2


Iri dan Cemburu adalah sifat manusia yang tak terpisahkan. Namun jika ia terus terpelihara, hal itu akan menggiring kehidupan menjadi menderita.


Hai, apa kabar dirimu di sana? Kuharap kau selalu sehat dan bahagia. Tak terasa sudah lama juga kita tak bersua semenjak kau pindah ke kota lain. Bagaimana kehidupanmu di sana? Ah...pasti kau sangat senang dan sukses, bukan?


Kau memang selalu beruntung. Setiap hal dapat kau lalui dengan begitu mudah. Tuhan benar-benar telah mempermudah segala urusanmu. Ia pun mengaruniakanmu dengan berbagai kelebihan yang tak sebanding denganku. Kau lebih cerdas, cantik, punya banyak sahabat, dan di cintai banyak orang. Jujur aku begitu iri karenanya. Terkadang aku merasa Tuhan tidak adil. mengapa kau punya begitu banyak kelebihan dan keberuntungan? sedang aku? Apalah aku ini.


Tahukah kau terkadang aku merasa minder saat orang-orang membandingkan kita. Rasanya ingin marah, tapi itulah faktanya. Aku hanya bisa tersenyum penuh paksa, seolah tak mengapa dibanding-bandingkan. Padahal sebenarnya aku benci. Dan kulihat kau selalu tersenyum sumringah atas pujian-pujian mereka. Saat itu aku benar-benar cemburu atas apa yang kau miliki.


Walaupun sebenarnya aku juga cukup berprestasi dan sering mendapat pujian. Tetapi itu tak sebanding denganmu. Apalagi saat kau memdapatkan beasiswa itu. ohh...rasanya aku benar-benar sudah dikalahkan olehmu. Mengapa bukan aku? Padahal aku yang sudah berjuang keras. Aku tak henti-hentinya berlatih dan belajar. Tetapi mengapa sang dewi fortuna terus memihakmu?


Kecemburuanku memang tak membuatku membencimu. Karena aku sadar kau pantas mendapatkannya. Aku hanya kecewa pada diriku sendiri. Mengapa aku tak bisa sepertimu? Bukankah kita berasal dari rahim yang sama. Kita satu darah dan tumbuh besar dengan kasih sayang serta perlakuan yang sama.



Kini kau semakin sukses dan bahagia dengan pencapaian-pencapaianmu. Kau pun telah berkarir di tempat yang sangat menjanjikan. Rasa cemburu itu kadang masih mengikutiku tatkala kau bercerita tentang pekerjaan dan kehidupanmu di sana. Ya, aku akui bahwa aku iri padamu. Tetapi aku takkan pernah mampu membencimu. karena kau adikku yang paling kubanggakan. Maafkan aku jika terkadang bereaksi aneh. Hal itu semata-mata karena aku ingin bisa sepertimu.


#HijaberWriter
(@RikaAltair)

Posting Komentar

  1. Paling nggak enak memang kalau dibanding dibandingkan ya mbak hehehe

    BalasHapus
  2. hehe...iya Mas. Diriku serasa gimana gitu. But I'll show them my best. InsyaAllah

    BalasHapus

 
Top