna wa minka" (semoga Allah menerima amalku dan amal kalian). 

Semoga idul fitri menjadikan kita hamba-hambaNya yang diberikan keikhlasan seluas-luasnya untuk saling memaafkan, sehingga kita mampu mencapai fitrah yang sesungguhnya. 

#IdulFitri
#1Syawal1438H
#HijaberWriter
(@RikaAltair)

Posting Komentar

 
Top